Quantcast
Channel: Bambang Irwanto Ripto
Viewing all 869 articles
Browse latest View live

Roemah Martha Tilaar Gelar Festival Dolanan Tradisional 2018

$
0
0

Roemah Martha Tilaar Gelar Festival Dolanan Tradisional 2018 - Roemah Martha Tilaar Gombong kembali menggelar Festival Dolanan Tradisional. Acara yang digelar untuk ke 3 kalinya ini, berlangsung hari minggu, 29 April 2018. Memang secara berturut-turut tepatnya tahun 2016 dan 2017, Roemah Martha Tillar juga menggelar acara serupa.



Festival Dolanan Trasdisional ini diselenggarakan dalam rangka  hari bumi. Berbagai dolanan tradisional, ditampilkan pada acara ini. Bukan cuma anak-anak yang antusias, tapi juga para orang tua. Karena mereka seakan kembali mengenang masa kecil. Termasuk saya.



Pukul 8 pagi, saya bersama krucil saya sudah sampai di Roemah Martha Tilaar. Setelah memarkir motor, saya bergegas masuk. Para pengunjung lain pun mulai berdatangan ke Roemah Martha Tilaar yang beralamat di jalan Sempor Lama nomor 28 Gombong Kebumen ini. Sebelum masuk, saya membeli tiket dulu seharga 2000 rupiah. Di sebelah tempat penjualan tiket, tampak dijual beberapa permainan tradisional anak-anak.



Krucil langsung antusias melihat gasing, yoyo, tembak-tembakan dan pluit suara burung. Harga-harga mainannya sangat terjangkau. Yoyo dan gasing seharga 5000 rupiah. Pluit burung seharga 3500, sedangkan tembak-tembakan seharga 7500 rupiah. Krucil pun minta dibelikan yoyo dan gasing.



Bagi yang belum sarapan, tidak perlu khawatir. Di Sisi kiri ada dua stand yang menjual aneka minuman dan makanan yang masing-masing dijual per mika. Misalnya arem-arem dan risol isi 5 biji seharga 10 ribu. Saya pun membeli semika arem-arem.

Habis sarapan, saya sudah tidak sabar untuk segera menjelajah. Dan menarik perhatian saya adalah adanya papan bertempelkan kertas warna-warni. Saya pun mengajak krucil untuk menulis pesan untuk untuk Bumi.



Sambil menunggu acara dimulai, saya mengajak krucil menyusuri dulu Roemah Martha Tilaar yang berarsitektur belanda yang dibangun tahun 1920 ini. Saya menyusuri dari sisi kiri dulu. Dan di teras depan rumah, tampak beberapa kakak-kakak volunteer dan adik-adik bermain gasing.



Di sisi kiri Roemah Martha Tilaar ada ruang seba guna. Tampak beberapa kakak-kakak volunteer sedang membuat wayang dari daun kelapa dan batang daun singkong. Saya pun asyik memperhatikan cara pembuatannya. Ternyata cukup rumit juga bagi yang tidak terbiasa.





Dari ruang serba guna, saya dan krucil berjalan menuju halaman belakang Roemah Martha Tilaar. Suasana sudah tampak ramai. Di halaman belakang sudah disediakan berbagai dolanan anak-anak. Seperti tapak bulan, engrang dari bambu dan batok kelapa, juga kelereng.



Ada juga disediakan tanah liat. Wah.. permainan zaman saya kecil nih. Dulu memang lilin malam belum terlalu banyak digunakan. Paling juga di sekolah TK. Jadi anak-anak zaman dulu di luar sekolah, membentuk sesuatu dari tanah liat. Tidak ketinggalan, di teras belakang Roemah Martha Tilaar disediakan juga permainan lain. Ada beberapa Dakon, juga oncleng karet.



Krucil merajuk ingin segera bermain tanah liat. Tapi saya minta untuk berkeliling dulu, karena sebentar lagi acara akan segera dimulai. Krucil pun mengangguk setuju. Saya pun asyik melihat-lihat barang-barang antik yang dipajang di Roemah Martha Tilaar.



