Quantcast
Channel: Bambang Irwanto Ripto
Viewing all 869 articles
Browse latest View live

Berbelanja Dekat Rumah Saja di Toko Kelontong

$
0
0
Berbelanja  Dekat Rumah Saja di Toko Kelontong -  Kemarin itu, saya berencana syuting Tik Tok. Nah, syaratnya nih, harus di toko kelontong, karena memang tujuannya untuk mendukung toko kelontomg. Pas saya lihat video-video lain, oh ternyata banyak video yang lokasinya toko kelontong itu seperti mini market. Nah, setahu saya, toko kelontong ya, semacam warung.



Setelah saya goggle, maka saya menemukan toko kelontong Bagyo. Saya happy nih, karena letaknya tidak jauh dari rumah saya. Setelah persiapan tempur siap, kayak kamera, tripod, hape, dan lainnya termasuk topi, dan kacamata, saya pun bergegas ke toko kelontong tersebut.

Tidak sampai 15 menit, saya sudah sampai di lokasi. Asyik.. tokonya sudah buka. Tampak ada seorang cewek sedang menyapu di depan toko. Saya pun permisi untuk parkir motor.



Sebelum masuk, saya cuci tangan dulu. Kebetulan sudah disediakan sabun dan galon air yang ada krannya. Jadi sangat bagus untuk mencegah penularan virus corona ini.

Saya pun langsung menemui si Mbak tadi. Saya langsung bilang saja, tujuan saya ke toko kelontong Baygo ini, yaitu mau syuting Tik Tok Dan ternyata, si Mbak itu tidak bisa langsung menyetujui. Iya juga, karena kan sesuai persetujuan pemilik toko kelontong.

Saya pun bertanya di mana Bapak si pemilik toko kelontong tinggal. Kata si Mbak, pemiliknya tinggal dekat dari sini, dan kebetulan ada toko lainnya juga. Oh, baiklah, saya akan segera ke sana.


Izin Dulu Kepada Pemilik Toko kelontong

Saya pun kembali melajukan motor saya menuju rumah si pemilik toko. Dari nama toko kelontongnya yang bernama Bagyo, saya sudah bisa menebak kemungkinan besar pemilik toko ini ya bernama Pak Bagyo.

Tidak lama, saya sudah sampai di tempat yang saya tuju. Ternyata memang ada toko juga di depan sebuah rumah. Hanya ini ukurannya tidak seluas toko kelontog yang pertama saya datangi tadi. Tampak seorang Bapak baru selesai mencuci mobil. Feeling saya, pasti itu Pak Bagyo hahaha.. sok tahu benar saya ya.



Dan feeling saya benar. Beliau Pak Baygo. Saya pun langsung mengutarakan niat saya. Awalnya sih, Pak Bagyo agak keberatan, ya. Dan ini wajar sekali. Pertama Pak Baygo tidak kenal saya sama sekali. Tiba-tiba saja nongol minta izin syuting di toko kelontong miliknya. Bahasa kerennya, hei.. siapa elu, Bambang??? Hahahaa.

Tapi saya jelaskan saja apa adanya. Termasuk saya memag sedang ikutan lomba video Tik Tok. Apalagi tujuan saya ikut lomba ini memang ingin ikut mempromosikan toko kelontong di sekitar tempat tinggal saya. Jadi terkadang saya memang tidak memikirkan uang, yang penting saya happy melakukannya.

Sama saat saya jalan-jalan seputar wisata Kebumen, lalu promosi di medsos, juga di blog Bambang Irwanto Ripto ini. Walau tidak dibayar, tapi saya bahagia. Setidaknya teman-teman jadi tahu, kalau wisata kebumen sangat beragam, indah, memikat, pas di hati dan kantong, lewat foto dan tulisan saya. Makanya banyak komen, oh, saya baru tahu di Kebumen ada wisata ini Mas bambang. Oh, banyak pantai indah di kebumen ya. Wah, bagus banget wisataya dan lain sebagainya.



Alhamdullah Pak baygo mengizinkan. Bahkan Beliau juga menawari di toko kelontong yang satu di daerah Samali, yang dekat rumah saya juga.

Wah.. senangnya. Saya pun jadi bersemangat. Hanya karena saya rencananya mau ke arah pantai, maka saya memilih di toko kelontong yang tadi, yang di ada di jalan lingkar selatang tadi. Maturnuwun, Pak Baygo.


Proses Syuting
Setelah mendapat ACC dari Pak Bagyo, saya pun langsung kembali ke toko kelontong Bagyo. Karena Mbak yang ada di toko sudah dikontak Pak Bagyo, maka saya pun langsung diizinkan untuk mulai. Pertama, saya bidik dulu nih, bagian mana yang bagus buat disyut.



Saya pun minta izin dulu untuk berjalan-jalan melihat isi toko. Walau model toko kelontomg ini memanjang, tapi pengaturan barang sangat rapi. Saya pun dengan mudah menemukan barang-barang yang ingin saya lihat, tanpa harus bertanya pada si Mbak penjaga toko.



Barang-barang di toko kelontong Bagyo ini sangat lengkap. Mulai dari sembako, obat-obatan, naget dan sosis, bahkan sampai hiburan buat anak-anak permainan capit boneka ada.  Harganya juga sangat bersahabat.



Yang keren juga, di depan toko disediakan meja dan kursi. Ini cocok buat orang yang mau istirahat, terutama teman-teman yang lagi dalam perjalanan jauh. Apalagi ada tersedia minuman dingin juga. Dan aneka makanan. Pastinya bisa buat beli makanan buat persiapan di jalan nanti.


Saatnya Action
Setelah membidik sudut-sudut mana yang bagus, maka saya pun menyiapkan peralatan tempur saya. Berghubung ini keperluan Tik Tok yang posisi kameranya potrait, maka saya akan nyaman kalau pakai kamera untuk video. Sedangkan  untuk keperluan foto, saya bisa pakai kamera Sony saya.



Pastinya dong, si Babang Ipod  alias tripod tidak bisa ketinggalan dalam proyek ini halah hahaha. Saya pun mulai sesuai konsep yang sudah terancang di kepala saya. Dari depan toko, bagian yang sudah saya bidik, terus sampai selesai.



Tidak terasa hampir 1 jam saya habiskan. Alhamdulillah lancar. Padahal setelah dimasukin ke tiktok, itu hanya 20 detik dan di instastory instagram hanya 15 detik hahaha. Proses syuting emmang melelahkan ya, teman-teman, tapi saya happy.

Belanja Dekat Rumah Saja di Toko Kelontong

Kelar syuting rasanya senang. Bukan saja materi lomba saya selesai, tapi saya juga dapat pengalaman baru soal toko kelontong ini. Dan ternyata berbagai keuntungan bisa saya dapatkan dengan kehadiran toko kelontong seperti milik Pak Bagyo ini.

Dekat Rumah



Jadi pertama itu letaknya dekat dari rumah. Jadi saya tidak perlu jauh-jauh untuk meemnuhi kebutuhan saya. Saya bisa ke toko Pak bagyo di lingkar selatan ini, ataupun ke toko kelontong yang di derah Samali.

Lengkap 


Toko kelontong Pak Bagyo sangat lengkap. Jadi saya tidak perlu lagi pindah ke tempat lain untuk mencari barang yang saya butuhkan. Mau beli beras, bawang merah, bawang putih ada. Mau beliin krucil naget dan sosis ada. Camilan buat teman menulis juga ada.

Murah 



Harganya barang di toko kelontong Pak Bagyo murah dan sesuai. Jadi tidak takut kemahalan. Catatan belanja dan perkiraan harga yang sudah saya hitung, jadi pas. Kebutuhan pun terpenuhi semua.

Ramah


Pelayanan sangat ramah, dan reileks. Soalnya ini konsepnya kekeluargaan. Jadi semakin nyaman belanja. Saat ada yang belanja, si Mbak penjaga toko bisa saling bertegur sapa.

Bersahabat


Pastinya kehadiran toko kelontong di dekat rumah jadi seperti sahabat. Soalnya kalau ada kebutuhan, tidak perlu jauh-jau lagi. Semua sudah tersedia. Akhirnya sangat membantu.


Toko Kelontong SRC

Saat minta izin kepada Pak Bagyo, saya sempat bertanya, kok toko kelontong Pak Bagyo sangat moderen sekali dan sampai 3 hehehe. Sangat berbeda dengan konsep kalau warung rumahan yang barangnya diambilkan pemilik warung. Saya sampai mebayangkan warung tetangga saya dulu. Itu gelap, kotor dan barangnya tidak tesusun dengan rapi.



Ternyata, toko kelontong Pak Bagyo ini adalah binaan dari Sampoerna Retail Community (SRC). Makanya SRC berusaha mengubah image warung yang dulu sudah ada. Dengan toko-tokonya yang tersebar di berbagai provinsi, SRC menghadirkan wajah baru toko kelontong, juga dengan pengalaman belanja yang lebih segar dan modern. Kesan lama yang usang ditanggalkan, suasana baru yang menyenangkan siap menyambut para pelanggan.



Makanya saya begitu sampai rumah, langsung kepoin website SRC. Wow.. ternyata di tahun 2018, sudah terbar 100.000 yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan pastinya di tahun 2020 ini, jumlahnya semakin meningkat, ya.



Keren ya, SRC ini menuju tahun ke 12 di bulan Mei 2020 nanti. Makanya di website SRC saya membaca banyak sekali cerita-cerita teman-teman yang sukses membuka toko kelontong di bawah binaan SRC. Saya pun jadi tertarik hehehe.




Gerakan BERKAH


SRC juga menghadirkan GERAKAN BERKAH atau Belanja Dekat Rumah.  tujuan mengajak lebih banyak orang untuk berbelanja di toko kelontong. Gerakan BERKAH ini sekaligus memperlihatkan dampak besar aktivitas belanja di toko kelontong.



Jadi misalnya nih, saat teman-teman datang ke toko kelontong, lalu membeli sabun batang, pasta gigi, atau bahan sembako. Maka teman-teman tidak sekadar bertukar barang dengan rupiah. Pada saat itu, teman-teman juga bertukar kebaikan.

Dengan berbelanja,  teman-teman tengah membantu keluarga pemilik toko untuk menjalankan usahanya, dan secara tidak langsung menunjukkan dukungan sederhana bagi mereka. Dengan cara demikian, kita aktif berkontribusi dalam perekonomian, meski dalam skala kecil dan menengah. Wah keren sekali, ya, dan semua Jadi lebih baik.



Setelah hari ini, saya jadi ingin gerakan Berkah , nih. Dengan begitu saya bisa ikut mendukung keberadaan toko kelontong yang ada di sekitar saya. harapannya, toko kelontong terus berkembang, dan membantu meningkatkan perekonomian juga. Aamin. Yuk, ikut gerakan Berkah juga. Berbelanja di dekat rumah saja di toko kelontong.

Bambang Irwanto





Lagi Pembahasan Seputar Antara Jumlah Kata, Jumlah Halaman, dan Jumlah karakter

$
0
0
Bulan ini, ternyata yang paling banyak dibaca teman-teman saat berkunjung ke blog saya adalah artikel berjudul Antara Jumlah Kata,  Jumlah karakter dan jumlah halaman. Tentu saja suprais juga bagi saya, karena itu artikel saya tulis dan posting sekitar 2 tahun lalu. Bahagianya, karena apa yang saya bagikan, bisa bermanfaat bagi teman lain.



Nah, saat saya telusuri, ternyata yang banyak diketik orang di pencarian itu menang perbandingan antara jumlah kata, jumlah halaman, dan jumlah karakter. Misalnya, 600 kata berapa halaman? Atau 1000 karakter berapa kata?



Sebenarnya, jawaban ini mudah saja didapat saat kita membuka file naskah. Tapi, biar lebih jelasnya, saya akan sharing kembali antara jumlah kata, jumlah karakter dan jumlah halaman. Pastinya, ini saya susun berdasarkan pengalaman menulis saya yang masih seuprit hehehe.

Lagi Pembahasan Seputar Antara Jumlah Kata, Jumlah Halaman, dan Jumlah karakter


Syarat yang Berbeda

Jadi saat akan mengirim naskah ke media atau penerbit, maka teman-teman harus perhatikan kembali syarat yang diajukan. Apakah syarat yang dicantumkan itu naskah harus ditulis sekian kata, sekian halaman, atau sekian karakter. Bahkan karakter ini ada dua. Tanpa spasi atau dengan spasi.

Karena berbeda, makanya syarat ini mutlak harus teman-teman ikuti. Kalau mintanya jumlah halaman, misalnya jumlah halaman 4-6 halaman, maka kirim naskah antara 4,5 atau 6 halaman. Jangan malah mengirim naskah di kurang dari 3 halaman, dan lebih dari 6 halaman.

Begitu juga saat syaratnya naskah ditulis 1000 karakter. Maka bukan ditulis 1000 kata atau bahkan 1000 halaman hehehe. Karena syaratnya mutlak harus dipenuhi, kapan tidak sesuai, biar naskahnya bagus ya, akan ditolak.


Jangan Membandingkan

Saat menulis sebuah naskah dan sudah tahu apa syaratnya, maka tidak perlu mebandingkan Jumlah kata, jumlah halaman dan jumlah karakter. Misalnya seperti tadi, 600 kata berapa halaman? 1000 karakter berapa kata?

Jadi fokus pada syarat yang telah ditentu. Misalnya syaratnya 4-6 halaman, maka fokus menulis cerita sepanjang halaman itu. Tidak perlu berpikiran, ini cerita saya sudah berapa kata, ya? Cerita saya sudah berapa karakter, ya?  Akhirnya sedikit-sedikit dicek. Menulis baru setengah halam dicek. Akhirnya menunda proses menulis naskahnya.


Perhatikan Syarat Spasi dan ukuran Kertas

Setelah fokus pada satu syarat, entah itu syaratnya jumlah kata, jumlah halaman atau jumlah karakter, nah jangan lupa juga perhatikan syarat spasinya. Karena setiap penerbit dan penulis kadang berbeda. Ada yang pakai spasi 1, spasi 1,5, atau spasi 2.

Ini sangat berpengaruh saat syaratnya jumlah halaman. Saat teman-teman menggunakan spasi 1, spasi 1,5 atau spasi 2, maka jumlah halamannya akan berbeda. Misalnya jumlah katanya sama-sama 1000 kata. Nah, kalau pakai spasi 1,5 mungkin hanya 5 halaman, sedangkan saat menggunakan spasi 2, maka halamannya melebar jadi 7-8 halaman.

Ukuran kertas juga sangat mempengaruhi. Jadi teman-teman perhatikan kembali ukuran kertas apa yang disyaratkan media atau penerbit. Pastinya ukuran kertas kuarto, A4, atau Folio akan mempenagruhi jumlah kata dan karakter.
Misalnya, 1 halaman A4 itu 200 kata, sedangkan 1 halaman polio itu bisa 300-350 kata. Ini karena ada syarat lain yang mengikuti, yaitu spasi dan ukuran kertas yang sudah ditentukan. Beda kata, jelas mepengaruhi jumlah karakter juga.


Rumus Jumlah Kata, Jumlah Halaman, dan Jumlah Spasi

Cara paling jitu agar naskah kita sudah sesuai syarat yang sudah ditentukan media atau penerbit, ya mengikut syarat yang mereka tentukan. Karena itu tadi, setiap media atau penerbit mempunyai masing-masing syarat. Ada yang syaratnya jumlah halaman, ada yang syaratnya jumlah kata, ada yang syaratnya jumlah karakter baik pakai spasi atau non spasi.

Biar teman-teman semakin memahami syarat penulisan naskah, maka perhatikan rumus berikut :


Bila syaratnya jumlah kata

Maka teman-teman fokus menulis naskah sesuai dengan jumlah katanya. Misalnya syaratnya 1000 kata, maka tidak perlu memikirkan berapa jumlah halaman atau berapa jumlah karakternya. Soalnya jumlah halaman dan kaeakter akan mengikuti saat dicek. Tapi tetap perhatikan spasi dan ukuran kertas yang diminta sesuai syarat.

Bila syaratnya jumlah halaman.

Maka teman-teman sejak awal menulis sudah mematok ceritanya bakal sekian halaman. Misalnya syaratnya 10 halaman, nah dalam 10 halaman ini, seluruh muatan cerita harus masuk. Tetap perhatikan syarat spasi-nya. Karena itu tadi, beda spasi. Mempengaruhi jumlah halaman.

Bila syaratnya jumlah karakter

Nah, teman-teman tidak perlu memikirkan jumlah halaman dan kata. Tulis saja ceritanya sambil sesekali dicek sudah berapa karakter.


Cara Mengecek Jumlah Kata, Jumlah Halaman dan Jumlah Karakter

Pastinya sudah banyak teman-teman yang mengetahui cara cek jumlah kata, jumlah halaman, dan jumlah karakter , ya. Tapi dari penyelusuran di internet yang ditulis, 600 kata berapa halaman, atau 1000 karakter berapa kata, ini menunjukkan masih ada yang belum paham cara mengeceknya.

Jadi caranya sangat mudah. Jadi saat file naskah teman-teman terbuka, lalu klik word saja yang ada di bagian kiri bawah.



Nah, begitu diklik, akan terlihat jumlah kata, jumlah halaman dan spasi.jadi teman-teman tinggal sesuaikan sajadengan syaratnya. Apakah jumlah kata, jumlah halaman atau jumlah karakter.






Nah, sekian dulu pembahasan seputar jumlah kata, jumlah halaman dan jumlah karakter. Semoga bermanfaat ya, teman-teman. Semua saya auaun berdasarkan pengalaman menulis saya yang hanya seuprit hehehe.

Salam semangat menulis.

4 Rahasia Membuat Sriping Enak, Gurih, dan Renyah

$
0
0
4 Rahasia Membuat Sriping Enak, Gurih, dan Renyah - Salah satu camilan favorit saya adalah Sriping atau kripik pisang. Dan pisangnya itu adalah pisang kepok, tak mau pisang lainnya. Halah... Gaya benar saya ini ya.



Dan saya beryukur, karena di halaman belakang dan samping rumah saya, ada pisang kepok. Jadi setiap panen pisang, saya selalu membuat sendiri sriping. Pastinya sripingnya sesuai dengan selera saya. Makanya rasa namba hahaha.

Eh.. Iso toh Mase Bambang (yang tampan rupawan, imut, lucu dan menggemaskan hahaha) ngawe Sriping gedang (pisang)?




Iso dong... Malah banyak yang suka dengan sriping buatan saya. Seluruh keluarga saya, dari Ibu saya, sampai cucunya yang baru berusia  tahun. Malah Mbak Erlita yang pernah saya kirimin sriping buatan saya, juga suka. Malah putrinya pas menikmat sriping saya, dicocol pakai susu kental manis hehehe.

Nah, karena sudah terbukti enak, maka saya akan membagikan rahasia cara saya membuat Sriping enak, gurih dan renyah. Siapa tahu teman-teman juga punya pisang kepok, dan ingin mencoba membuatnya.

Inilah 4 Rahasia Membuat Sriping Enak, Gurih, dan Renyah


Pisang Harus Tua Matang

Ini kunci utamanya membuat sriping enak, gurih, dan renyah. Jadi pisang yang digunakan untuk Sriping itu harus tua dan matang di pohon. Makanya saya tidak mau membuat Sriping yang pisangnya tidak matang di pohon. Karena inilah bahan utamanya.