Saya dan krucil kembali menyusuri Roemah Martha Tilaar di sisi kanan. Tampak ada permainan seperti halma. Saat saya bertanya pada salah satu Mas volunteer, katanya namanya Dam-daman.  Dan sepertinya ini buatan sendiri, karena mungkin sudah tidak dijual lagi hehehe. Ada juga permainan bola bekel.




Mendekati halaman depan, tampak beberapa anak sedang mencoba bermain hula hoop. Gerakan mereka sangat lincah dan bersemangat. Ternyata, mereka sedang berlatih, karena nanti akan ada lomba hula hoop.



Tidak lama, terdengar MC mengumumkan kalau acara akan segera dimulai. Festival Dolanan Tradisional 2018 ini, dibuka dengan musik perkusi dari sanggar Dhea. Beberapa lagu mereka mainkan. Misalnya lagu Perahu layar.



Usai pertunjukan musik perkusi, acara pun dimulai. Anak-anak pun diperbolehkan bebas bermain apa saja. Tentu saja krucil girang. Dia bermain gasing, yoyo, lalu lanjut mencoba engrang. Paling betah dan lama, dia bermain tanah liat dan membentuk sesuai kreasi dan imajinasinya.



Sambil anak-anak bermain, Festival Dolanan Tradisional 2018 ini pun diselingi dengan pertunjukan lain. Ada petunjukan tari dari anak-anak SD dan kentongan. Juga aneka lomba Seperti lomba lari hula hoop dan gasing. Tentu saja ana-anak senang karena dapat hadiah juga.




Tidak hanya itu, MC pun secara mendadak memberikan kuis. Tentu saja ada hadiahnya. Padahal gamesnya tidak susah. Misalnya hanya ditanya nama dan alamat. Yang penting semua senang.



Secara keseluruhan, Festival Dolanan Tradisional yang diadaak Roemah Marta Tilaar ini sangat keren. Selain memeriahkan hari bumi yang mengajari anak-anak sayang pada bumi, juga mengenalkan anak-anak akan permainan tradisional di Indonesia yang sangat beragam. Dan nyatanya, dolanan tradisional itu lebih menyenangkan dibandingkan bermain gadget.

Semoga Roemah Martha Tilaar, terus mengadakan acara Dolanan Tradisional ini. Kalau bisa, jadi agenda tahunan. Terima kasih Roemah Martha Tilaar. Aamiin.



O, iya, saat pulang, ternyata ada penjual yang berjualan jajanan tradisional. Saya dulu pernah lihat, hanya lupa namanya.  Ternyata namanya Sempe. Saya pun membeli sebungkus 5000 rupiah. Wih, hari itu saya tidak hanya bernostalgia dengan aneka mainan tradisional, tapi juga jajanan masa kecil. Sunggu hari yang menyenangkan bagi saya.

Bambang Irwanto

Foto-foto : Koleksi Pribadi


Cara Menulis Tokoh Benda Mati yang Sepasang Dalam Cerita Dongeng

$
0
0

Menulis cerita anak itu memang menyenangkan. Teman-teman bisa menulis beragam jenis cerita. Mulai dari cerpen realis, cerita detektif, cerita misteri, cerita futuristik, cerita fantasi, dan dongeng. Berbagai ide bisa teman-teman kembangkan dan berimajinasi seluas-luasnya.

Berbeda dengan tokoh cerpen dalam cerita anak yang harus orang, tokoh untuk dongeng itu lebih bervariasi. Kita bisa menjadikan tokoh dongeng kita itu kurcaci, peri, penyihir, pohon, bunga, sampai benda mati. 


Nah, untuk tokoh benda mati ini, benda apa saja bisa kita pakai. Asalkan sesuai dengan kebutuhan cerita dan pas dengan jalan cerita. Teman-teman bisa menjadikan tokoh dongengnya sepeda, balon, alat tulis, boneka, perangkat makan, rumah, awan, matahari dan sebagainya.