Soalnya kalau pisangnya tua matang di pohon, itu proses membuat sriping jadi mudah dan cepat. Pisang mdah dikupas kerena tidak banyak getahnya. Terus rasa pisangnya sudah ada manis-manisnya, maka rasa Sriping akan lebih gurih. Kemudian pisang juga cepat saat digoreng.

Nah, cara sederhana mengetahui pisang yang sudah matang adalah daunnya itu sudah kering semua. Terus bisa ada satu buah  pisang yang sudah kuning. Atau kadang juga sudah ada satu buah pisang yang dimakan codot.

Jadi jangan dipaksakan menebang pisang yang kulitnya masih muda dan masih ada rambut di ujung pisangnya.  Soalnya rasa sriping akan ada rasa-rasa getah. Sayang sekali , kan. Padahal proses membuatnya sama, bumbu sama, tenaganya sama, minyaknya sama. Jadi kalau ada bisa pakai pisang yang tua matang, buat apa pakai pisang yang masih muda hehehe.

Langsung Diolah

Agar Sriping yang saya buat enak, gurih, dan renyah, maka saya langsung olah dalam satu waktu. Jadi begitu ditebang, saya langsung kupas, bikin bumbu, lalu goreng.



Jadi jangan tebang pisang, lalu diendapkan atau disimpan. Takutnya pisang sudah matang dan itu tidak bisa dibuat Sriping lagi. Kalau sudah terlanjut pisang ditebang, tapi tidak bisa langsung diolah bisa simpan dulu, tapi paling lama sehari, ya.

Bumbu Sriping Pisang

Sriping atau kripik pisang itu bunbunya termasuk sederhana saja. Sriping idak mau pakai bumbu neko-neko. Kalau macam-macam bumbunya, rasanya amburadul hehehe.

Jadi saya sebelumnya berekspreriman. Jadi biar renyah, saya coba bumbu sriping dikasih kemiri. Tapi apa yang terjadi, pisang malah lengket pas digoreng. Minyak juga cepat hitam.

Saya juga pernah kasih gula pasir. Sama pisang lengket pas digoreng. Pernah kasih penyedap rasa ayam, malah printil -printil bumbunya hahaha. Malah pernah pakai ketumbar juga.  Sama rasanya amburadul. Emang tempe goreng pakai ketumbar hahaha

Trio si Putih Sebagai Bumbu Sriping (foto Pribadi)


Akhirnya saya sudah patenkan bumbu Sriping itu hanya Three white atau Trio si Putih hahaha. Mereka adalah....  bawang putih, garam dan sedikit penyedap rasa alias micin. Kalau ga suka micin ya tidak usah pakai. Dan hasilnya, sriping malah pas rasanya.

Aromanya pas sedang digoreng itu wangi sekali. Minyak juga jadi bersih, dan bisa dipakai untuk menggoreng masakan yang lainnya. Pastinya selalu ada ada sebuah proses sampai akhirnya saya menemukan resep pas sriping ini.

Sriping Digoreng langsung

Nah, biar Sriping semakin renyah, maka saya menerapkan sistem penggorengan langsung. Jadi pisang diperet langsung di atas wajan berisi minyak panas. Soalnya kalau diperet dulu, terus nanti baru digoreng, maka kadang pisang yang sudah diperet akan sedikit hitam.



Setelah itu tinggal kasih bumbunya langsung begitu pisang sudah berada dalam. Minyak panas. aduk agar bumbu merata, goreng sampai kuning keemasan, lalu tiriskan dulu di sarangan. Setelah itu, baru ditempatkan di tampah yang sudah dilapisi koran.




Nah, kemarin saya coba nih, pakai rasa baru, yaitu pakai bubuk balado. Nah, kalau cara ini, prosesnya sama hanya tidak perlu dikasih bumbu saat menggoreng, istilahnya polos saja. Kalau mau dikasih bumbu, sedikit saja.



Setelah sriping diangkat dan masih dalam keadaan panas, lalu masukkan ke sebuah wadah. Masukkan bubuk balado sesuai takaran, lalu kocok sampai bumbu merata. Maka jadilah sriping varian baru.

Itulah 4 rahasia Sriping pisang renyah, enak, dan gurih. Selamat mencoba resep saya. Semoga suka.

Bambang Irwanto

Cara Bisnis Saham Ditengah Menyebarnya Covid-19

$
0
0
Cara Bisnis Saham Ditengah Menyebarnya Covid-19 - Masing-masing indeks pasar saham utama anjlok gara-gara covid-19. Ketika ditambahkan ke kerugian mereka sebelumnya, kerugian membawa mereka menurun sekitar 19% - nyaris menuju penurunan 20%. Mayoritas investor gelisah tentang keadaan portofolio mereka saat ini,

Desain Canva


Namun investor yang paham, mengetahui bahwa kekayaan juga dapat dibuat (dan hilang) pada saat-saat seperti ini. Tergantung kepiawaian pribadi seseorang yang bisnis saham.

Penting untuk mengingat salah satu nasihat yang paling sering dikutip dari investor bisnis saham terkenal Warren Buffett “Saya akan memberi tahu Anda cara menjadi kaya. Tutup pintunya. Jadilah takut ketika orang lain rakus. Bersikap serakah saat orang lain takut.”

Setelah aksi jual brutal seperti ini, berikut adalah cara untuk menjaga emosi dan uang tunai teman-teman atas ketidakpastian pasar yang terjadi saat ini.

Cara Bisnis Saham Ditengah Menyebarnya Covid-19

Investasikan Di Pasar Saham yang Sedang Berkembang

foto Mandiri Sekuritas

Saham masih bisa jatuh lebih jauh, tetapi saham pasar berkembang telah bertahan lebih baik dari ekuitas AS, mengungguli S&P 500 sebesar 5,75% minggu lalu, menurut analis UBS Mark Haefele. Pemenang jangka panjang seperti e-commerce Amerika Latin dan lokomotif pembayaran MercadoLibre (NASDAQ: MELI) mungkin sesuai dengan tagihan.

Perusahaan ini mencatat tertinggi baru sepanjang masa tepat sebelum krisis pasar. Pendapatan kuartal keempat tumbuh 57% dari tahun ke tahun, terutama didorong oleh bisnis fintech yang melonjak. Metrik operasionalnya solid, dengan pengguna terdaftar dan barang yang dijual masing-masing tumbuh 20% dan 28% dari tahun ke tahun.

Namun, pertumbuhan pembayaran tiga digit yang mendorong saham ke ketinggian baru. Totalvolume pembayaran tumbuh 99% dari tahun ke tahun dalam mata uang lokal karena transaksi pembayaran meningkat 127%, dan pembayaran di luar platform melonjak 176%. Saham turun 25% dari tertinggi baru-baru ini - tidak ada berita khusus perusahaan - sehingga bisnis saham ini sangat murah dibandingkan dengan hanya tiga minggu yang lalu.

Beli Saham Oversold

foto Mandiri Sekuritas


Ketika pasar saham masuk ke penjualan panik, investor cenderung "membuang bayi dengan air mandi," seperti pepatah lama. Ini menghasilkan peluang menarik yang dapat dimanfaatkan oleh investor yang cerdas.

Salah satu area tersebut adalah stok oversold - mereka yang memiliki pandangan solid yang sayangnya terperangkap dalam huru-hara. Pelopor streaming baru saja menutup tahun banner dengan pertumbuhan pelanggan global yang tumbuh 20% dari tahun ke tahun, mendorong pendapatan naik sebesar 31%. Bahkan lebih mengesankan? Marjin operasi naik menjadi 13% di 2019, naik dari 10% di tahun sebelumnya. Ini membantu mendorong pendapatan per saham naik 333%.

Jika konsumen dihadapkan dengan masa inap yang lama di rumah, atau jika resesi melanda, mereka kemungkinan tidak akan menyerah dengan streaming mereka, yang menyediakan hiburan murah di rumah. Itu menjelaskan mengapa Netflix bertahan lebih baik daripada pasar yang lebih luas, turun hanya 8% dibandingkan dengan penurunan pasar 19%.

Beli Pemenang Jangka Panjang

Foto Mandiri Sekuritas


Bahkan dalam menghadapi wabah koronavirus, transformasi digital akan terus berlanjut, karena "wabah COVID-19 telah memberikan dorongan tambahan terhadap kerja jarak jauh dan keterlibatan dengan model bisnis online," yang kemungkinan akan meningkat ketika krisis kesehatan terus berlanjut. Salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan dari tren itu adalah dengan berinvestasi di Microsoft.

Rangkaian produk Office 365 komersial raksasa teknologi memungkinkan karyawan di dekat dan jauh untuk berbagi dan berkolaborasi dalam file, menjadwalkan pertemuan, dan bahkan terhubung dari jarak jauh menggunakan platform Tim perusahaan. Segmen cloud komersial Microsoft juga berperan dalam membantu perusahaan lain menjadi bagian dari transformasi digital.

Manfaat tambahan adalah dividen saham, yang saat ini menghasilkan sekitar 1,2%. Microsoft membelanjakan hanya 33% dari keuntungannya untuk mendanai pembayaran, meninggalkan banyak ruang untuk peningkatan di masa depan.

Untuk melakukan bisnis saham di situasi pandemi seperti ini, teman-teman bisa menggunakan Mandiri Sekuritas. Karena ini adalah kesempatan anda untuk meraup keuntungan yang begitu banyak. Semoga artikel ini mengantarkan teman-teman ke gerbang kesuksesan. Terima kasih sudah mampir, ya!


Batu Permata Biru Pak Odi

$
0
0
Cerita Anak Dongeng Batu Permata Biru Pak Odi - Pak Odi mengayuh pelan sepeda tuanya. Pak Odi sedih, karena hari ini ia tidak mendapatkan uang. Semakin lama, semakin sedikit orang yang memerlukan jasa menjahitnya. Orang lebih suka membeli baju baru, daripada menjahit kain, karena harganya lebih murah dan banyak pilihan.

Dimuat di Majalah Bobo


Bagaimana saya akan membiayai hidup istri dan anak-anak saya? Apalagi sekarang harga kebutuhan pokok sangat mahal, keluh Pak Odi.

Ciiit…. Pak Odi  tersadar dari lamunan dan segera menarik rem sepedanya dengan mendadak. Pak Odi melihat seorang nenek terjatuh. Pak Odi segera menghampiri nenek itu.

“Nenek tidak apa-apa?” tanya Pak Odi sambil membantu nenek itu berdiri.

“Iya, saya tidak apa-apa. Tetapi, gaun untuk cucu saya robek,” jawab nenek itu sedih.

Nenek itu lalu bercerita. Gaun itu untuk hadiah ulang tahun cucunya. Sudah lama ia mengumpulkan uang dengan susah payah untuk membeli gaun itu.

Pak Odi memandang gaun biru berpotongan sederhana itu. “Nenek tenang saja. Saya akan menjahit gaun ini.“

“Benarkah?” nenek itu menatap tak percaya pada Pak Odi. “Tapi, saya tidak punya uang untuk membayar jahitanmu.”

“Tak mengapa, Nenek tidak usah membayar.”

Dengan cekatan Pak Odi menjahit gaun yang robek itu. Pak Odi juga menambah renda. pita dan manik-manik pada gaun itu. Sejam kemudian, gaun itu sudah selesai dipermak oleh Pak Odi.


“Wah, cantik sekali. Pasti cucu saya akan senang!” seru nenek itu gembira. “Terima kasih banyak ya, Nak!”

“Sama-sama, Nek!” Pak Odi mengangguk sambil tersenyum. Ia membereskan peralatan jahitnya dan bersiap kembali melanjutkan perjalanan pulang.

“O iya, ambillah ini, saya menemukannya di jalan,” kata nenek itu memberikan Pak Odi sebuah benda berbentuk bulat.

 “Apa ini, Nek?” tanya Pak Odi sambil menerima batu kecil berwarna ungu.

“Ambillah, mungkin suatu saat akan berguna untukmu,” kata nenek itu sebelum pergi.

Sebenarnya, Pak Odi ingin menolak, tapi ia tidak ingin mengecewakan nenek itu. Pak Odi lalu bergegas pulang.

Setengah jam kemudian, Pak Odi sudah sampai di rumahnya. Tampak istrinya sudah menunggu di depan pintu rumah.

“Bagaimana hasil jahitan hari ini, Pak?” tanya Bu Rum, istri Pak Odi.

Pak Odi tertunduk lesu, lalu bercerita bahwa tidak ada hasil hari ini. Bu Rum mengangguk maklum.

Pak Odi lalu melihat Bu Rum membereskan bahan dan peralatan jahit pak Odi. “Pak, katanya tidak ada pelanggan  hari ini, tapi kenapa renda, pita dan manik-manik berkurang?” tanya Ibu Rum.

Pak Odi terpaksa menceritakan tentang nenek itu pada Bu Rum.

“saya hanya mendapat ini. “kata Pak Odi sambil memperlihatkan batu pemberian nenek itu.

“Ah, batu itu sama sekali tidak berguna. Kita butuh uang, bukan sebuah batu,” kata Bu Rum marah. Pak Odi hanya terdiam lalu menyimpan kembali batu itu dalam saku celananya.

Besoknya Pak Odi sedang berteduh di bawah sebuah pohon dekat pasar.  Tiba-tiba lewat dua pengawal kerajaan berkuda. Mereka menempel kertas pengumuman di sebuah dinding toko. Pengumuman itu berisi, kalau Raja Mayola kehilangan batu permata mahkotanya. Barang siapa yang menemukan, akan mendapat hadiah.

Pak Odi sangat terkejut melihat gambar batu permata itu. Pak Odi segera merogoh saku celananya.

“Ya, Tuhan. Batu ini sangat mirip dengan batu permata raja. Apakah ini benar batu permata Raja Mayola?” mata Pak Odi berbinar-binar.

Pak Odi segera pergi ke istana dan langsung menyerahkan batu permata itu pada Raja Mayola. Pak  Odi juga bercerita tentang nenek yang memberikan batu itu, agar Raja Mayola  tidak menuduhnya mencuri.

Raja tersenyum. “Maaf, Pak Odi, batu ini bukan batu permata saya. Ini hanya imitasi,”

Pak Odi kecewa. Ia berniat bergegas meninggalkan istana.

“Bunda Ratu, pita gaunku ternyata lepas, padahal nanti sore aku harus ke pesta puteri,” tiba-tiba Puteri Auriel masuk.

“Wah, bagaimana ini, Bu Ratih, penjahit istana sedang cuti. Kamu pakai gaun yang lain saja,” Ratu ikut bingung.

“Saya suka gaun ini, Bunda,” tukas Puteri Auriel.

“Maaf Ratu, hamba seorang tukang jahit. Boleh hamba memperbaiki gaun Auriel?”

Walau tampak ragu, akhirnya Ratu mengangguk juga. Pak Odi segera mengambil peralatan jahitnya. Pak Odi dengan cekatan bekerja. Sebentar saja, pita gaun Puteri Auriel sudah terpasang kembali.

Puteri Auriel segera mencoba gaunnya. “Wah… bagus sekali, kata Puteri Auriel sambil berputar-putar. Ratu ikut senang.

“Pak Odi, sebentar lagi Bu Ratih akan pensiun, apakah kamu mau menjadi tukang jahit istana? tanya Ratu.

“Tentu saja hamba mau, Ratu,” kata Pak Odi gembira.

Sejak saat itu Pak Odi menjadi penjahit istana. Tentu saja kehidupa Pak Odi dan keluarga menjadi lebih baik. Pak Odi selalu terkenang dengan nenek pemberi batu biru itu. Pak Odi berharap bisa bertemu untuk mengucapkan terima kasih dan kembali berbagi rezekinya.

Bambang Irwanto

Menulis Cerita Anak Bagusnya Mulai Dari Mana, Ya?

$
0
0
Menulis Cerita Anak Bagusnya Mulai Dari Mana, Ya? Nah, saya banyak sekali mendapat pertanyaan seperti ini. Banyak teman-teman yang masih bingung muali darimana. Apakah dari ide, dari tema atau dari konflik?



Sebenarnya, menulis cerita anak itu, bisa mulai darimana saja.Mulai dari ide bisa. Pesan moral bisa, bahkan dari judul juga bisa. Jadi tidak terpaku harus dari ide terus... Dari tema terus... Kembangkan saja imajinasi. Seperti kata pepatah.. sangat banyak jalan menuju Roma.



Nah, biar jelas, kita sharing saja yuk, menulis cerita anak itu bagusnya mulai dari mana? Seperti biasanya ya, tulisan ini saya susun berdasar pengalaman menulis saya yang masih seuprit, dan karena itulah saya harus terus belajar.

Menulis cerita anak bagusnya mulai dari mana? 


Dari Ide

Ide ini adalah cara utama untuk menulis cerita anak.Bahkan saya pun menerapkan saat awal menulis. Dan karena ide itu bisa didapatkan darimana saja, dari membaca, menonton, dan sebagainya, maka banyak sekal ide-ide yang bisa saya dapatkan.



Pastinya, setelah dapat ide, saya langsung  menentukan konflik ceritanya. Selanjutnya saya menentukan tokohnya, terus ending, baru terakhirmenyusun alur cerita sesuai endingnya. Nah, catatannya, begitu dapat ide, langsung dicatat dulu. Begitu ada waktu, segera eksekusi jadi cerita. Jangan menunggu lama, nanti ide akan menguap.


Dari Tema

Cara memulai cerita anak itu sebagian besar juga diawali dari tema. Karena tema sudah ditentukan, maka kita akan fokus mencari ide cerita seputar tema. Ibaratnya akan melakukan perjalanan, kita sudah pegang petanya.



Misalnya temanya persahabatan. Kembangkan imajinasi seputar tema persahabatan. Dan persahabatan itu kan luas. Bisa persahabatan antar teman, dengan hewan peliharaan, dan lainnya. Kembali fokus ya. Jangan temanya persahabatan, malah memikirkan tema keberanian hehehe.


Dari Tokoh

Mengawali cerita anak juga bisa diawali dari tokoh. Misalnya tidak sengaja kita melihat anak dengan karakter unik. Lalu kepikiran juga untuk menulis ceritanya. Tapi soa sosok tokoh ini tidak selamanya dari dunia nyata, ya. Bisa kok sosok imajinasi kita. Termasuk saat melihat sebuah gambar juga atau sebuah nama spontan terucap.



Misalnya, saya melihat ilustarsi teman saya Lily Zhai. Jadi  ilustrasinya sosok anak perempuan, rambutnya kriting dikuncir dua, dengan giginya ompongnya. Maka, saya langsung terpikirkan namanya Pelipe.  Setelah itu saya buat cerita yang sesuai.

Tokoh Pelipe dari Ilustrasi Lily Zhay


Pernah juga, saya tidak sengaja berucap, Peri Periko atau Cici Paricci. Lalu terbayang sosok anak sesuai dengan nama itu. Maka saya lahirkan tokoh Riko Kurcaci yang ingin seperti Peri bisa menolong Atau Cici Paricci anak perempuan lincah tapi kritis.


Dari  Konflik

Konflik bisa jadi cara jitu kita mengawali cerita. Jadi saat dapat konflik, segera cari dulu endingnya, lalu susun jalan ceritanya. Baru tentukan alur ceritanya.