Hanya terkadang, teman-teman masih ada yang kurang pas dalam menentukan benda mati sebagai tokoh cerita dongengnya. Misalnya Sepatu, sandal, sarung tangan, atau kaos kaki. Jadi kalau tokoh bendanya sudah tidak pas, maka otomatis jalan ceritanya jadi tidak pas.

Nah, apa yang penyebabkan tidak pas? Dan bagaimana cara menerapkan dalam dalam cerita. Yuk, simak ulasan berikut yang saya susun dari pengalaman menulis saya yang masih seuprit hehehe.

Jadi pada dasarnya, benda apa saja bisa dijadikan tokoh dalam cerita dongeng. Demikian juga dengan benda-benda yang sepasang. Seperti sepatu, sandal, sarung tangan atau kaos kaki.

Dokpri
Ternyata, masih banyak teman-teman yang menjadikan sandal, sepatu, sarung  tangan atau kaos kaki itu hanya satu tokoh. Misalnya tokohnya sepatu bernama Chilo, atau sandal bernama Chili. Padahal menurut saya (ini menurut saya ya) tidak pas.

Kenapa?
Karena sepatu, sandal, sarung tangan atau kaos kaki itu ada sepasang. Bendanya ada dua, jadi tokohnya harus dua. Sebelah kanan dan sebelah kiri. Mereka kan, tidak berdempet dan akan selalu bersama. Jadi kapan pemiliknya melempar sebelah kanan ke kolong tempat tidur, dan menaruh sebelah kiri ke tempat lain, apa pas kalau masih satu tokoh?

Jadi sebelah kanan dan sebelah kiri, harus diberi nyawa dan diberi nama. Masing-masing mempunyai karaktek yang berbeda. Ibaratnya saudara kembar, walau fisiknya identik, tapi wataknya berbeda. Mereka berdua menjadi tokoh utama dan jadi benang merah atau menyambung tokoh-tokoh dalam cerita atau alur yang satu dengan alur lainnya.

Karena dua tokoh, maka jangan lupa memberi nama. Tidak perlu harus nama-nama yang mirip. Misalnya nama Chela dan Cheli. Sepa dan sepi atau Rinka dan Rinki. Bisa kok beda-beda. Cleo dan Belli, Karenina dan Saphira, atau Toma dan Comi. Bebaskan saja imajinasinya. Asalkan pas.

Dokpri
Karena ada dua tokoh dan dua karakter, maka ini bisa dijadikan konflik dalam cerita. Misalnya sepasang sepatu bot. Yang sebelah kanan penyabar, si kiri suka menggerutu.
Si kiri paling tidak suka bila pemiliknya memakainya hujan-hujanan atau kena air.

Misalnya kalau hanya ingin menampilkan satu saja, bisa disesuaikan dalam cerita. Misalnya, sebuah kaos kaki sebelah kanan sedih, karena pasangannya hilang entah ke mana. Akhirnya, dia tidak pernah dipakai lagi. Nah, selanjutnya, ada kaos kaki lain sebelah kiri yang juga tidak ada pasangannya. Suatu hari pemiliknya membutuhkan sepasang kaos kaki beda warna. Akhir kedua  kaos kaki itu digunakan dan mereka pun gembira.

Jadi intinya, kalau dalam cerita itu ada sepasang, sebelah kanan dan kiri, maka tokohnya dua. Sedangkan kalau teman-teman hanya memakai sebelah kanak atau sebelah kiri saja dalam cerita, maka tokohnya boleh satu.

Demikian penjelasan singkat soal Menulis tokoh benda mati yang sepasang. Kalau pas menerapannya, maka ceritanya akan berkembang dan semakin menarik. Salam semangat menulis, teman-teman...

Bambang Irwanto




Green Pramuka City Hunian Nyaman Berkonsep One Stop Living

$
0
0

Zaman now keberadaan apartemen sudah sangat dibutuhkan oleh kaum milenial. Hunian yang tidak terlalu luas, namun multi fungsi, menjadi salah satu alasannya. Kehadiran apartemen pun bagai dewa penolong bagi kaum milenial.