Misalnya, konflik saat ini harus di rumah saja. Nah, bisa tarik konfliknya menjadi seorang Kurcaci yang tidak mau tinggal di rumah, padahal musim hujan sudah tiba. Dia ngeyel mau pergi ke kota. Akhirnya di perjalanan dia menemui banyak masalah dan sampai di kota, ternyata acaranya dibatalkan.


Dari Ending

Ending cerita sangat bisa dijadikan awal saat menulis cerita. Soalnya terkadang, kita malah menemukan endingnya dulu.  Sama saat kita langsung menentukan akan liburan ke Bali. Setelah itu baru dilanjutkan dengan hal lainnya. Mulai dari persiapan liburan ke Bali, mau naik apa saja, sampai tempat wisata mana saja yang akan dikunjungi.



Misalnya, seorang anak mendapatkan apa yang dia inginkan. Nah, setelah dapat ending, tinggal masukkan konflik, lalu menentukan alur cerita yang sesuai ending. Jangan lupa lahirkan tokoh yang sesuai dengan kebutuhan cerita.


Dari Judul Cerita

Beberapa cerita anak yang saya tulis, lahir dari judul dulu. Misalnya sepeda 2in1, Toko Mata Jeli, Toko Roti 3 + 3 dan lainnya.



Nah, kalau awalnya saya dapat judul dulu, maka saya pertahankan judulnya. Saya menyesuaikan semua elemen dari tokoh, konflik, alur, sampai ending dengan judul tadi. Pokoknya judul itu jadi patokan.

Misalnya judulnya Toko Roti 3 + 3. Nah saya fokus cari, apa saja 3 hal yang istinewa seputar 3 roti istinewa. Setekah saya utak atik, maka 3 hal istimewa di toko roti itu adalah hanya 3 model roti yang dijual, hanya 3 orang yang melayani, atau hanya nama unik saja? Ternyata 3 makna itu adalah kecepatan melayani, keramahan melayani, dan kebaikan pemiliknya.




Dari Pesan Moral

Yang tidak ketinggalan adalah kita bisa mulai menulis cerita anak dari pesan moralnya dulu. Misalnya pesan moralnya adalah seorang anak harus berkata dengan baik. nah, fokus pada pesan moral itu. Ucapan-ucapan apa saja yang baik, dan ditujukan kepada siapa.

Baca Juga : Menulis Itu Gampang, Lalu yang Susah Apanya, Ya?

Saya pernah menulis cerita tentang seorang anak yang ingin menyampaikan kepada temannya, kalau anak-anak itu tidak bagus rambutnya dilurusin. Hanya cara penyampaiannya kurang pas, jadi temannya marah. padahal maksunya baik. Maka katakan dengan indah, agar temannya senang menerima masukan dari dia.



Misalnya laiinnya, pesan moralnya, seorang anak harus berbakti pada ibunya. Nah, fokus mencari ide seputar pesan moral itu. Soalnya cara berbakti seorang anak pada ibunya kan sangat banyak.

Baca juga : Tips Menulis Cerita Realis Anak Ala Bambang Irwanto

Misalnya sebuah dongeng tentang  seorang Ibu yang mempunyai 3 orang anak. Nah, sebentar lagi ibunya akan berulang tahun. Ana pertama dan kedua memberi hadiah ibunya hadiah mahal. Nah, anak ketiga tidak bisa memberikan hadiah berupa barang mahal. Dia pun sedih. Tenryata justru selama ini dia sudah memberikan hadiah paling istimewa untuk ibunya, yaitu merawat dan menjaga ibunya dengan baik.




Nah, itu dia menulis cerita anak darimana saja. Dan yang mau membaca semua cerita-cerita di atas, bisa mampir ke koleksi cerita anak yang saya tulis, ya. Hanya... Semua itu butuh proses ya. Jadi semakin terus semangat menulis, maka proses menulis cerita anak bisa darimana saja. Proses menulis akan semakin mudah, cepat, dan menyenangkan.

Salam semangat menulis....

Bambang Irwanto

6 Kedahsyatan Menebar Kebaikan

$
0
0
6 Kedahsyatan Menebar Kebaikan - Menebar Kebaikan itu tidak hanya sekedar berbagi apa yang kita punya kepada orang lain, tapi juga melakukan sesuatu untuk orang lain. Dan ternyata, dari menebar kebaikan itu,  banyak kedahsyatan yang akan kita Terima. Dan seperti itulah yang saya rasakan.



Dalam proses perjalanan hidup saya sampai saat ini, saya pun mengalami proses  pemahaman soal menebar kebaikan. Dari awal saat kecil, saat saya makan sesuatu, lalu ada teman di dekat saya, maka saya harus berbagi makanan itu. Atau saat ada  teman yang kesulitan mengerjakan PR, lalu diajak kerja kelompok. Terus berproses, sampai  akhirnya saya berada di satu fase, dan mulai memahami berbagi kebaikan.

Makanya tulisan ini pun hadir yang pastinya saya susun berdasarkan pengalaman pribadi saya. Pastinya saya menulis ini, bukan berniat pamer kebaikan yang sudah saya lakukan, ya. Bukan, hanya sekedar berbagi cerita saja. Sekaligus pengingat saya, agar terus menebar kebaikan.

6 Kedahsyatan Menebar Kebaikan


Mendapat Pahala

Pastinya dalam hidup ini, apa yang saya lakukan akan mendapat balasannya. Ibaratnya saya tanam padi ya, tumbuh padi. Tidak mungkin tanam pagi tumbuh jagung hehehe. Jadi jika  Saya menebar kebaikan, maka saya akan mendapat hal yang baik juga. Sebaliknya, saat saya menebar keburukan, maka saya akan mengalami hal-hal buruk juga. Karena begitulah, hidup ini seperti sedang berdiri di depan cermin. Apa yang saya pantulkan, itulaj yang akan berbalik, dan saya akan menerimanya.

Khususnya saat menebar kebaikan, Insya Allah saya akan mendapat pahala, walaupun kebaikan itu hanya sebesar zahra.  Tapi pastinya, berbagi tulus ikhlas tanpa mengharapkan pamrih.  Tapi Allah SWT itu Maha Tahu. Segala apa yang kita lakukan akan mendapat balasan juga.

Misalnya saat saya hendak mengantre membeli salak, ada seorang kakek yang minta sedekah. Saya kasih saja uang pembeli salak dan  langsung pulang. Ternyata sampai rumah, ada dua bungkusan berisi salak pemberian tetangga. Alhamdulillah.


Ditambahkan Rezeki

Menebar kebaikan itu,  tidak akan membuat apa yang saya miliki berkurang. Maka hal inilah yang jadi patokan saya untuk terus menebar kebaikan. Malah Insya Allah, Allah SWT  akan menambahkan rezeki saya.

Saya jadi ingat setiap kali naik metro mini dari daerah Pasar Senen Jakarta Pusat ke daerah Pondok Kopi Jakarta timur.  Itu pasti ada beberapa preman berusia tanggung naik dari Pasar Senen lalu turun di sekitar Cempaka Putih. Salah seorang yang jadi pembuka suara bilang, menyumbanglah karena seribu 2 ribu tidak akan membuat Anda miskin. Padahal waktu itu ongkos metro mini hanya 500 rupiah. Walau benar ucapannya, tapi tidak begitu caranya.

Misalnya lagi kemarin ada teman butuh uang buat belanja keperluan. Sebenarnya, uang saya juga sedang ngepas. Tapi karena berniat membantu, saya pinjamkan saja. Alhamdulillah, besoknya fee job saya cair. Bahkan saya juga ditawarin job lain. Alhamdulillah.


Membuka Pintu Rezeki

Saya rasakan menebar kebaikan itu membuka pintu rezeki saya lainnya. Misalnya saya berbagi info soal lowongan menulis pada teman. Kemudian teman saya mengajukan diri, dan Alhamdulillah diterima. Sedangkan saya belum lolos.
Nah, beberapa hari kemudian, ada editor salah satu penerbit yang menghubungi saya untuk menawarkan menulis beberapa seri buku anak. Alhamdulillah, tentu saja rezeki ini saya terima dan syukuri.

Ini menunjukkan, bila saya membuka pintu rezeki teman, maka Insya Allah, Allah membuka juga pintu rezeki. Saya tidak perlu takut dan menganggap, dan berpikir kalau teman saya itu menutup rezeki saya. Coba saya tidak kasih tahu ada lowongan menulis, pasti saya yang diterima.
Saya selalu percaya, rezeki saya sudah diatur oleh Allah SWT, dan tidak akan tertukar dengan rezeki orang lain. Tinggal saya saja yang giat berusaha mencari dan menjemput rezeki itu. Pastinya diiringi juga dengan doa.


Memudahkan Urusan

Terkadang, saat menebarkan kebaikan kepada sesama, Allah SWT tidak memberikan balasan lewat materi, tapi lewat jalan lain. Misalnya memudahkan urusan. Saya.

Misalnya kemarin, saya hendak memperpanjang STNK saya. Saat hendak pegi, tiba-tiba datang tetangga minta tolong dilacak password email anaknya. Soalnya dia tidak bisa masuk ke tugas sekolahnya.

Saya pun dengan senang hati membantu. Walau resikonya, saya akan siang ke Samsat untuk memperpanjang STNK. Kemudian antrean sudah panjang. Bahkan saya bisa saja harus kembali keesokan harinya.

Selesai melacak password email anak tetangga saya, maka saya pun berangkat ke Samsat. Alhamdulillah, itu antrean tidak panjang. Bahkan kurang dari setengah jam, saya sudah tiba giliran. Alhamdulillah, Allah SWT melancarkan urusan saya.


Penghindar dari Bahaya

Saya sering mengalami. Saat saya di perjalanan, saya berbagi sedikit rezeki saya dengan orang-orang yang saya temui di jalan. Entah tukang parkir saya lebihin uang parkir, seorang nenek penjual makanan, dan saya tidak ambil kembaliannya, atau kakek penjual koran di lampu merah yang saya lebihkan harga korannya.

Saya pribadi memang lebih senang berbagi pada orang-orang seperti di atas itu. Mereka semangat berjuang hidup, dan tentu saja menginspirasi saya untuk terus bersemangat dan terus mensyukuri hidup ini.

Dan bukan hanya itu yang saya dapatkan saat menebar kebaikan pada mereka. Saya juga sering  terhindar dari mara bahaya. Misalnya saja tiba-tiba ada motor yang menyalip motor saya. Kalau saya tidak sigap dan bukan doa dari mereka, mungkin bisa saja saya bisa jatuh.

Rezeki Sehat
Keberkahan menebar kebaikan itu  datang juga lewat kesehatan. Dan inilah salah satu keberkahan utama dari Kebaikan Berbagi. Kalau sehat kita bisa terus menebar kenaikan. Saya bisa terus menulis, dan hasilnya bisa berbagi dengan lainnya, termasuk bisa terus berbagi cerita dan cerita seputar menulis.  secara materi atau Apalagi modal menulis bagi saya adalah sehat. Kalau sehat maka saya bisa terus menulis dan berbagi kebaikan.

Makanya kadang saat seseorang diberi, dia tidak hanya mendoakan lancar rezeki, tapi juga panjang umur dan sehat. Dan itu yang harus kita aminin. Insya Allah apa yang kita miliki, baik harta atau kemampuan, akan menjadi lebih berkah.

Saya selalu ingat satu hal, bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, termasuk apa yang saya miliki. Harta dan keahlian saya akan hilang, bila sudah saatnya diambil Allah.

Maka biar apa yang kita miliki menjadi berkah bermanfaat bagi orang lain, maka dengan jalan menebar kebaikan.  Karena menebar kebaikan  itu indah, menyenangkan kan, dan membawa bahagia
Apalagi Menebar Kebaikan bisa dari mana saja. Misalnya rezeki harta. Dalam rezeki kita, sudah ada 2,5 % hak orang lain. Dan zaman now mengeluarkan Zakat bisa dari mana saja. misalnya lewat Dompet Dhuafa

Demikianlah cerita saya seputar menebar kebaikan. Sekali lagi, tulisan saya ini tidak bermaksud pamer apas aja yang sudah saya lakukan, tapi hanya sebagai bergi cerita saja pengalaman saya pribadi. Juga lebih pada pembuktian 5 kedahsyatan menebar kebaikan.

Yuk, terus menebarkan kebaikan, Karena indah, menyenangkan, dan membawa bahagia.

Bambang Irwanto

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”


Hal-Hal yang Harus Dilakukan Saat Mata Lelah

$
0
0
Hal-Hal yang Harus Dilakukan Saat Mata Lelah - Bagi saya, menjaga kesehatan mata sangat penting. Soalnya mata itu senjata utama saya saat bekerja. Setiap hari, saya selalu berhadapan langsung dengan laptop dan smartphone, yang pastinya membuat mata saya lelah.

Desain Canva


Nah, dengan sikon seperti itu, pastinya saya harus mencari cara jitu juga, biar bisa terus bekerja tanpa mata lelah. Dan memang menurut saya, memang hal wajib PENULIS HARUS MENJAGA MATA. Akhirnya saya punya trik jitu. Alhamdulillah, sampai sekarang, saya belum pakai kacamata minus.

Hal-Hal yang Harus Dilakukan Saat Mata Lelah :

Desain Canva

Istirahatkan Mata

Saat mata lelah, saya usahakan segera mengistirahatkan. Saya meninggalkan laptop dan juga smartphone. Soalnya kalau dipaksa malah membuat mata saya lelah.  Istilah saya, mata saya kriyep-kriyep hahaha. Bahkan pernah karena urusan pekerjaan, saya paksakan. Eh malah larinya ke kepala.

Saat diistirahatkan, saya biasanya pergi ke halaman rumah saya. Saya pandangi tanaman di halaman rumah saya yang hijau-hijau. Setelah beebrapa waktu, baru saya kembali ke depan laptop, dan siap cek-cek smartphone lagi.


1  Menit : 5 Detik

Ini rumus saya menjaga agar mata tidak lelah saat sedang mengetik di depan laptop. Jadi jangan menatap terus menerus layar laptop atau komputer. Setiap 1 menit menatap layar laptop atau komputer, maka saya akan alihkan pandangan seya selama 5 detik. Bisa tengok kanan kiri.

Saya juga mensiasati menaruh tanaman hijau dalam pot kecil di dekat meja kerja saya. Jadi saat ingin mengalihkan apdangan, maka tanaman hijau itu saya pandang. Tanaman kaktus juga sangat bagus ditaruh dekat laptop atau komputer, karena bisa mengurangi radiasi.

Masker Timun

Saat mengistirahatkan mata,. Saya melakukan masker timur. Tapi bukan timunnya ditaruh di wajah saya ya, tapi di kedua mata saya.Adeeem.. hehehe.

foto Bambang Irwanto Ripto

Jadi timun dicuci, lalu diiris dengan ketebalan 1 cm. Setelah itu, timun dimasukan ke dalam Kulkas. Setelah dingin, saya rebahan sambil menempelkan timun di kedua mata saya. Itu kedua mata saya jadi adem.


Rendam Mata di Air Daun Sirih

Daun sirih itu banyak manfaatnya. Selain untuk nginang dan membersihkan area kewanitaan, juga bisa untuk mata. Bahkan kemarin, tetangga saya minta daun sirih di rumah saya. Katanya buat bikin sanitizer. Dan saya beruntung, karena di halaman rumah saya ada daun sirih yang lumayan subur.

Foto Bambang Irwanto Ripto

Untuk membersihkan mata, caranya sangat mudah. Jadi ambil beberapa lembar daun sirih, lalu taruh di piring bersih. Masukkan ai,r lalu rendam mata sambil Dikucek-kucek. Nah, itu kotoran-kotoran di mata akan keluar. Penglihatan jadi cling kembali.


Rajin Mengkonsumsi Wortel

Saya beruntung  karena suka wortel. Nah untuk menjaga kesehatan mata, saya suka membuat jus wortel. Biar mata saya setajam dan sebening mata kelinci hahaha.




Tentu saja, wortel tidak harus dibuat jus terus. Biar variasi dan saya tidak bosan, wrotel bisa dimasukkan dalam berbagai olahan makanan. Misalnya bikin bakwan, tahu isi, pastel masukin wortel. Bikin risol, masukin wortel. Termasuk dalam memasak sayuran juga.


Menyiapkan Obat Tetes Mata

Ini saya lakukan saat saya berada di luar rumah, dan harus tetap menulis. Jadi kan, akan ribet sekali kalau saya  melakukan hal-hal di atas. Maka solusi saya menyiapkan obat tetes mata saja. Dan saya pakai obat tetes mata Insto  Dry Eyes yang membuat selamat tinggal mata kering.

Foto Bambang Irwanto Ripto

Jadi saat mata saya lelah, saya istirahatkan mata. Saya lalu berbaring lalu memberi obat tetes mata pada mata saya. Setekah berbaring sejenak, maka saya kembali ke laptop.


Jalan-Jalan

Ini salah satu hal yang saya lakukan saat mata saya lelah, karena terus berhadapan terus dengan laptop atau smartphone. Yessss... jalan-jalan hahaha. Selain bisa mengistirahatkan mata dengan melihat keindahan alam, juga bisa dapat ide menulis untuk rubrik JALAN-JALAN BAMBANG dan pastinya mendapat inspirasi yang menbuat saya semakin semangat menjalani hidup.

Foto Bambang Irwanto Ripto

Jadi kalau memang tujuannya jalan-jalan, maka saya sengaja tidak membawa laptop. Malah terkadang smartphone saya matikan jaringan internetnya. Saat inilah, saya memanjakan mata saya, agar lebih segar dan bisa semangat beraktivitas kembali menulis depan laptop.

Foto Bambang Irwanto Ripto

Nah, itulah hal-hal yang saya lakukan saat mata saya lelah. Tentu saja tips ini saya susun sesuai pengalaman pribadi saya, ya. Kalau cocok dengan teman-teman, bisa diterapkan. Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam...

Bambang Irwanto

Setiap Ramadhan Punya Cerita

$
0
0
Setiap Ramadhan Punya Cerita - Dan itulah yang saya alami dalam perjalanan hidup saya. Salah satu yang paling membekas adalah Ramadhan pertama jauh dari orang tua dan saudara.
Waktu itu tahun 1998, saya nekat merantau dari Makassar (dulu Ujung Pandang) ke Jakarta. Perjalanan 2 hari 2 malam saya tempuh naik kapal pelni Cirenai. Harga tiketnya waktu itu 36 ribu.

Desain Canva

Karena saat itu masa krisis moneter, maka sangat sulit mencari pekerjaan. Apalagi ijasah saya hanya STM elektronika . PHK terjadi di mana-mana. Akhirnya saya berpikir, untuk kerja apa saja lah, yang penting halal hehehe. Soalnya walau tinggal di rumah Om dan Bulik, tetap ada perasaan tidak enak juga. Makanya saya pengin segera dapat pekerjaan.

Dalam posisi seperti itu, saya pernah kerja jadi kenek bangunan. Padahal selama hidup, tidak pernah kerja berat. Akhirnya badan pegal semua. Lalu nyambung kerja di toko bangunan. Baru seumur-umur dorong gerobak berisi baru bata menyusuri lorong sempit ke rumah pelangganan. Lalu tidur di rumah bedeng. Sampai akhirnya saya berhenti karena jempol kaki kejatuhan batako hahaha.

Setelah itu, saya diajak kerja di bagian taman di sebuah hotel bintang 5 di Jakarta. Tapi statusnya bukan Karyawan hotel. Jadi ada perusahan gardening sendiri yang masuk ke hotel itu. Nah, saya pekerja di sana. Gajinya 7 ribu sehari.

Nah, kerja di taman ini saya agak enjoy. Kerjaan tetap berat bagi saya. Tapi karena teman-teman nya enak semua, jadi saya betah. Istikahnua kami senasib anak perantauan hahaha.

Dan inilah kali pertama saya berpuasa, jauh dari orang tua dan saudara. Saya harus mencari makan sendiri dengan gaji yang sedikit hehehe. Mana rumah kontrakan harus dibayar 50 per bulan, patungan dengan 2 teman lainnya.

Saya itu bangun sahur pukul setengah 3. Saya sengaja cepat bangun, karena harus membeli makanan di warteg dulu. Menunya standar saja. Nasi, tempe tahu, sayur plus teh manis. Waktu itu harganya 2 ribu. Kalau pas gajian sabtu, barulah lauknya pakai ayam hahaha.
Sehabis sahur, saya tidur sebentar. Bangun menjelang subuh terus salat dan bergegas mandi. Jadi saya kerjanya itu sebenarnya pukul 8 pagi. Tapi kalau masuk pukul 6, dihitung lembut 2 jam 2 ribu. Lumayan lah buat tambahan isi dompet.

Kelar mandi, saya bergegas ke tempat kerja. Dari kontrakan saya di daerah Rawabadung Jakarta Timur ke daerah Pasar Senen itu nyambung 2 kali. Jadi naik bemo dulu bayar 100 rupiah, lalu meteo mini 500 rupiah. Kalau duit lagi mepet, kadang jalan kaki ke buatan dulu, baru naik metro mini.

Pastinya godaan bekerja selama bulan Ramadhan banyak. Dari godaan ingin berbuka puasa, karena kerja di bawah terik matahari, sampai ngiler yang lihat teman minum. Apalagi kalau pas ada pohon tua yang tumbang. Maka harus segera diberesin. Jadinya bolak-balik diangkutin.

Alhamdulillah saya tetap berpuasa. Full sebulan Itu kalau saya pikir sekarang, kok saya dulu bisa kuat ya? berpuasa? Padahal sekarang di dalam rumah saja sudah gerah.

Saya selesai kerja itu pukul 4 sore. Tapi saya biasanya leyeh-leyeh dulu melepas keringat. Kemudian saya sengaja mandi di tempat kerja saja, jadi sampai rumah tidak usah mandi lagi.

Saya dan beberapa teman sengaja menunggu waktu pulang setengah 5 sore. Karena.... Dinding room sudah buka hahaha. Jadi walau kami tidak dapat jatah makan, tapi diperbolehkan ambil air minum, termasuk buat teh manis buat bekal buka di metromini.

Soalnya tau sendiri kan, pukul 4 dan 5 sore itu jadwal pulang orang kerja. Apalagi daerah senen juga macet. Bahkan saat pembangunan mall citra klender, itu macet banget. Makanya saya bersyukur kalau tiba di rumah sebelum magrib.

Nah, sebelum sampai rumah, saya cari warteg lagi, beli nasi bungkus untuk berbuka. Menunya ya.. Seperti biasa. Saking seringnya, Ibu penjual warteg sudah hapal hahaha.

Saya biasanya magrib di rumah saja. Setelah itu baru makan nasi yang saya beli tadi. Tradisi di keluarga saya itu, memang begitu buka langsung makan nasi. Kalau takjil itu disantap seusai taraweh.

Nah, habis itu saya siap-siap taraweh. Di masjid dekat kontrakan saya itu taraweh 20 rakaat + witir 3 rakaat. Tapi karena tidak ada ceramah, paling pukul 8 lewat dikit sudah kelar.

Kelar taraweh, saya sengaja mampir di warung gado-gado yang kalau ramadhan jual kolak. Saya beli sebungkus seribu. Kelar itu, langsung pulang ke kontrakan. Kalau cucian numpuk, saya nyuci dulu. Kalau tidak ada cucian, saya langsung tidur saja buat persiapan sahur.

Itulah salah satu cerita ramadhan saya. Walau dengan uang seadanya dan sikon begitu, Alhamdulillah saya bisa menjalaninya. Semua tidak lain karena rahmat Allah SWT. Membuktikan bahwa bulan Ramadhan selalu ada keberkahan.

Padahal sebenarnya, orang tua saya sudah suruh pulang saja. Tapi saya bertahan, karena ingin mencari pengalaman hidup lagi.. Cieee. Sampai akhirnya kakak dan adik saya bisa nyusul merantau, dan kami bisa mengontrak rumah bersama hehehe.

Semoga pandemi ini segera berakhir, dan kehidupan normal kembali. Selamat menjalani ibadah puasa, teman-teman. Insya Allah walau keadaan seperti ini, keberkahan ramadahan selalu ada. Aamin. Ya.. setiap Ramadhan Punya Cerita.


Bambang Irwanto

Lomba Nulis Kok Bayar?

$
0
0
Lomba nulis kok bayar? Padahal salah satu motivasi saya ikut lomba menulis, karena ingin menang dan dapat hadiah uangnya. Makanya saya semangat untuk menulis naskah yang bagus biar menang.

Desain Canva

Saya jadi teringat beberapa teman yang pernah bertanya soal ini pada saya via inbox atau WA. Mas Baim (walau tidak pakai embel-embel penulis tampan rupawab lucu imut menggemaskan dan terus bersemangat sepanjang masa hahaha), saya mau tanya. Saya kan mau ikut lomba nulis, tapi berbayar. Bagaimana tanggapan Mas Baim?

Saya biasanya langsung menjawab, kalau saya, saya tidak ikutan lomba menulisnya. Sebabnya, saya memang tidak tertarik. Baru daftar kok sudah keluar uang. Karena salah satu tujuan saya ikut lomba menulis, untuk mendapatkan uang. Tujuannya saya ingin memberi reward kepada diri saya sendiri karena sudah berusaha menulis   naskah bagus.

Nah, biar lebih jelasnya, mari kita ulas soal lomba menulis berbayar ini, ya. Seperti biasa, tulisan ini saya susun berdasarkan pengalaman saya selama di dunia menulis. Jadi kalau ada perbedaan, tidak apa. Anggaplah warna-warni dalam dunia menulis.

Lomba Nulis Kok Bayar? 

Tujuan Lomba Menulis

Saat melihat sebuah lomba menulis, lalu melihat ada syarat misalnya, setiap peserta wajib membayar uang pendaftaran  sebesar 25 ribu, maka saya langsung skip lomba itu. Karena bagi saya, saya ikut lomba menulis bukan untuk mengeluarkan uang, tapi mendapatkan uang. Kalaupun hadiahnya bukan berupa uang, pastinya sesuatu yang saya inginkan. Misalnya naskah saya diterbitkan di penerbit yang mengadakan lomba menulis itu. Dan memang,  semua lomba menulis yang diadakan secara profesional, tidak pernah memungut biaya  pendaftaran sepeser pun alias gratis.

Kok Ada Biaya Pendaftaran? 

Lomba menulis berbayar, biasanya uang pendaftaran peserta  untuk hadiah lombanya. Dan menurut saya, bisa  untuk mencari keuntungan, ini menurut saya, ya. Jadi misalnya disediakan hadiah pemenang 1 - 500 ribu, pemenang 2 -  300 ribu, pemenang 3 - 200 ribu. Kalau misalnya yang daftar 100 orang dan harus bayar 15 ribu saja, kan  sudah  1,5 juta. Logikanya, orang ikutan dengan bayar 15 ribu, lalu menang, kan lumayan sekali.

Tapi... kalau ditotal semua, hadiah pemenang pemenang 1, 2, dan 3 kan hanya 1 juta. Nah, 500 ribunya bisa jadi keuntungan yang mengadakan lomba menulis. Jadi kalau biaya pendaftaran semakin besar, dan jumlah yang ikut sangat banyak, maka silakan teman-teman hitung sendiri.

Sekali lagi, perlu teman-teman ketahui, Lomba menulis yang digarap secara profesional, baik oleh sebuah penerbit, media, atau komunitas dan lainnya, sejak awal menyediakan hadiah untuk pemenang. Motivasinya seperti yang saya tuliskan dia atas, agar peserta yang ikutan bersemangat dan maksimal menulis cerita yang bagus, agar kesempatan menang semakin besar.


Hadiah Menerbitkan Buku

Tujuan lain dari lomba menulis berbayar biasanya itu menerbitkan sebuah buku. Jadi katanya naskah-naskah yang menang, atau yang masuk rekomendasi akan dibukukan. Pastinya, senang ya, tulisan akan dibukukan.

Tapi jangan senang dulu. Biasanya buku itu berbentuk antologi atau buku bersama, dan dicetak secara indie. Bahkan pernah teman cerita kalau bukunya ala kadarnya dan sangat tipis. Kemudian para peserta diminta untuk membeli buku itu sendiri.

Baca juga : Hal-Hal Seputar Menulis Buku Antologi

Mari kembali kita berhitung. Misalnya yang ikut 100 orang, dan tiap orang membayar 15 ribu, maka total ada 1,5 juta. Kemudian yang naskahnya lolos masuk antologi buku 25 orang. Jadi yang tidak lolos 75 orang.

Nah, karena bukunya dicetak secara indie atau sendiri, maka prosesnya kadang bisa ditentukan sendiri. Misalnya tanpa campur tangan editor. Jadi kadang ada ejaan kurang pas, atau masih ada kesalahan ngetik. Bahkan setahu saya, buku indie bisa dicetak bila sudah ada pemesan.

Kalau pandangan saya, kalau mau buat buku antologi boleh saja dengan biaya sendiri. Misalnya audisi naskah yang lolos. Setelah terpilih baru dibicarakan soal biaya cetak buku. Atau sejak awal saja kumpulin teman-teman yang mau ikutan. Setor naskah lalu rembuk biaya buku antologi. Jadi tidak ada yang dirugikan.

Sasaran Lomba Menulis Berbayar

Orang-orang yang mengadakan lomba menulis berbayar ini, pastinya sejaka awal mempunyai sasaran yang akan ikut lomba yang mereka adakan. Pastinya, mereka sudah mengetahui, apa saja yang membuat orang tertarik untuk ikutan.  Nah, siapa saja yang menjadi sasaran mereka?

Penulis Pemula

Pertama sasaran lomba menulis berbayar adalah teman-teman yang baru mulai terjun di dunia menulis. Mereka ini biasanya belum paham soal lomba-lomba menulis. Termasuk, sebenarnya lomba menulis itu yang bagus tidak berbayar.

Apalagi dengan embel-embel hadiah yang cukup mengiurkan bagi mereka. Seperti yang saya tuliskan di atas, modal 15 ribu, berkesempatan menang dan dapat hadiah 200 ribu, 300 ribu, bahkan 500 ribu. Apalagi diajak juga ikut dalam buku antologi

Penulis yang Ingin Segera Punya Buku

Sasaran kedua, adalah teman-teman penulis yang ingin buru-buru punya karya, termasuk dalam bentuk buku. Apalagi ada yang bilang, belum afdol jadi penulis, kalau belum punya buku, walau hanya dalam bentuk antologi atau menulis bersama.

Ungkapan itu, bisa benar juga. Ingin punya buku sendiri, bisa sangat memotivasi diri untuk terus semangat menulos. Tapi... jangan buru-buru. Nikmati proses menulis sampai menerbitkan buku itu sangat panjang. Jadi nikmati saja proses menulis. Jangan memaksakan ingin mempunyai karya, padahal hasil tulisan belum sesuai.

Ruginya Ikut Menulis Berbayar

Menurut saya, ada hal-hal yangmerugikan saat ikut menulis berbayar. Dan ini harus teman-teman perhatikan juga. Karena kalau bablas, bisa menghambat proses menulis, teman-teman juga.

Kemampuan Menulis Jadi Tumpul

Pertama, bisa menumpulkan kemampuan menulis. Karena pengamatan saya, lomba menulis berbayar, seleksi tidak seketat lomba naskah berbayar. Benar ya, secara logika. Misalnya saya saya mengadakan lomba cerita anak dan menyediakan hadiah. Pastinya saya mau naskah yang lolos bagus semua.

Berbeda dengan lomba menulis berbayar. Seleksinya tidak ketat. Makanya banyak naskah yang biasa saja, bahkan masih di bawah standar yang lolos. Ini menurut saya merugikan teman yang menulis naskah itu. Sebabnya dia merasa naskah sudah bagus, makanya lolos. Akhirnya dia memasang standar menulisnya seperti itu. Jadi kapan dia ikut lomba menulis yang tidak berbayar dan pasang standar tinggi, maka sejak awal dia sudah tidak lolos.

Nah, bandingkan perbedaannya kalau teman-teman ikutan lomba menulis yang benar, tidak berbayar, dan malah memberi hadiah. Karena mereka pasang standar tinggi, maka teman-teman bisa sekaligus mengukur kemampuan. Kalau belum lolos, kembali pelajari, kenapa naskahnya belum lolos. Bahkan saya, saat gagal di sebuah lomba menulis, otomatis saya pelajari naskah-naskah pemenang lomba. Jadi otomatis saya terus belajar dan meningkatkan kemampuan.

Memberi Harapan Abu-Abu

Hal kedua yang merugikan teman-teman saat ikut lomba menulis berbayar adalah memberi harapan Abu-Abu. Misalnya sejak awal dijanjikan menerbitkan buku bersama, tapi dengan standar yang belum sesuai. Akhirnya bukunya terbit, tapi dibeli sendiri. Dan karena naskahnya belum punya standar tinggi, maka saat dibaca dan dipelajari, tidak akan meningkatkan kemampuan menulis teman-teman.

Jadi kembali ke titik awal lagi. Nikmati proses menulis. Perkuat standar menulis kita dulu, karena akan mudah tulisan diterima di mana-mana. Jangan terlalu berambisi untuk segera mempunyai karya. Kalau standar menulis sudah kuat, maka lolos di media, lolos di penerbit sampai karya dibukukan itu lebih mudah.

Yang Harus Dilakukan Saat Ada Lomba Menulis Berbayar



Saat ada lomba menulis berbayar, sebaiknya teman-teman melakukan hal-hal berikut ini :

Pertama, jangan ikut. Karena kalau ikutan, maka akan terus ada peluang bagi orang-orang untuk terus mengadakan lomba menulis berbayar. Istilah, selagi masih banyak pembeli bakso, ya masih ada orang yang menjual bakso hehehe.

kedua Cari peluang lain lomba menulis yang lain. Sangat banyak sekali lomba menulis dari penerbit, media atau komunitas menulis bonafid. Apalagi zaman now lomba menulis banyak berseliweran di media sosial juga.

Ketiga, lebih semangat menjalankan proses menulis. Yakinlah, semua akan indah pada waktunya. Ikut lomba-lomba menulis yang benar dan tidak berbayar, justru akan semakin mengasah kemampuan menulis.

Nah, itu dia ulasan seputar lomba menulis kok bayar? Sekali lagi ya, tulisan ini saya susun berdasarkan pengalaman menulis saya. Tujuannya hanya berbagi pengalaman saya saja. Dan pastinya ingin membuat teman-teman semakin termotivasi terus semangat menulis.

Salam semangat menulis

Bambang Irwanto

Cara Saya Memilih Blogwalking agar Semakin Bersemangat

$
0
0
Cara Saya memilih Blogwalking agar Semakin Bersemangat -  satu hal yang membuat saya happy ngeblog adalah adanya acara saling Blogwalking. Tidak hanya untuk mempererat perteman, tapi juga banyak hal yang saya dapatkan saat Blog Walking. Pastinya membaca tulisan teman-teman menambah pengetahuan saya.

Desain Canva


Nah, saat ini saya ikut beberapa grup Blogwalking. Jadi setiap minggunya ada acara list link BW. Ada juga list link di grup blogger facebook. Pastinya saya tidak mau melewatkan acara bagus, nih. Semakin rajin BW bisa melebarkan lingkaran pertemanan saya juga.

Tapi seiring saya sering mengikut Blogwalking, saya pun mulai mengamati alur-alur BW. Dan akhirnya, saya pun memilih ikut list link BW yang sesuai, dan agar saya tidak rugi. Nah, berikut cerita yang saya susun berdasarkan pengalaman saya sendiri selama ikut BW ya.

Cara Saya Memilih Blogwalking agar Semakin Bersemangat


Pilih Blogwalking yang Waktunya Pendek

Pertama saya akan memilih Blogwalking yang waktunya tidak terlalu panjang. Misalnya Maksimal 3 hari saja. Dimulai dari waktu ngelist link BW. Misalnya waktunya senin sampai rabu. Nah, waktu lists dimulai hari senin  pukul 10 pagi dan ditutup pukul 6 sore. Kemudian, deadline Blogwalking itu rabu pukul 23.59 wib.

Nah dengan waktu yang singkat, berarti secara tidak langsung akan memacu saya (juga teman-teman yang ikut) untuk segera menyelesaikan BW. Dan saya rasa cukup waktu saya untuk saling BW selama 3 hari. Tentu saja lebih ringan dengan mencicil.

Pastinya ini saya sesuaikan dengan kemampuan saya juga. Jadi sebelum ikutan, saya sudah kira-kira, oh saya bisa menyelesaikan jumlah list link BW dalam waktu sekian. Karena kalau saya bergaya, maka saya juga yang keteteran dan merugikan teman lain.

Saya juga menyesuaikan dengan waktu dan kemampuan saya. Misalnya saya bisanya dalam tenggat waktu senin sampai rabu, dengan maksinal 25 list link atau seminggu dengan maksinal liat link 50. Atau 35 list link dengan batas waktu senin sampai kamis.


Pilih yang Adminnya Tegas

Saya suka nih, kalau ikut Blogwalking itu adminya tegas. Jadi selalu mengingatkan pada peserta yang belum menyelesaikan tugasnya. Rajin mengingatkan, buka ngegas hehehe.

Soalnya namanya manusia ya, kadang ada lupanya juga. Misalnya, saya mengira hari ini baru hari selasa, dan masih santai, karena deadline baru haru rabu. Nah, pas dicolek saya baru ngeh. Makanya saya berterima kasih sekali sudah diingatkan. Akhirnya saya bisa segera menyelesaikan Blogwalking sesuai waktunya.

Terus kalau  saya semangat menyelesaiakan BW, maka saya akan semangat posting tulisan baru lagi. Sstt.. saya kan tidak mau rugi. Misalnya saya mengikutikan satu tulisan itu-itu saja ke banyak BW. Akhirnya bisa saja, teman lain sudah komen di postingan saya. Mau komen di postingan lain, sudah semua.


Blogwalking yang Sangsinya Tinggi

Blogwalking dengan sangsi yang tinggi, juga satu hal ini  jadi pertimbangan saya ikut sebuah BW. Kalau sangsi tinggi, maka saya akan disiplin juga menyelesaikan BW. Kecuali kalau ada urusan, atau tiba-tiba saya sakit.

Misalnya saya pernah ikut BW yang waktunya dari senin sampai rabu. Nah, Tiba-tiba pas selasa saya kurang enak badan, terus bablas sampai kamis. Akhirnya saya kena denda tidak bisa ikut BW selama 2 kali priode, walau sudah menyelesaikan.

Terus aturan ketat lain, sebulan tidak menyelesaikan BW, akan diundurkan dari grup. Menurut saya ini bagus, biar jadi alarm bagi para peserta. Karena kadang ada yang tetap merasa nyaman walau deadline Bw sudah lama berlalu.

Soalnya kalau tidak ada sangsi tegas, bisa tidak segera diselesaikan BW-nya. Dan biasanya kalau sudah kelamaan, bahkan suka lupa. Kalaupun diselesaikan, kadang buru-buru. Postingannya apa, komennya aoa. Sudah ditulis di blog, masih ditanya pula. Bahkan bisa salah sapa. Masa saya sudah foto profil paling keren, masih dipanggil Mbak hahaha


Nah hal-hal di atas tadi bisa membuat peserta disiplin. Dan ini kalau sudah biasa, maka akan lebih enjoy ikut BW  dan itu yang saya rasakan. Kalau belum selesai BW, rasanya seperti ada utang. Selain, kalau semua peserta menyelesaikan BW, maka sama-sana diuntungkan.

Yuk, semangat Blogwalking


Pilih yang Sesuai untuk Diri Sendiri

$
0
0
Pilih yang Sesuai untuk Diri Sendiri - Jadi ceritanya, kemarin itu pas sahur, saya hanya makan setangkup roti oles margarin tambah taburan gula pasir. Terus ditemani segelas teh manis. Saya  sengaja tidak makan nasi, karena merasa masih kenyang dan ingin variasi saja.

Desain Canva

Jadi pas buka itu, seperti biasa saya langsung makan nasi. Lauknya kebetulan ada soto ayam. Lalu usai salat isya, saya ngemil singkong goreng kesukaan saya. Nah menjelang tidur, saya iseng makan soto ayam lagi pakai singkong goreng, itu rasanya juara hahaha.

Tapi ternyata.. Menjelang salat subuh, perut saya mulai mules. Maka saya pun setor dulu. Eh.. Habis salat subuh.. Mules lagi dan setor lagi hahaha.

Kelar setor yang kedua, saya gosok perut saya dengan minyak angin. Lumayan agak enakan. Saya pun memilih rebahan sebentar. Siapa tau pas bangun perut sudah mendingan.

Eh.. Pas baru setengah jam terlelap, saya sudah terbangun. Bisa ditebak kan.. Perut saya mules dan harus setor hahaha. Waduh.. alamat booking kamar mandi nih hahaha. Dan benar, sampai menjelang salat dzuhur, saya masih 2 kali setor hehehe.

Dari kejadian sahur tadi, saya jadi belajar satu hal, saya tidak cocok sahur pakai roti hahaha. Jadi lebih baik saya memilih sahur nasi seperti biasa saja. Namun dari kejadian ini juga, saya menarik benang merah juga, dan mendapatkan banyak pelajaran.

Pilih yang Sesuai untuk Diri Sendiri


Beragam Pilihan

Dalam sepanjang hidup saya ini, pastinya saya banyak menemui beragam pilihan. Dari pilihan makanan, pilihan teman, pilihan mau ke suatu tempat dan lainnya. Beragam pilihan yang membuat saya punya banyak pilihan, sekaligus terkadang beragam pilihan yang membuat saya bingung terlalu nafsu.

Dan seperti kejadian sahur itu. Roti tawar itu makanan bagus dan bergizi, tapi ternyata saya tidak cocok sahur dengan roti tawar. Saya memang bagus memilih yang sesuai dengan diri saya atau yang cocok untuk saya saja. Misalnya saya tidak terlalu cocok dengan makanan super pedas. Dilanggar, maka konsekuensinya jadi harus booking kamar mandi seharian hahaha.

Misalnya lagi saat memilih pertemanan. Pastinya dalam kehidupan saya ditawarkan beragam pilihan teman. Pastinya kembali, saya harus menyesuaikan dengan diri saya. Misalnya teman yang sejalan dengan saya.


Hadirnya Sesuatu yang Positif

Karena memilih sesuatu yang sesuai diri sendiri, maka hal-hal positif akan bisa saya dapatkan. Dan rasakan. Sebaliknya, saat saya memilih hal tak sesuai, maka sesuatu yang tak  mengenakkan akan saya rasakan

Biar lebih mudah kembali ke sahur roti tawar tadi ya. Karena roti tawar kurang cocok bagi perut saya saat sahur, maka akhirnya perur saya mules. Bolak balik ke kamar mandi. Akhirnya tengah hari kok agak lemas hahaha.

Tapi sebaliknya kalau saya sahur makanannya pas dengan tubuh saya. Maka Insya Allah stamina saya berpuasa semakin joss. Waktu bolak-balik ke kamar mandi, bisa saya gunakan untuk hal-hal bermanfaat lainnya. Misalnya menyelesaikan tulisan.


Jauhi Energi Negatif. 

Sama kayaknya saat memilih pakaian. Ada beberapa baju yang sama bagusnya dan harganya sama. Tapi ternyata tidak semua baju itu pas dan nyaman untuk saya. Akhirnya saat memaksa memakainya, saya merasa tidak nyaman, tidak pede, malah bisa menimbulkan hal-hal yang tidak saya inginkan.

Kembali pada menjalankan hidup ini kita punya beragam pilihan. Pilih yang baik, dan hindari yang tak sesuai, agar energi negatif tidak menganggu kita. Misalnya saya bila ada teman yang ternyata tak sesuai lagi dengan saya, maka akan saya lepaskan.

Itulah, cerita saya kali ini. Tentunya cerita ini saya susun berdasarkan pengalaman hidup sendirinya, ya. Hanya sekadar berbagi cerita. Semoga bermanfaat. Aamin.
Jadi pilih yang sesuai untuk diri kita . Hidup adalah pilihan dan pilihan itu ada di tangan kita sendiri.

Bambang Irwanto

Kalau di Makassar, Kita Itu Bukan Aku dan Kamu, Lho...

$
0
0
Kalau di Makassar, Kita Itu Bukan Aku dan Kamu, Lho... - Seorang teman pernah bercerita. Saat suatu waktu dia berada di Makassar, dia sering salah tanggap dengan ucapan yang ada kata KITA. Apalagi kebetulan dia baru pertama kali ke Makassar.

Desain Canva

Misalnya saat dia selesai seminar dan mengajak temannya sama-sama menuju kamar hotel. “Yuk, sama-sama ke kamar hotel!”. Terus temannya jawab, "Kita duluan saja! Nanti saya menyusul.”
Teman saya bingung, katanya kita yang artinya saya dan dia, atau aku dan kamu. Kok  disuruh duluan?  Sedangkan dia masih ingin tinggal di lobi?

Hal yang sama dialami oleh teman lain. Saat berada dalam suatu acara, ada sesi memberi kata sambutan. Nah, teman saya pun bertanya pada panitia lokal. “Nanti siapa ya, yang akan memberikan kata sambutan?”. Nah, dijawab oleh panitia itu, “Kita saja yang memberi sambutan.”

Nah, dalam pikiran dan pengertian teman saya itu, kita ini maksudnya dia dan panitia itu yang akan memberi sambutan. Dan dia makin bingung, kok pas acara, hanya dia yang memberi sambutan seorang diri. Katanya kita?

Memang dalam bahasa sehari-hari, penggunaan kata Kita di Makassar, itu berbeda dengan arti Kita sebenarnya dalam penggunaan kata Bahasa Indonesia secara umum. Nah, biar lebih paham soal kata Kita dalam obrolan sehari-hari, maka saya akan sharing sedikit.  Karena....

Kalau di Makassar, Kita itu Bukan Aku dan Kamu, Lho...


Di Makassar Kita adalah...

Dalam kamus Bahasa Indonesia, Kita itu berarti pronomina persona pertama jamak, yang berbicara bersama dengan orang lain, termasuk yang diajak bicara. Jadi ada si A dan si B, maka mereka saat membahasakan mereka, ya menyebutkan kita.

Kita jangan sampai terlambat ke stasiun. Sebaiknya kita lewat jalan kiri saja. Saat sampai di tempat terminal, kita harus bergegas mencari bus menuju semarang dan lainnya. Contoh paling terkenal itu dalam lagu Shela On Seven yang berjudul kita. Dilirik awal saja sudah tertulis.. di saat kita bersama... Jadi jelas, kita adalah aku dan kamu.

Tapi dalam penerapan percakapan sehari-hari di Makassar, Kita itu berarti sapaan yang lebih halus dan sopan untuk orang lain. Berlaku untuk laki-laki dan perempuan. Sama seperti penyebutan Anda, Kakak, Mas, Mbak dan sebagainya.

Misalnya saat saya melihat seseorang, dan sepertinya saya pernah melihatnya di suatu tempat. Maka saya menyapanya, “Maaf, kita bukan Pak Burhan yang pernah mengajar di SMP 1 Makassar?”
Lalu orang itu menjawab, “O, iya! Kita siapa, ya? Saya lupa. Apa  kita pernah mengajar di SMP 1 Makassar juga?”

Contoh lain saat Ibu pergi ke pasar, lalu membeli ikan lele. Maka saya bertanya, “Berapa kilo kita beli ikan lele?”. Nah kita itu sapaan untuk Ibu saya. Bukan kita, saya dan ibu saya yang membeli ikan lele di pasar.

Jadi saya ulang ya, Kita itu berarti sapaan untuk orang lain yang lebih halus. Karena untuk sapaan bagi teman sebaya itu, biasa pakai KO yang artinya kamu, bukan orang itu bernama Koko, Joko, atau Moko. Misalnya :

"Darimana saja, Ko? Namanya baru muncul?”
“Jangan Ko sembarang bicara. Buktikan dulu!"
“Ko jadi ikut buka puasa bersama nanti sore?”

Untuk Siapa Sapaan Kita?

Biasanya, penerapan kata sapaan kita itu untuk orang yang lebih tua. Sebagai bentuk penghormatan juga berbicara dengan orang yang lebih tua. Dan kata kita ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan. Sama seperti penyebutan Anda, Kakak, Mas, Mbak dan sebagainya.

Misalnya usia saya 18 tahun (misalnya, ya hahaha). Maka saat mengobrol dengan orang yang usianya di atas saya, maka saya menyapa dengan Kita. Begitu juga sebaliknya. Saat mengobrol dengan orang yang lebih muda dari saya, maka dia menyapa saya dengan kata Kita.

Biar lebih jelas, saya berikan contohnya. Misalnya saya baru sampai di Bandara Hasanuddin Makassar, dan kebetulan ada teman, yaitu Pak Pangerang yang menjemput saya. Maka saya biasa bertanya :
"Kita sudah lama menunggu? " Tanya saya pada Pak Pangerang. Kita di sini berarti Pak Pangerang.
Pak Pangerang pun menjawab, “Baru sebentar kok. Jam berapa kita berangkat dari Surabaya?”

Tapi kata kita ini bisa sangat fleksibel. Karena merupakan sapaan halus kepada orang kedua tunggal. Maka tidak hanya berlaku untuk menyapa orang yang lebih tua saja. Dan ini bisa berlaku juga kepada anak-anak untuk membahasa haluskan anak-anak. Misalnya :

"Jangan main api, Nak!  Nanti tangan kita terbakar."
“Kita harus rajin belajar, biar nilainya bagus!”
“Bagusnya kerajinan tangan ini. Berapa lama kita kerjakan?”


Penerapan Sapaan Kita  yang Berbeda-Beda

Kata sapaan Kita ini, penerapannya bisa berbeda-beda. Tergantung sikonnya. Jadi tidak hanya terus menyapa dengan kata kita, tapi bisa juga pakai KI atau TA. Sesuai kebutuhan percakapannya, juga sesuai orang yang mengucapkannya. 

Biar lebih jelasnya, simak contoh berikut :
Ucapan si A, "Berapa lama Kita tinggal di Makassar?”
Ucapan si B, “Berapa lama, Ki, tinggal di Makassar?”

kata sapaan Ta, biasanya hadir di pertanyaan. Misalnya :
"Berapa usia anak, Ta?”
“Apa rencana menu buka puasa, Ta?”

Kadang juga, semua sapaan dipakai dalam satu kalimat. Jadi Kita, Ta, dan Ki masuk semua. Misalnya : “Kemarin saya ke rumah, Ta! Tapi Kita Ndak ada. Saya mau konfirmasi, berapa banyak Ki pesan paket buka puasa.”

Nah, itu dia pembahasan singkat seputar penggunaan kata sapaan KITA. Semoga bermanfaat ya, ajdi kalau pas teman-teman ke Makassar sudah paham. Karena kalau di Makassar, kita itu bukan aku dan kamu hehehe.

Bambang Irwanto

Aparthouse At Condo Pejaten Pilihan Hunian Nyaman Kaum Milenial

$
0
0
Aparthouse At Condo Pejaten Pilihan Hunian Nyaman Kaum Milenial - Bram adalah seorang karyawan sebuah perusahaan yang kantornya di Jakarta. Bram tinggal di Bekasi. Setiap hari, Bram menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam untuk pergi pulang dari kantor ke rumahnya. Bahkan bisa lebih saat macet. Pastinya banyak sekali waktu Bram yang terbuang percuma di jalan.



Masalah Bram di atas adalah contoh masalah klasik yang dihadapi oleh pekerja yang kantornya di Jakarta, tapi tinggalnya di kota-kota pendukung, seperti Bekasi, Tangerang, Depok atau Bogor. Mau beli rumah di Jakarta, harganya sudah selangit.

Makanya zaman now, aparteman jadi pilihan utama kaum milenial. Lataknya yang sangat strategis, di jantung kota, dekat dengan berbagai fasilitas, termasuk dekat dari tempat kerja, jadi pertimbangan utama kaum milenial.

Ini pilihan tepat. Namun terkadang, ada juga orang yang tidak terlalu suka tinggal di apartemen. Sebenarnya mereka lebih suka tinggal di rumah tapak. Tapi inginnya juga yang di pusat kota dan letaknya strategis. Ehm.. jadi bagaimana solusinya ya?

Aparthouse

Segala sesuai pasti ada solusinya, termasuk soal keinginan orang tetap tinggal di rumah tapak di tenga kota, tapi dengan segala kepraktisan ala tinggal di apartemen. Nah, hal inilah yang ditangkap oleh para pengembang dalam menyediakan properti milenial bagi kaum milenial.

Makanya hadirnya Aparthouse sebagai solusinya, sebagai hunian tapak yang ukurannya kecil, tapi bak apartemen.  Konsep hunian tapak rasaa apartemen yang lengkap berbagai fasilitas serta lokasinya di tengah kota.

Makanya kehadiran aparthouse di kota besar, termasuk Jakarta saat ini sangat banyak. Salah satunya Aparthouse At Condo yang saat ini sedang proses pembangunan ini Letaknya yang sangat stragegis di jantung kota Jakarta selatan, pastinya akan jadi incaran kaum milenial.


Kelebihan Condo At Pejaten



Condo At Pejaten lokasinya berada di jantung Jakarta Selatan, tepatnya di jalan Siaga Raya Jakarta Selatan. Pastinya ini membuat para penghuninya akan lebih mudah ke mana-mana. Dekat dengan berbagai fasilitas publik juga. Seperti pasar kuliner, shopping centre, lokasi hangout, lembaga pendidikan, Busway dan sebagainya. Misalnya dekat dari Rumah Sakit Siaga dan SMP Al-Ashar

Beragam Pilihan

Condo Pejaten Aparthouse ini dibangun dengan konsep desain arsitektur  modern. Tidak hanya itu, desain interior. mempunyai beragam pilihan yang bisa disesuaikan dengan selera dan bajet. Ada tipe Vivere dan Geranium. Vivere sendiri ada dua tipe, Vivere dan Neo Vivere.




Nah, untuk tipe Vivere sendiri, ada 2 tipe, yaitu tipe Vivere dan Neo. Masing-masing tipe dilengkapi dengan Rooftop, Living Room,  Mezzanine.



Nah, mungkin teman-teman masiha ada yang asing dengan apa itu Mezzanie. mezzanine adalah suatu tempat atau ruang tambahan yang letaknya berada di antara lantai dan plafon atau lantai satu dengan lantai dua jika bangunan tersebut bertingkat. Kata mezzanine sendiri berasal dari bahasa Italia yaitu mezzo yang punya arti bagian tengah atau ditengah.




Untuk tipe Vivere dan Vivere 8, sama terdiri dari 2 setengah lantai, 2 bedroom, dan 2 bathroom. Hanya yang membedakan, Vivera mempunyai 2 bathroom, sedangkan Vovere 8 hanya 1 bathroom. Hunian ini difasilitasi dengan digital doorlock, smart home. Jadi pintu hanya bisa dibuka dengan kartu, pin atay sidik jari Wah keren, ya!






Sedangkan bagi teman-teman yang ingin aparthouse lebih luas, bisa memilih tipe Geranium 8 yang ukurannya 3 setengah laintai. Fasilitas ada carport dan livingroom. Pastinya Geranium ini mempunya bedroom lebih banyak, yaitu 3 kamar, sedangkan bethroom ada 2.





Setifikat Hak Milik

Ini pastinya jadi salah satu pertimbangan membeli Condo At Pejaten, karena setifikat Hak milik. Ini jadi investasi bagus di masa mendatang. Aparthouse yang teman-teman miliki bisa disewakan, diwariskan, diagunkan, atau diperjual belikan tanpa batas waktu.




Apalagi nh, kabarnya generasi milienial adalah generasi kaya. Pekerja mereka sangat mapan dengan penghasilan besar. Jadi sangat berpeluang investasi, salah satunya dalam bentuk aparthouse ini.

Bagaimana? Tertarik dengan Aparthouse Condo Pajaten ini? Bisa langsung Aparthouse Condo AT Pejaten di jalan Siaga Raya Jakarta Selatan 12510.  Apalagi saat ini ada program spesial Ramadhan. Dengan harga mulai 699 jutaan, bisa dapat aparthouse 3 lantai. langsung kontak ke Nomor Wa Marketing Condo :0813 – 8908 - 1468




Jadi tunggu apalagi? Miliki segera hunian nyaman, strategis di tengah kota, dengan rasa tinggal ala di apartemen.

Bambang Irwanto


3 Curug Kebumen yang Memikat

$
0
0
Bagi yang suka wisata ke curug atau air terjub, pastinya 3 Curug Kebumen yang Memikat ini  bisa jadi alternatif yang wajib teman-teman kunjungin. Karena seperti yang sudah sering saya tulis, wisata Kebumen itu sangat beragam. Mulai deri jajaran pantai, bukit, goa, wisata kota, sampai dengan curug.

3 Curug Kebumen yang Memikat - By Canva

Nah, berikut ini 3 curug Kebumen yang memikat,  yang saya rekomendasikan untuk teman-teman semua. Kebetukan, saya sudah mengunjungi semua curug-curug itu. Istilah tulisan ini sudah sesuai dengan laporan pandangan mata hehehe.


Curug Silangit Sidoangung

Curug Silangit Sidoagung Kebumen


Curug Silangit Sidoangung ini berada di daerah Sidoagung, kecamatan Sruweng Kebumen. Jadi ancer-ancernya, teman-teman menuju ke daerah Karanganyar, lalu patokannya alun-alun. Dari situ teman-teman bisa bertanya, nanti akan diarahkan ke daerah Sidoagung. Terus ikuti petunjuk. Dan jangan lupa bertanya pada warga setempat.

Jadi curug Silangit Sidoagung ini masih sangat alami.  ini berada di desa. Makanya untuk sampai ke curug, tidak bisa langsung ditempuh dengan kendaraan. Teman-teman menitipkan kendaraan di rumah warga, lalu berjalan kaki sekitar 20 menit, menyusuri jalan yang sepanjang sungai. Terus.. sampai mentok jalan sampai ke curug.

Hore.. Sampai di Curug Silangit Sdoagung Kebumen


Tapi semua tidak akan terasa kok, karena sepanjang jalan pemandangan sangat memikat. Teman-temanseakan diajak bertualang menyusuri alam. Mulai dari melewati jalan setapak, jalan tepi tebing, termasuk melewati sungai juga sebelum sampai ke Curug Silangit Sidoagung. Seru..

Nah,  curug Silangit Sidoagung ini mempunyai telaga. Jadi seru buat mandi-mandi. Apalagi pas ke sana, saya adalah orang pertama yang sampai di lokasi. Akhirnya cukup puas juga berenang. Serasa curug milik  sendiri hahaha.

Serasa Curug Silangit Sidoagung Milik Pribadi


Karena masih alami, maka curug ini belum menerapkan tiket masuk. Kalau pun nanti ada tiket masuk, tidak akan mahal. Disesuaikan dengan tiket wisata Kebumen, yang biasanya tiket ke curug berkisar 5000 rupiah. Hanya bila teman-teman titip kendaraan di rumah warga, bisa memberi uang parkir serelanya.


Jadi jangan berharap ada penjual makanan dan minuman di sekitar curug Silangit Sidoagung ini, ya. Teman-teman harus mempersiapkan sendiri. Tapi justru inilah kelebihan curug Silangit Sidoagung yang masih sangat alami.


Curug Sudimoro

Curug Sudimoro Kebumen

Curug Sudimoro ini letaknya di desa Igir Kemiriamba, Donorejo, kecamatan Sempor. Khusus curug ini, saya sempat datangi 2 kali. Pertama saya coba melewati jalur Semali yang menyusuri jalan lereng. Lebih dekat, tapi sayang jalanannya rusak dan ekstrim. Saat siang pun itu jalanan sunyi sekali. Hanya sesekali saya berpapasan dengan pengendara motor lain. Kemudian, pas sampai sana, ternyata debit airnya masih sedikit.

Nah, kemudian awal tahun 2020 bulan Januari, saya ke Curug Sudimoro lagi. Nah, kali ini saya lewatnya waduk sempor, terus menyusuri jalan sampai ke lokasi. Walau agak jauh dan berliku, tapi jalanan mulis beraspal. Hanya sebagian saja jalan yang sedikit rusak.

Pose Dulu di depan Curug Sudimoro Kebumen


Curug Sudimoro ini sudah dikelolah menjadi wisata Kebumen. Jadi begitu kendaraan sampai lokasi, maka bisa langsung parkir di dekat curug. Tempat loket dan parkir ada di atas, jadi untuk menuju curugnya, kita harus jalan turun.

Tapi.. jangan khawatir, karena sudah dibuat tangga cor-coran menuju lokasi curug Sudimoro. Lalu sepanjang jalan pemandangan sangat asri yang didominasi pohon pinus. Benar-benar memanjakan mata dan hati. O, iya. Tiket masuk ke Curug Sudimoro ini hanya 5000 rupiah saja.

Wajib Mandi di Bawah Air terjun Curug Sudimoro Kebumen


Curug Sudimoro ini tidak mempunyai telaga seperti curug Silangit Sidoagung. Tapi teman-teman tetap bisa mandi dan bermain air di sekitar air terjun. Ada juga kolam biasa untuk anak-anak berenang.

Bagi teman-teman yang tidak ingin mandi atau main air, bisa tetap dapat sesuatu dari curug Sudimoro ini. Di sekitar curug, disediakan banyak tempat duduk. Jadi teman-teman bisa duduk bersantai sambil menikmati pemanangan, sambil menikmati kuliner.


Curug Sindaro

Curug Sindaro Kebumen


Curug yang satu ini letaknnya agak di ujung. Tepatnya di daerah kalikecot Pujegan, Wadasmalang, Karangsambung. Sesuai petunjuk, saya mengambil ancer-ancer alun-alun Kebumen, menuju daerah Alian, terus menuju ke curug Sindaro. Hanya karena jalanan sudah beraspal dan mulus, walau agak jauh, tapi rasanya cepat-cepat saja hehehe.

Seperti halnya Curug Sudimoro, curug Sindaro ini juga sudah dikelolah menjadi wisata kebumen. Itu sudah terlihat dari pembangunan gerbang sebelum masuk lokasi. Kemudian tampat parkir yang luas dan nyaman, serta tempat berdagang.

Segar.. Mandi di Curug Sindaro Kebumen


Tiket masuk 5000 rupiah. Tetap pas di hati dan kantong hehehe. Kemudian setelah melewati tempat penjualan tiket, kita harus berjalan kaki sekitar 300 meter agar sampai ke curug. Tapi.. jalanan ke sana sudah dibuat apik kok, bukan jalan tanah lagi. Perjalanan tidak akan terasa, karena sepanjang permandangan sangat indah.

Curug Sindaro hampir sama dengan Curug Sudimoro yang tidak mempunya telaga untuk berenang. Jadi kita hanya bisa mandi dan bermain air saja. Tapi... beberapa sudut curug ini sangat memikat saya. Salah satunya adanya cekungan-cekungan batu yang eksotis.

Salah Satu Cekungan eksotis Curug Sindaro Kebumen


Di dekat curug ada gazebo untuk duduk santai. Lalu sehabis main air, ada kok toilet dan kamar mandi umum. Jadi bisa bilas-bilas. Eh.. di sekitar ada penjual makanan juga. Jadi pas sekali, habis mandi dan main air, langsung mengisi perut sebelum pulang hehehe.

Nah, itu dia 3 curug kebumen yang memikat. Jadi kalau teman-teman main ke Kebumen, jangan lupa mampir, ya. Dijamin akan senang, karena wisata kebumen, murah, memikat, dan indah. Pas di hati dan di kantong. Selamat jalan-jalan, teman-teman...

Bambang Irwanto

Strategi Pemasaran Online UKM Zaman Now

$
0
0
Saat ini, Usaha kecil menengah atau UKM, tidak lagi 100 persen mengandalkan sistem penjualan offline. Perkembangan zaman diiringi dengan perkembangan dunia digital, membuat Strategi Pemasaran Online UKM zaman now harus segera dilakukan.  Tujuannya sudah jelas, agar produksi semakin dikenal luas dan meningkatkan penjualan.

strategi pemasaran online ukm zaman now
Sytetegi Pemasaran Online Zaman Now

Bagusnya lagi, penjualan via online ini, tetap bisa dilakukan bersamaan dengan penjualan offline. Toko fisik masih bisa terus dibuka, karena masih banyak pembeli yang suka membeli langsung di toko. Termasuk mengikuti pameran-pameran UKM, baik berskala daerah, nasional, atau bahkan internasional. Salah satunya Pesta Kriya di Rumah Marta Tilaar Gombong Kebumen yang diadakan setiap tahun

pesta kriya martha tilaar ajang promo ukm kebumen
Pesta Kriya Sebagai salah satu ajang promo UKM Kebumen

Nah, kembali ke pemasaran online, walau sama-sama intinya menjual produk,tapi pastinya berbeda dengan pemasaran offline. Ada banyak hal yang membuat lebih fleksibel, dan akhirnya menjadi keuntungan-keuntungan sendiri bagi teman-teman yang mempunyai Usaha Kecil menengah atau UKM.

walau produk ukm bisa dijual off, bagusnya dijual online juga
Pemasaran UKM Zaman Now Offline Bisa Online Bisa
Berikut saya coba menjabarkan Strategi Pemasaran Online UKM Zaman Now dari kacamata saya. Mungkin masih banyak kekurangan, Namun setidaknya bisa membuka sedikit gambaran teman-teman seputar penjualan online ini.

Keuntungan Pemasaran Online

Sesuai namanya, pastinya produk UKM akan dijual secara online. Jadi tidak ada interaksi langsung antara pembeli dan penjual, termasuk tidak berada dalam satu tempat atau lingkungan. Produk-produk UKM hanya dipasang secara virtual lengkap dengan detailnya. Seperti harga, dimensi ukuran dan sebagainya.

kerajjnan anyaman pandan kebumen
Agar Produk UKM Dikenal Wajib Promosi Online juga

Bahkan sistem promosi secara online ini, tidak hanya berlaku untuk produk-produk UKM berbentuk fisik, tapi juga UKM yang memproduksi makanan dan minuman. Misalnya Sate Ambal Kebumen yang kini sudah dalam bentuk kemasan. Jadi tidak hanya bisa dinikmati di tempat, bisa dijadikan oleh-oleh, bahkan sudah bisa dipesan langsung tanpa harus datang ke Kebumen.

Saya mengamati bayak sekali keuntungan yang didapatkan UKM saat memasarkan via online. Pastinya ini sangat menghemat waktu, uang dan tenaga.

Tidak Harus Ada Toko Fisik

Tidak perlu menyediakan tempat berjualan. Pertama sangat efisien karena tidak perlu melakukan banyak hal. Tinggal foto, posting maka produk  ditawarkan akan terposting.

Fleksibelnya Waktu Operasional

Saat akan membuka toko offline, pastinya hal utama yanga harus ada adalah tempat berjualan. Pastinya itu disesuaikan dengan kebutuhan ya. Mulai dari kios di pasar, ruko, atau garasi yang disulap jadi toko. Ini belum lagi harus menyediakan etalase dan perlengkapan lainnya.

Tidak Harus Buka Tutup Toko

Saat membuka toko offline, otomatis kita harus menyediakan waktu untuk jam operasionalnya. Misalnya tokonya buka dari pukul 09.00 – 21.00 malam. Ini pastinya akan membutuhkan tenaga juga. Belum lagi saat melayani pembeli.

Berbeda saat memasarkan produk secara online, ini sangat menghemat tenaga. Walau ada jam buka tutup. Tapi bisa mudah dilakukan darimana saja. 

Minim Resiko Kerugian

Dengan pemasaran secara online, teman-teman bisa minim resiko rugi. Teman-teman tidak perlu stok produk secara berlebihan, asalkan barang selalu ready. Penjualn produk pun sudah pasti.
Khusus teman-teman yang berkecimpung di usaha makanan, penjualan online pun sangat efektif dan menghindari dari produk kadalursa. Jadi produksi disesuaikan saja dengan jumlah pemesanan sebelumnya.

Media yang Bisa digunakan Dalam Pemasaran Online

Saat ini, media yang bisa teman-teman gunakan untuk pemasaran online sangat beragam. Mulai dari media sosial sampai marketplace. Bagusnya lagi, media sosial itu gratis, selama tidak ada penambahan fitur-fitur khusus. Nah, berikut media sosial dan maketplace yang bisa teman-teman gunakan untuk memasarkan produk UKM.

Media Sosial

Dulu itu jejaring sosial hanya digunakan untuk menambah pertemanan. Tapi seiring waktu, media sosial bisa dijadika media promosi online juga. Jadi facebook, intagram, atau twitter bisa kita manfaat. Apalagi ini sangat menguntungkan karena gratis.

Walau begitu, perlu juga persiapan sebelum promosi di media sosial. Setidaknya sebelum diupload, teman-teman harus mempersiapkan foto produk yang menarik, karena ini senjata utama, orang pertama melihat produk kita.

Jangan pernah bosan untuk terus upload produk. Tidak hanya sehari sekali, tapi bisa 3 kali sehari. Terus perhatikan juga waktu-waktu yang bagus saat posting. Misalnya kita bisa pelajari dari postingan mana yang kira-kira responnya banyak.

kaos kurcaci pos perlu markening online juga
Salah Satu Pemasaran Online di Media Sosial

Walau belum mempunyai UKM, tapi saya sangat memanfaatkan media sosial untuk membantu Cara Promosi Buku di Media Sosial, juga kelas kurcaci pos. Hasilnya sangat membantu. Tidak hanya memperkenalkan diri saya, tapi juga meningkatkan penjualan buku dan orang tertarik mengikuti kelas saya.

1. Facebook

Facebook ini selain mempunyai fitur akun pribadi, juga ada halaman. Nah teman-teman bisa memanfaatkan halaman ini untuk ajang promosi produk. Instraksi di komentar postingan atau di messsage akan sangat membantu teman-teman dalam berinteraksi dengan pembeli.

2. Instagram 

Jangan sampai teman-teman lewatkan untuk promosi di akun instagram. Apalagi instragram juga menyediakan akun bisnis yang sangat bisa teman-teman.
Teman-teman juga tidak hanya bisa memajang produk UKM di feed dengan maksimal 10 photo, tapi juga bisa memposting di IG Story. Bila video teman-teman lebih 1 menit, jangan lupa manaatkan IG TV.

Tersedianya layanan interaksi dari telepon, DM, sampai email, bahkan alamat website, meudahkan pembeli terkontak lansung dengan teman-teman.

3, Twitter

Walau jumlah karakter twitter sangat terbatas, tapi sangat  mumpuni teman-teman gunakan untuk ajang memajang produk UKM teman-teman. Triknya ada postingan yang captionnya singkat dan padat, lalu masukkan maksimal 4 foto menarik.

Marketplace

Kemudahan untuk berpromosi secara online ini bisa teman-teman lakukan juga lewat marketplace. Hadirnya beragam marketplace di Indonesia, tidak hanya menjadi angin segar bagi pelaku bisnis, termasuk UKM, tapi juga membantu dan meningkatkan penjualan.

Ada 2 jenis marketplace yang perlu teman-teman ketahui. Yaitu Makrketplace Murni dan Marketpalce  Konsinyasi. Walau tujuannya sama promosi dan menjual, tapi ternyata memiliki sedikit perbedaan. 

A. Marketplace Murni

Marketplace murni ini adalah sebagai perantara antara teman-teman dan pembeli. Jadi marketplace ini ibaratnya menyediakan tempat atau sebuah mall. Nah, teman-teman menempati salah satu toko di mall itu. Teman-teman berinteraksi langsung dengan para pembeli.

Contoh marketpace yang populer di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, atau Sophee. Tapi saya yakin, dengan perkembangan marketplace, maka akan bermunculan marketplace-marketplace murni lainnya. Nah, teman-teman bisa pelajari semua marketplace yang ada. Silakan memilih yang sesuai.

B. Marketplace Konsinyasi

Marketplace Konsinyasi ini adalah ibaratnya sebuah toko kosong. Nah, teman-teman dan orang lain nanti menitip barang di toko ini. Jadi teman-teman tidak berinteraksi dengan pembeli. Interaksi jual beli dilakukan oleh pihak toko. Nanti keuntungannya akan dibagi. 

marketplace konsinyasi ini ada duamacam juga. Pertama marketplace konsinyasi satu tema atau satu niche. Soalnya Marketplace Konsiyansi ini harus sesuai dengan niche atau tema. Misalnya marketplace khusus fashion. Jadi yang bisa dititip di sana seputar fashion, seperti baju, sepatu, tas, ikat pinggang, kacamata dan lainnya. Kalau marketplace khusus kerajinaan Indonesia, maka batik, ukiran, sarung tenun, patung, kerajinan  perak dan lainnya bisa dititip di sana. Contoh Marketplace Konsinyasi di Indonesia adalah Zalora yang bertema fashion.

Maketplace konsinyasi lainnya adalah beragam tema. Jadi misalnya seperti Oshop yang menjual beragam produk. Dari produk rumah tangga, kesehatan, lifestyle, dan fashion. Jadi misalnya, produk teman teman sesuai dengan salah satu niche marketplacemen itu, silakan dimasukkan saja.

Website

Bila teman-teman ingin melebarkan sayap dalam berpromosi online, bisa membuat website khusus untuk berjualan. Dengan adanya website sendiri, teman-teman bisa lebih bebas memanegen sendiri UKM-nya. Syarat dan ketentuan, teman-teman bisa tentukan sendiri.

Keuntungan lain teman-teman mempunyai website adalah nama branda tau produk teman-teman lebih menonjol namanya. Ini karena nama website dan semua nama produk yang dijual itu memakai nama sendiri.

Misalnya, saya punya UKM namanya Kurcaci Pos. Jadi saya menjual berbagai marchandais Kurcaci Pos. Dari t-shirt, topi, tas, bantal, mug, dan lainnya. Pastinya nama website saya juga memakai nama Kurcaci Pos.

Dengan adanya website, teman-teman pun bisa menghubungkan akun media sosial. Masukkan alamat website teman-teman di akun media sosial. Jadi nanti saat orang lain melihat akun media sosial kita yang mana saja, bisa langsung mengklik alamat website kita juga.

Bekerjasama dengan Blogger

Ada satu cara lagi yang bisa teman-teman tempuh bila ingin promosi online dengan hasil maksimal Teman-tenan bisa bekerja sama dengan blogger. Mereka akan membantu teman-teman mempromosikan produk lewat tulisan di blog, juga promo di media-media sosial.

Jadi walau jalur  strategi promosi online di atas bisa teman-teman tempuh, tapi ada kalanya ada sesuatu yang membuat teman-teman tidak bisa menghandel. Misalnya keterbatasan waktu atau pengetahuan soal media online.

Nah, itulah strategi pemasara online UKM zaman now yang bisa teman-teman lakukan. Semuanya bagus dan sangat membantu teman-teman. Jadi pelajari semuanya, dan pilih sesuai dengan kebutuhan teman-teman. Harapannya bisa meningkatkan penjualan, UKM di Indonesia semakin maju dan berkembang. Aamiin.

Bambang Irwanto

Curug Sidoayu Kebumen, Keindahan yang Masih Tersembunyi

$
0
0
Curug Sidoayu yang berada di Desa Bonosari, Dukuh Masaran, Kecamatan Senpor Kebumen ini memang tidak terlalu tinggi. Namun suasananya yang masih alami, menjadi keistimewaan tersendiri. Salah satunya ada telaganya untuk berendam, berenang dan mandi.  Sangat pas untuk melepas kepenatan sehari-hari.

curug sidoayu kebumen keindahan yang masih tersembunyi
Curug Sidoayu Kebumen Keindahan yang Masih Tersembunyi

Jadi hari rabu, 10 Juni 2020, saya memang ada urusan keluar rumah. Dan saya pun sengaja membawa kamera dan tripod, plus pakaian ganti.  Saya pikir, siapa tahu saja, pas di jalan saya menemukan tempat seru buat pemotretan. Maklum hampir 3 bulan saya tidak ngebolang dan pose-pose . Lumayan buat mengisi postingan media sosial saya hehehe.

Setelah urusan saya selesai. Saya pun melajukan motor saya, mutar-mutar di sekitar. Lalu saat saya melewati daerah Jatinegoro, tidak sengaja saya berbelok, lalu masuk ke Desa Bonosari. Api tidaka apa-apa pikir saya. Namanya juga jalan-jalan cari jalan baru hahaha. Maksud saya hendak sekedar cari jalan saja, Kira-kira dari jalan yang saya lewati ini apakah tembus ke Waduk  Sempor.


Menemukan Curug Sidoayu

Pas melewati jalan bercabang, saya melihat papan petunjuk. Satu arah ke Sempor dan satu arah  tertulis ‘ke curug’. Wow.. Apa benar di Desa Bonosari ada curug?  Soalnya jujur saya baru tahu.  Dan ini jaraknya dekat sekali dari rumah saya. Paling sekitar 5 km.

Saya pun membelokkan motor saya menuju jalan menuju curug. Jalanan memang tidak terlalu lebar mungkin sekitar 2 meter. Lalu pas melewat  jembatan, ada dua Jalur bercabang lagi Feeling saya sih, kayaknya jalan kecil itu yang menuju curug. Soalnya curug itu biasanya mengikuti aliran sungai dan menanjak. Sedangkan jalan satu itu malah belok dan arah dan menjauh dari sungai.

Akhirnya saya melajukan pelan motor saya ke jalan kecil itu yang lebarnya hanya sekitar 1 meter itu. Jalanannya lumayan berbatu. Lalu semakin lama semakin menyempit. Pastiya saya ahrus ekstra hati-hati. Sampai akhirnya, jalanan itu buntu ke arah sungai. Nah loh.. Lalu curugnya ada di mana?


Rute Menuju Curug Sidoayu

Begitu jalan mentok, ternyata itu sudah mengarah menuju sungai. Beruntung ada seorang ibu yang sedang beristirahat  yang sepertinya sehabis mencari kayu bakar.. Soalnya ada seikat kayu yang lumayan besar dan siap dipanggul. Setelah saya parkir motor lalu menghampiri Ibu itu.

Menurut Ibu tadi,   untuk menuju air terjun Sidoayu, tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Harus ditempuh dengan berjalan kaki. Malah menurut Ibu tadi, biasanya, motor di parkir di rumah warga yang dekat jembatan tadi, lalu berjalan sampai ke tempat kami berada sekarang, terus sampai ke curug.

Wah, saya agak bimbang Bambang Marhambang alias galau hahaha. Mau terus atau balik arah saja ya. Tapi Iu itu menyakinkan saya, kalau curug Sidoayu itu dekat. Paling  jalan hanya sekitar 10-15 menit.  Terus curugnya juga bagus, ada kolamnya.  Biasanya banyak anak-anak pergi mandi di sana. Ibu itu menambahkan, parkir motor juga tidak apa di situ. Asalkan dikunci ganti.

hutan yang hijau curug sidoayu kebumen
Alam Sekitar Curug Sidoayu Kebumen

Saya tercenung sejenak. Iya sih, soalnya tanggung saya mau balik arah. Apalagi saya juga sudah bawa perlengkapan pemotretan hahaha. Ditambah lagi, sya lihat, ada satu motor milik warga yang sedang mencari kayu bakar juga terparkir. Oke deh, Kakak.. saanya kit a ngebolang lagi hahaha.

Saya pun kemudian mulai menuruni jalan tanah menuju sungai. Sebenernya saya melihat ada jalan-jalan kecil. Tapi feeling saya mengatakan, mending menyusuri aliran anak sungai, karena biasanya, curug itu letaknya mentok di ujung sungai.  Lumayan sambil melihat pemandangan sambil main air.

menyusuri sungai menuju curug sidoayu kebumen
Menyusuri Sungai Menuju Curug Sidoayu

Saya sangat enjoy dengan perjalanan menuju Curug Sidoayu. Suasana pure masih hutan atau alas. Pepohonan hijau sangat memanjakan mata saya dan hati. Baru-batu sungai sungguh sangat eksotis. Ini mengingatkan saya saat mendatangi Curug Silangit yang sudah saya tulis di postingan 3 Curug memikat Kebunen.


Selamat Datang di Curug Sidoayu

Setelah berjalan menyusuri sungai sekitar 10 menit, akhirnya saya sampai juga di Curug Sidoayu. Feeling  saya tepa, akrena Curug Sidoayu memang letaknya mentok dari sungai ini. Air terjunnya memang tidak terlalu tinggi hanya sekitar 5 meter, tapi lumayan debit airnya deras.  Satu yang bikin saya happy, karena ada telaganya. Jadi tidak hanya bisa mandi di bawah air  terjun, tapi juga bisa berenang-renang tampan manjah. Uhuuuuui...

sampai juga di air terjun sidoayu
Uhuuu.. Sampai Juga di Air Terjun Sidoayu

Saya pun langsung beraksi mengeluarkan kamera dan pasang tripod. Zaman now kan, tidak ada foto saat wisata tidak afdol hahaha.

Setelah pose-pose, saya pun tergoda untuk berenang. Ini juga kayaknya keharusan, kalau ke Curug itu, tidak afdol kalau tidak mandi. Siapa tahu setelah madi di curug, jadi lebih terlihat mudaan kan... hahaha.

berendam tenang di cuug sidoayu keumen
Berendam dengan Tenang di Curug Sudiayu Kebumen

Saya pun mulai berenang-renang tampan manjah. Luas telaga tidak terlalu besar dan dalam, jadi semakin mendekati air rerjunnya sekitar 3 meter. tapi saya happy. Apalagi saya sendirian yang berenang. Serasa Curug milik pribadi hahaha.

Suasana yang tenang, hijaunya dadaunan, air yang jernih membuat saya betah berasa di Curug mungil tapi memikat ini. Saya pun berbaring di tepi Curug, serasa berendam di bak mandi hahaha. Apalagi matahari mulai bersinar, jadi airnya hangat.


Potensi Curug Sidoayu

Menurut saya Curug Sidoayu ini sangat berpotensi jadi wisata andalan Kebunen Jawa Tengah. Lingkungan yang masih sangat alami, jadi keunggulan tersendiri. Bagi petualang, susur sungai saat menuju sungai, itu keren sekali. Dan karena belum dikelola, maka tiket masuk belum ada.

Saat  sebelum berenang, saya melihat seorang Bapak yang sedang mencari kayu bakar. Saya punengjambiri dan berbincang. Jadi Curug Sidoayu ini airnya tidak pernah kering. Kecuali debit air terjunnya yang menyesuaikan dengan keadaan. Kalau kemarau, ya debit airnya kecil. Karena kualitas airnya yang bagus, maka dijadikan air pam.

potensi curug sidoayu menjadi wisata andalan kebumen
Potensi Curug Sidoay Menjadi Wisata Andalan Kebumen

Selain tujuan ke Curug, tempat ini keren juga buat camping. Karakter hutan Kebunen yang didominasi hutan pinus, pastinya menjadi saya tarik tersendiri.  Apalagi hutannya masih sangat alami dan terjaga, karena masih masuk wilayah perhutani.

Hanya pastinya pengunjung harus menjaga kebersihan lingkungan. Soalnya saya lihat ada bekas-bekas buat api unggun. Terus ada juga bekas sampo. Dan saya kurang setuju kalau keramas di Curug.  Jadi datang ke curug yang masih alami seperti curud Sidoayu ini, ya cukup untuk mandi dan menikmati keindaan alamnya. Kalau kelak nanti  dikelola, mandi bersih  ya,  di kamar mandi saja.

Itulah keseruan saya di Curug Sidoayu. Pastinya air terjun ini menambah referansi saya wisata-wisata Curug di Kebunen.  Jadi kalau teman-teman main ke Kebumen, jangan lupa mampir di curug Sidoayu Kebumen.

Selamat jalan-jalan, teman-teman.

Bambang Irwanto

Cara Cepat Melunasi Utang

$
0
0
Memang ada cara cepat melunasi utang? Ada dong, karena segala sesuatu itu pasti ada jalannya, termasuk soal membayar utang ini. Seperti proses membayar utang yang baru saja saya lakukan.

cara cepat membayar utang
Cara Cepat Membayar Utang - by canva


Karena hidup ini adalah seperti roda yang terus berputar. Posisi kita, termasuk saya, kadang ada di atas, kadang di bawah. Dan di suatu ketika, saat saya di bawah, saya pasti membutuh bantuan orang lain. Salah satunya dengan jalan berutang.

Cerita Utang Saya

Sekitar tanggal 24 April 2020, saya berutang pada teman sebesar 10 juta. Jadi ceritanya, teman saya itu dapat rezeki sekitar 50 juta sekian. Nah, karena kami cukup dekat, walau berteman di dunia maya, maka teman saya itu cerita ke saya. Saya pastinya ikut senang dengan rezeki teman saya itu.

Eh, ternyata dia menawari saya, apa ada minat pakai uangnya? Pastinya sejenak saya pikir-pikir dulu. Wah, ini penawaran menarik. Sebagai freelance, pastinya saya juga harus punya simpanan atau dana jaga-jaga. Akhirnya setelah berpikir, saya pinjam 10 juta. Uang itu kemudian saya belikan emas seharga 10 juta juga.

Pertimbangan saya beli emas, karena bisa dijual cepat atau setidaknya digadaikan saat saya perlu dana darurat. Soalnya saya rasakan, disaat saya ada rezeki lebih, saya beli barang-barang yang saya inginkan. Akhirnya pas saya butuh dana, barang itu sulit dijual kalaupun laku, harganya bisa jatuh jauh.

Setelah emas di tangan saya, kok saya sedikit ada keraguan, ya hehehe. Soalnya bagi saya 10 juta itu bukan uang sedikit. Sebagai freelance apalagi di masa pandemik seperti ini, langkah yang saya ambil menurut saya cukup berani juga hahaha.

Tapi Alhamdulillah teman yang meminjamkan uang itu menenangkan saya. Katanya santai, bisa bayar kapan saja. Tidak ada bunga kok, kita kan friend hahaha. Akhirnya saya ancer-ancer lunas 6 bulan deh, dengan kisaran tiap bulan, setor 1,5 atau 2 juga. Bismillah..

Eh, Alhamdulillah, utang di 24 April 2020, sudah lunas di tanggal 10 Juni 2020. Wah, jauh sekali dari target saya 6 bulan itu. Saya pun  suprais dengan hal ini. Tapi pastinya saya yakin, semua berkat bantuan Allah SWT juga.

Nah, berikut saya ceritakan pada teman-teman proses saya membayar utang 10 juta itu ya. Ini bukan bermaksud pamer atau ria. Hanya sekedar berbagi cerita. Harapannya semoga bermanfaat.


Utang Karena Kebutuhan

Saat saya berutang, itu memang karena saya butuh. Jadi bukan berutang karena memang saya ingin sesuatu. Saat menginginkan sesuatu, saya lebih baik menabung saja, lalu membelinya.
Seperti cerita saya di atas, utang motor, karena saya memang butuh kendaraan. Naik motor membuat langkah saya lebih leluasa kalau mau ke mana-mana. Dan saya sudah tuliskan juga Cara Kredit Motor ala freelance.

Begitu juga saat saya utang untuk beli emas, karena saya memang butuh ada investasi kecil-kecilan. Jadi nantinya bisa saya gunakan sesuai kebutuhan, bukan keinginan.

Jadikan Utang Prioritas Utama

Saat mempunyai utang, maka saya langsung jadikan prioritas utama. Jadi terus ada di pikiran saya, utang harus dibayar.. utang harus dibayar.. jangan lupa dibayar... hahaha. Jadi saat ada rezeki saya langsung bayar utang.
Soalnya saya selalu mengukur pada diri sendiri. Beberapa kali saya memberi utang teman, kok dia malah tidak bayar-bayar. Pas ditagih, malah balik bertanya, memangnya saya ada utang sama kamu, Mbang? Waduh.. situ yang utang, kok situ yang lupa hehehe.
Makanya terus saya selalu tekankan, kalau membayar utang adalah kewajiban utama. Namanya utang itu akan dibawa sampai mati kan. Bahkan harus dilunasi oleh keturunan kita juga.

Cara Cepat Membayar Utang

Seperti yang saya tuliskan di atas, segala sesuatu itu pasti ada jalan keluar atau solusi terbaiknya. Termasuk cagar utang segera lunas. Dan inilah yang saya lakukan :

Targetkan Kebutuhan Bukan Keinginan

Selama berutang, saya memang prioritaskan membeli sesuatu yang memang saya dan keluarga saya butuhkan, jadi bukan yang kami inginkan. Jadi dana pengeluaran itu memang benar-benar karena kebutuhan. Godaan-godaan banyak, tapi harus segera ditepis hahaha. Bukan pelit ya, hemat dan pelit itu berbeda hehehe.

Soalnya kalau sering lalai dan mengikuti keinginan, maka takutnya akan bablas. Uang yang seharusnya bisa disisipkan bayar utang, malah jadi kepakai. Akhirnya bayar utang jadi tertunda. Apalagi saya freelance dengan penghasilan tak menentu. Tapi saya yakin, Allah SWT akan mencukupkan kebutuhan saya dan keluarga sesuai keuangan saya.

Dan saya yakini ini, selama ada kemauan, di situ ada jalan rezeki. Alhamdulillah saya rasakan keberkahannya. Penghasilan saya tahun lalu dari hasil menulis bisa mencapai 25 juta. Alhamdulillah tahun ini mendekati angka itu. Dan semua harus saya syukuri.

Segerakan Membayar Utang

Setiap ada rezeki, maka saya usahakan segera transfer ke teman saya itu. Mau pagi, siang atau sore, saya segera ke ATM. Kecuali fee saya masuknya malam, maka saya usahakan esok paginya segera transfer.
Ini saya lakukan, biar uang itu tidak terlalu lama ada di tangan saya. Siapa tahu kan, ada godaan lain untuk memakai uang itu. Kalau sudah dibayar cicilannya, maka lega.
Kemudian persentase saya adalah 70 : 30. Jadi setiap saya dapat penghasilan, 70 persen buat bayar utang, dan 30 % untuk kebutuhan sehari-hari. Pastinya teman-teman bisa sesuaikan sendiri persentasenya sesuai masing-masing. Asalkan tidak persentase bayar utang lebih besar daripada uang kebutuhan.

Jadikan Utang Penyemangat

Entah ini sugesti atau apa, setiap saya ada utang, itu otomatis menambah semangat saya untuk bekerja mencari uang. Terus Alhamdulillah, rezeki juga selalu asalkan terus semangat. Misalnya saya terus menulis, buka kelas Kurcaci Pos, ikut buzzer, job medsos, dan lainnya.

Misalnya saat saya mencicil motor saya. Alahmdulillah dua motor bisa syaa lunasi sebelum target bulannya. Motor satu dengan cicilan 11 bulan, Alhamdulillah saya lunasi selama 8 bulan. Sedangkan motor satunya dengan cicilan selama 23 bulan, saya lunasi selama 17 bulan Alhamdulillah.

Ini semakin menyakinkan saya, saat ada utang, tapi kita semangat dan ikhtiar hendak membayar utang itu, maka insya Allah akan diperlancarkan rezekinya juga. Sebaliknya, kalau ada utang, tapi tidak ada keinginan segera membayar, maka rezeki akan menjauh juga, dan bayar utang semakin berat.

Utang Dicicil atau Diangsur

Ini salah satu cara jitu juga membayar utang dengan cepat. Jadi usahakan mencicil atau diangsur. Ini malah lebih meringankan, dibandingkan menyisipkan sendiri, menunggu terkumpul, baru dibayar. Percaya.. banyak godaan. Termasuk adanya kebutuhan tak terduga.

Jadi begitu ada uang masuk, saya pun segera mencicil. Sedikit demi sedikit, kok akhirnya lunas juga. Jadi tidak perlu saya memasang patokan setiap cicilan harus sama jumlah. Kalau ada rezeki pas, saya bayar sebisanya. Kalau lagi ada rezeki, saya bayarkan juga lebih.

Nah, itulah cara cepat melunasi utang. Sekali lagi ya, tulisan ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi sendiri. Jadi kalau ada perbedaan, anggap saja warna-warni kehidupan hehehe. Semoga tulisan ini bermanfaat, ya.. salam.

Bambang Irwanto

Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Penulis

$
0
0
Menulis itu adalah semua proses. Tidak ada ornag yang baru mula menulis, lalu tiba-tiba bisa. Banyak berbagai tahapan yang harus dilalui. Dan dalam perjalanan menulis pastinya banya hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penulis.

hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penulis
Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Penulis - by Canva

Nah, hal-hal inilah yang akan saya coba sharing. Soalnya ini sering sekali dilakukan oleh teman yang baru menulis. Dan semua faktor karena ketidaktahuan. Tapi banyak  juga kasus, dilakukan oleh penulis yang sudah lama menulis, dan malah sudah banyak karyanya.

Yuk kita mulai saja sharing hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh penulis. Pastinya tulisan ini saya susun berdasarkan pengalaman menulis saya yang masih seuprit, ya. Harapannya semoga bermanfaat.

Plagiarisme 

Plagiarisme atau disebut juga plagiat adalah salah satu hal utama yang jangan dilakukan oleh penulis. Dalam menulis, plagiat adalah “perbuatan haram”. Bukan saja berdosa, tapi sangat merugikan. Bagi dari sisi penulis sendiri ataupun teman penulis yang karyanya diplagiat.

Godaan plagiat biasanya  juga karena unsur ketidaktahuan. Tapi ini kasusnya berlaku bagi penulis anak-anak. Misalnya seorang anak menjiplak atau emncontek cerita saya di majalah Bobo. Lalu anak itu mengirim atas namanya ke sebuah media dan dimuat.

Tapi untuk kasus ini, saya sangat memaklumi. Anak ini pastinya harus diberi pengertian, kalau yang dia lakukan itu adalah tidak benar, dan tidak boleh dilakukan dalam dunia menulis. Lalu anak itu dibimbing untuk menulis dengan cara yang benar, agar potensi menulisnya keluar.

Kasus lain seputar plagiarisme datag dari penulis baru. Ini mereka kadang tidak mau menikmati proses menulis yang panjang. Inginnya cepat-cepat punya karya. Akhirnya ambil jalan pintas dengan menjiplak karya orang lain.

Cara ini memang berhasil melambungkan dirinya. Namanya dengan cerpen hasil mencontek terpampang manis di sebuah media atau buku antalogi. Tapi tidak ada kepuasan apa-apa yang didapatkan. Uang honor tidak berkah, ditambah hujatan yang akan diterima, termasuk blacklist.
Kasus berikutnya yang sangat mengherankan adalah penulis yang sudah punya nama di dunia menulis dan sudah banyak tulisan, kok plagiat? Ini sudah kekhilafan yang tidka boleh dipellihara. Sayang sekali dia menhancurkan dirinya sendiri.

Makanya yang coba-coba lakukan plagiarisme atau plagiat. Sekali melakukan, maka kamu sudah menjerumuskan dirimu ke lubang paling dalam. Dan ini sangat susah sekali untuk kembalu.

Contoh-Contoh Plagiat

Masih banyak teman yang mengira kalau plagiat itu mencontek atau menjiplak sebuah karya secara utuh. Dari awal sampai akhir semua sama. Padahal, banyak contoh-contoh yang sudah bisa dikategorikan plagiat.

Plek keteplek

Ini maksudnya satu tulisan dicontek 100 persen. Misalnya si A menjiplak cerpen si B. Dari awal sampai akhir itu sama. Termasuk nama tokoh, konflik, alur sampai ending semuanya sama. Kemudian karya ini diakui sebagai miliknya. Ini sama juga dengan menyalin atau menulis ulang ya, lalu memasukkan ke platform-flatform penulisan. Misalnya seperti whatpad.

Dimodifikasi

Mencontek konflik, alur cerita, sampai ending, juga termasuk plagiat. Jadi jangan kira dengan mengganti nama tokoh, mengubah nama setting, menukar tokoh laki-laki jadi perempuan atau sebaliknya, menganti profesi tokoh, maka orang itu akan lolos dan aman. Ini tetap dikategorikan plagiat

Comot Sana Sini

Opening ambil dari cerita si A, tengah ambil dari cerita si B, lalu penutup ambil dari cerita C. Ini termasuk plagiat juga. Jadi jangan pikir dengan ambil sana-sini, orang tidak tahu kalau ini karya plagiat.  Soalnya dunia menulis ini lingkarannya di situ-situ juga. Maksudnya bisa saja si pemilik cerita tidak tahu karyanya di contek, tapi teman penulis lainnya tahu dan merasa pernah membaca cerita itu. Akhirnya ketahuan juga.

Cara menghindari Plagiat

Sudah jelas kan, kalau plagiat itu tidak boleh dilakukan. Apalagi banyak cara untuk menjadi penulis sukses. Pastinya hal utama menjalani proses menulis. Nikamati setiap tahapan.
Apalagi zaman now lebih dipermudah. Masuk ke grup-grup penulisan. Cari informasi sudah banyak. Bahkan kelas-kelas menulis juga betebaran.

Pengiriman Naskah Ganda

Mengirim satu naskah ke dua media juga tidak boleh dilakukan. Karena nantinya akan ada pemuatan ganda. Kalau sudah begini, media akan sangat dirugikan. Dan perbuatn ini jelas melanggar etika di dunia menulis.
Pemuatan ganda terjadi karena murni dari kehilafan penulis. Mislalnya pertama dia mengirim naskah ke media A. Karena media A lama tidak ada kabar, maka dia mengirim naskah yang sama ke media B. Ternyata naskah itu di-ACC oleh media A dan media B. Bahkan dimuat dalam waktu bersamaan.

Cara Mencegah agar Tidak Terjadi Pemuatan Ganda

Beberapa hal berikut, wajib sekali teman-teman lakukan untuk menghindari adanya pemuatan dobel. Karena kalau sampai terjadi, nama teman-teman tidak hanya tercemar, tapi juga akan diblacklist oleh dua media itu. Akhirnya peluang menulis teman-teman jadi tertutup.

Sabar Menunggu

Kasus pemuatan ganda sering terjadi karena penulisnya tidak sabar menunggu. Karena sudah lama tidak ada kabar, maka dianggap naskah tidak lolos, dan boleh dikirim ke media lain. Padahal proses seleksi naskah itu lama dan panjang. Kemudian tiap media berbeda-beda. Ada yang cepat, ada yang lama. Maka solusinya sabar menunggu.

Tanyakan Kabar Naskah

Zaman now media  dan penerbit itu sangat mudah dihubungi. Bisa via email, media sosial dan lainnya. Makanya saat naskah teman-teman tidak ada kabar, maka segera tanyakan saja. Bila masih dalam proses seleksi, sebaiknya ditunggu. Kalau memang sudah tidak lolos, baru dikirim ke media lain. Soalnya terkadang ada media yang tidak memberi tahu kabar naskah kita. Kalau ACC ya langsung dimuat. Kalau ditolak ya, tidak ada pemberitahuan. Makanya perlu inisiatif kita sendiri untuk menanyakannya.

Lakukan Penarikan Naskah

Jika teman-teman merasa naskahnya lama, dan ada peluang kirim ke media lain, maka sebaiknya lakukan penarikan naskah dulu. Jadi email medianya, tarik naskahnya. Baru dikirim ke media lain. Selain hati lega, juga dijamin tidak ada pemuatan ganda.

Membeli Buku Bajakan

Penulis membeli buku bajakan? Oh tidak... jangan pernah lakukan ini. Logikanya penulis emnulis buku agar dijual dan dapat peghasilan. Adanya penghasilan membuat penulis semakin semangat menulis.

Jadi kalau sudah capek-capek menulis, lalu bukunya dibajak, terus yang beli buku bajakan penulis juga, itu sakitnya dari ujung rrambut ke ujung kaki. Secara tidak langsung mendukung pembajakan buku, sekaligus mematikan rezeki penulis. Gampangnya sih,tinggal menempatkan diri pada posisi penulis yang bukunya dibajak.

Selain itu, dari sisi penerbit juga sangat mematikan. Penerbit hidup salah satu sumbernya dari hasil penjualan buku. Kalau buku tidak laku karena ada buku bajakan, ya otomatis tidak ada pemasukan,dan imbasnya pada penulis juga. Penerbit tutup, penulis gigit jari.

Ciri-ciri Buku Bajakan

Yah.. Namanya juga buku bajakan. Jadi dijamin tidak sama seperti buku asli. Dan ada beberapa ciri mencolok dari buku bacaan. Di antara :

Harganya murah

Buku bajakan itu harganya jauh lebih murah dari buku asli. Misalnya harga buku asli 75 ribu, buku bajakan bisa 25-30 ribu. Dari selisih harga saja, teman-teman sudah bisa tahu kalau yang dijual itu buku bajakan, walau tersegel. Ibaratnya ada harga ada rupa.

Kertas dan cetakan tka bagus

Buku bajakan itu kertasnya tidak bagus dan kasar. Lalu cetakann buram. Bahkan ada halaman yang tidak jelas terbaca, sampai kosong melompong. Alih-alih mau baca novel bagus dengan harga murah, malah dapat kecewa.

Soalnya walau sekarang eranay buku digital, membaca buku itu ada sensasi sendiri. Termasuk saat mencium aroma kertasnya.

Tidak Dijual di Toko Buku Resmi

Buku bajakan tidak dijual di toko buku resmi. Buku bajakan biasanya di lapak-lapak buku, termasuk di pameran-pameran daerah berskala kecil. Mereka ini bergerilya pameran buku dari satu kota ke kota lainnya.

Buku bajakan juga banyak dijual secara online. Makanya kalau teman-teman lihat buku baru terbit, lalu harganya murah, jangan tergiur untuk membeli. Buku baru terbit, tidak ada diskon jor-joran. Buku diskon itu, buku terbitan lama.

Membagikan PDF Gratis

Ini juga tidak boleh dilakukan oleh seorang penulis, bahkan orang umum juga. Membagikan pdf sebuah buku, novel atau cerita tanpa izin itu melanggar aturan dan etika. Soalnya banyak pdf yang berbayar. Kecuali gratis.

Jadi misalnya nih, sebuah majalah ada versi pdfnya yang ahrus dibeli. Nah, tiba-tiba ada teman yang membagikan secara gratis, padahal edisi itu masih dalam masa tayang. Nah, ini melanggar etika. Karena jadinya tidak ada pemasukan bagi media itu.

Nah, itu dia hal-hal yang tidak boleh dilakukan penulis, karena tidak merugikan diri sendiri, tapi juga orang atau pihak lain. Jadi intinya, nikmati semua proses menulis dan biarkan semuanya indah pada waktunya. Salam semangat menulis.

Bambang Irwanto.

Cara Mengirim Naskah ke Penerbit agar Lolos dan Diterbitkan

$
0
0

Menerbitkan buku mungkin jadi impian setiap penulis. Termasuk saya. Soalnya buku salah satu jejak menulis sepanjang masa. Makanya sasaran naskah penulis itu ke penerbit. Pastnya ada cara mengirim naskah ke penerbit, agar nantinya lolos dan diterbitkan.

cara mengirim naskah ke penerbit agar dilirik editor
Cara Mengirim Naskah ke Penerbit


Caranya susah tidak?
Jadi susah atau mudahnya, semua tergantung dari teman-teman semua. Susah kalau tidak dijalankan. Sebaliknya akan mudah kalau teman-teman menjalani semua tahapannya. Semua ada prosesnya. Jadi pilih yang mana? Hehehe.

Nah, tanpa berlama-lama lagi, kita langsung saja sharingnya. Terus sekedar menigngatkan, kalau tulisan ini saya susun berdasarkan pengalaman pribadi saya. Dan inilah cara mengirim naskah ke Penerbit.

Sebelum Mengirim Naskah Ke Penerbit

Seperti yang saya tuliskan di atas, kalau dunia menulis itu memang sebuah proses, banyak tahapannya, termasuk tahapan cara mengajukan naskah ke penerbit. Pastinya, langkah awal berikut ini yang harus teman-teman lakukan. Tujuannya pasti, agar naskah sesuai, diacc, lalu diterbitkan.

Pahami Syarat dan Ketentuannya

Sebelum mengajukan naskah ke Penerbit, hal pertama yang harus diperhatikan adalah syarat dan ketentuan yang berlaku. Jadi jangan menulis dulu. Ibaratnya sama dengan mau melamar pekerjaan. Harus sesuai syarat dan ketentuannya.

Soalnya setiap Penerbit itu syarat dan ketentuannya berbeda-beda. Misalnya walau sama-sama menerima naskah anak, tapi Penerbit A menerima semua jenis cerita anak. Dari pitcbook, kumpulan cerita, novel anak dan lainnya. Penerbit B tidak menerima dongeng dengan tokoh kurcaci dan peri. Sedangkan Penerbit C hanya menerima cerita anak islami.

Jadi jangan sampai teman-teman asal mengirim naskah. Misalnya itu tadi, mengirim cerita anak ke penerbit C bukan tema islami. Akhirnya, walau ceritanya bagus, karena sejak awal tidak sesuai persyaratan, ya akan ditolak.


Naskah Harus Sesuai Selera Penerbit

Mengirim naskah ke Penerbit itu, bukan saja harus sesuai syarat dan ketentuan, tapi juga  harus sesuai selera penerbit. Jadi pahami seperti apa selera cerita penerbit yang akan kita kirimkan naskah. Misalnya penerbit A sama-sama suka makan roti selai. Tapi penerbit A suka roti selai nanas dan penerbit B sukanya roti kacang.

Jadi kalau teman-teman mengirim roti selai kacang ke penerbit A, dan mengrim roti selai nanas ke penerbit B, ya bisa saja ditolak. Logikanya kalau kita menyajikan makanan kesukaan pada seseorang, pastinya dia akan senang dan lahap memakannya. Malah nanti minta tambah lagi. Intinya, naskah yang ditolak bukan karena tidak bagus, tapi kurang sesuai selera penerbit saja.

Cara paling mudah untuk mengetahui naskah seperti apa yang disukai penerbit adalah dengan survai langsung buku-buku yang sudah pernah ditulis oleh mereka. Bisa langsung membeli buku, dan dipelajari. Usahakan cari buku terbitan paling baru.

Bila belum ada dana untuk membeli buku, jangan sedih. Masih banyak jalan menuju ke Roma. Teman-teman bisa pergi ke perpustakaan, lalu cari buku-buku yang diterbitkan penerbit itu. Bahkan ada perpustakaan online juga. Jadi saat menemukan kendala, cari opsi lain. Jangan jadikan hambatan.

Proses Mengirim Naskah Ke Penerbit

Setelah Naskah selesai ditulis, saatnya mengirim naskah ke penerbit. Tapi eits.. jangan buru-buru, perhatikan dulu hal-hal sebelum naskah dikirim. Jangan sampai ada yang terlewatkan. Misalnya apa naskah sudah sesuai margin, susunan naskah, dan lainnya.

Kemudian cara mengirim naskah ini 2 jalur. Bisa lewat email atau diantar langsung. Ini kembali lagi tergantung syarat yang ditetapkan oleh masing-masing penerbit. Jadi perhatikan kembali, ya.

Via email

Perlu sekali cari tahu alamat email terbaru penerbit. Jangan sampai teman-teman mengirim naskah ke email penerbit 10 tahun yang lalu. Alhamdulillah kalau masih dipakai,  kalau sudah ganti, dijamin teman-teman akan menunggu kabar naskahnya tanpa kepastian.

Jadi kepoin akun-akun media sosial penerbit. Cari updatean email terbaru mereka. Lalu cek juga juga buku-buku terbitan terbaru mereka. Karena biasanya di belakang kaver, dicantumkan email penerbit tersebut.

O, iya saat naskah sudah terkrim via email, teman-teman harus mengecek juga. Jangan langsung dilupakan. Cek lagi hal-hal yang harus dilakukan setelah naskah terkirim.

Cek pengiriman

Apakah naskah sudah terkirim dengan sukses atau malah mental. Karena email mental, bukan karena emailnya error, bisa juga kepenuhan, dan pihak penerbit belum mengosongkan lagi.

Kirim Lagi

Saat email mental, coba kembali beberapa saat. Bila masih mental, maka coba saja keesokan harinya. Pokoknya usahakan naskah kita terkirim.

Menggunakan Email Cadangan

Sebagai penulis, perlu sekali punya serep, termasuk email. Karena itulah saya pakai Gmail dan yahoo. Tujuannya bila satu email bermasalah, saya bisa pakai email lainnya. Makanya saat kirim naskah, saya mengirim dari dua email, gmail dan yahoo.

Via pengiriman pos

Kalau syarat kirim naskah itu berupa soft copy, maka teman-teman wajib mengirim naskah lewat jasa pos. Pastinya ini bukan hanya via Pos Indonesia saja ya, tapi boleh apa saja, misalnya TIKI, JNE, dan lainnya.
Pastinya sebelum, dicek kembali halaman-halamannya. Jangan sampai ada yang tertukar. Lalu bungkus serapi  dan seaman mungkin naskah, baru masukin dalam amplop. Soalnya kita kan tidak tahu apa yang akan trjadi dalam perjalanan.

Jangan lupa di sudut kiri atas amplop, beri keterangan. Misalnya “Kirim Naskah Novel Anak”. Jadi langsung ketahuan kalau naskah ini ditujukan untuk lini naskah anak. Karena kan penerbit itu lininya banyak. Ada lini non fiksi dan fiksi. Misalnya fiksi ada ifksi dewasa, remaja, dan anak-anak. Kalau dari awal sudah jelas keterangannya, maka naskah kita tidak nyasara ke lini lainnya.

Diantar Langsung

Kalau penerbitnya dekat dari rumah, bisa kok teman-tenan mengantar langsung naskahnya. Selain menjamin naskah sampai dengan selamat dan aman, teman-teman bisa sekalian main dan melihat penerbitnya. Syukur-syukur bisa berkenalan dengan editornya hehehe.

Mengantar naskah langsung ke penerbit, untuk membuktikan juga bahwa penerbit yang kita kirimin naskah itu bonafid. Jadi saat ada penerbit yang tidak ada alamat kantornya, menurut saya tidak usah dikirim  naskah. Banyak sekali penerbit keren Indonsesia. Salah satunya Gramedia Pustaka Utama

Etika Mengirim Naskah

Ini hal penting juga yang harus teman-tenab pahami saat mengirim naskah ke. Penerbit. Soal etika jangan lupakan. Karena ini jadi penilaian awal. Penulis hebat tapi tidak bagus etikanya, akan ditinggal penerbit. Banyak sekali hal-hal yang tidak boleh dilakukan penulis 

Jadi saat mengirim naskah via email, jangan main kirim naskah saja tanpa ada kata pengantar. Dijamin yang menerima naskah akan kaget. Siapa nih, main kirim naskah saja, tanpa permisi. Ibaratnya datang ke rumah orang, kan harus salam dulu, memperkenalkan diri, menyampaikan maksud kedatangan, lalu saat akan pulang memberi salam.

Kemudian tidak perlu mencantumkan kalimat yang agak ‘mengintimidasi’. Misalnya "saya tunggu kabar naskah saya selama sebulan. Bila sampai sebulan tak ada kabar, naskah akan saya tarik”. Atau Besar harapan saya semoga naskah ini diterima dan diterbitkan.

Eh.. Siapa elo? Baru mengirim naskah sudah minta prioritas. Yang mengirim naskah sangat banyak dan semua akan diseleksi sesuai naskah yang masuk. Kalau naskah banyak, prosesnya juga lama. Kembali ke masalah proses menulis ya. Menerbitkan buku butuh proes. Dan tahapan seleksi naskah juga lama.

Pokoknya, selama naskah kita sesuai syarat penerbit, cerita menarik, terbitkan semangat naskah lolos. Kalau lolos nanti juga akan dikabari dan diproses lebih lanjut.

Saat Naskah sudah terkirim ke Penerbit

Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, menerbitkan buku itu butuh proses yang lama dan panjang. Termasuk tahapan seleksi naskah di penerbit. Jadi ada beberapa hal yang harus teman-teman perhatikan juga

Sabar menunggu

Ya karena yang kirim naskah banyak, maka proses seleksi juga lama. Jadi sambil menunggu kabar, teman-teman bagusnya menulis naskah lain. Jangan hanya menunggu satu naskah saja. Tulis terus naskah-naskah lainnya, sehingga peluang semakin terbuka lebar. Imajinasi juga semakin berkembang.

Bila Naskah belum ada kabar

Aduh, kok naskahku lama tidak ada kabar, ya? Bagaimana nasibnya? Diterima atau ditolak?Pemikiran seperti ini hal yang wajar. Apalagi sudah agak lama menunggu dan belum ada kabarnya, ya.
Maka teman-teman bisa bertanya nasib naskahnya pada penerbit. Bisa email langsung. Bila masih tahap seleksi bisa ditunggu. Jadi ada kepastian.

Kirimemail penarikan naskah

Bila tema-teman sudah merasa naskahnya sudah lama, kemudian ditanyakan dan belum ada kepastian, maka bisa mengirimkan email penarikan naskah. Janganlangsung mengirin ke penerbit lain. Ini melanggar etika. Kalau dua-duanya di-ACC, teman-teman akan bingung sendiri. Malah akan diblacklist oleh dua penerbit tersebut.

Datangke Penerbit

Bila teman-teman tinggalnya dekat dengan penerbit, boleh datang ke penerbit untuk menanyakan nasib naskahnya. Ini malah bagus, karena bisa dapat masukan langsung dari editor. Bahkan bisa juga bawa naskah baru. Jadi kalau naskah sebelumnya ditolak, ada naskah baru. Teman-teman pun kembali menerbitkan harapan baru.

Saat Naskah Sudah Diterima Penerbit

Saat naskah sudah di-ACC oleh penerbit, pastinya senang dong, ya! Jadi jangan lupa segera balas email dari penerbit lalu ucapkan terima kasih. Selanjutnya berusaha mengikuti arahkan dari editor. Setiap ada revisi, segera kerjakan sesuai dengan permintaan.

Tetap kembali jaga etika. Jangan merasa apa yang ditulis duah benar, lalu tidak bersedia mengedit atau merevisi naskahnya. Soalnya editor adalah jembatan antara penulis dan pembaca nantinya. Editor sudah tahu seperti apa selera pembacanya. Penulis yang gercap dan beretika, akan jadi kesayangan editor. Besok tidak perlu kirim naskah, langsung diorder hehehe.

Nah, itulah cara mengirim naskah ke penerbit. Semoga bermanfaat ya, teman-teman. Dan terus semangat menulis.

Bambang Irwanto

Viewing all 869 articles
Browse latest View live