Dokpri

 Kehadiran apartemen pun semakin menjamur di kota-kota besar, termasuk Jakarta. Lahan yang semakin terbatas di pusat kota, membuat pihak pengembang melancarkan siasat jitu dengan membangun rumah vertikal atau aparteman.

Berbagai konsep pun diusung oleh pihak-pihak apartemen. Termasuk konsep one stop living. Konsep ini memang terbilang manjur untuk memikat kaum milenial. Jadi para penghuni memenuhi segala kebutuhan hidupnya dalam satu kawasan saja. Jelas ini sangat memudahkan para apartemen tersebut.

Foto : Wisnu

Salah satu apartemen yang menerapkan konsep one stop living adalah Green Pramuka City. Apartemen yang letaknya strategis di Jakarta Pusat ini, termasuk berhasil mengembangkan konsep one stop living ini. Tentu saja hal ini tidak hanya membuat penghuni semakin nyaman tinggal di Green pramuka City, tapi juga semakin memikat calon pembeli.

Nah, apa saja yang sudah berhasil dihadirkan oleh apartemen Green Pramuka City ini dalam konsep one stop living? Berikut ulasan singkatnya.


Hunian yang Asri

Foto : GPC

Walau berada di pusat kota Jakarta, namun apartemen Green Pramuka City berusaha menghadirkan hunian yang asri dan sejuk.  Berbagai tanaman hijau yang ditata dengan apik, membuat para penghuni merasa seperti tinggal di luar kota. Green Pramuka City juga mempunyai lahan yang sangat luas.


Sarana Olahraga

Dokpri

Untuk berolahraga, para penghuni apartemen tidak perlu ke mana-mana lagi. Green Pramuka City telah menyediakan sarana olahraga, termasuk out door. Hadirnya joging track juga sarana olahraga di taman, membuat para penghuni semakin nyaman berolahraga.

Tidak hanya itu, kolam renang yang memikat pun dihadirkan. Para penghuni bisa berenang kapan saja. Bahkan berenang bersama keluarga saat libur, menjadi salah satu moment membahagiakan.


Area Sarapan

Foto : GPC

Apartemen Green Pramuka City sangat memperhatikan kebutuhan penghuninya. Dengan menggandeng para pedagang makanan kaki lima, para penghuni akan lebih mudah mencari sarapan. Sehabis berolahraga atau ingin sarapan sebelum ke kantor, para penghuni cukup membeli di area apartemen, tidak perlu jauh-jauh.


Pusat Perbelanjaan

Dokpri

Kehadiran mall Green Pramuka Square dalam satu kawasan, jelas sangat keren. Tidak hanya penghuni apartemen yang diuntungkan, tapi juga warga sekitar. Apalagi mall Green Pramuka City ini sangat lengkap. Para penghuni cukup berjalan kaki dari hunian ke mall, maka semua kebutuhan akan terpenuhi. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, sampai tempat-tempat makan.

Dokpri
Mall Green Pramuka Square juga giat menggelar acara-acara keren. Bukan sebagai ajang kreativitas dan hiburan saja, tapi juga edukasi dan membawa manfaat. Misalnya baru-baru ini digelar Ansor Fair dan Job Fair Ansor 2018.


Kawasan Bisnis

Dokpri

Green Pramuka City sangat jitu membidik apa saja yang perlu dihadirkan dalam kawasannya. Dengan adanya rukan atau rumah kantor, Green Pramuka pun menjadi kawasan bisnis yang sangan ramai. Setiap hari, perputaran roda ekonomi ada di sini.
Jadi bagi para penghuni yang ingin berbisnis, pastilah sangat cocok. Mereka tidak perlu jauh-jauh lagi bila hendak pergi ke bisnisnya. Selain itu, lebih mudah memantau atau mengontrol bisninya.apartemen yang jadi hunian. Tentu saja ini menghemat waktu, tenaga, juga uang.

Foto : GPC

Adanya kawasan bisnis ini, memang sangat menguntung para penghuni. Kebutuhan mereka pun akan semakin dimudahkan.

Misalnya hadirnya beberapa kantor cabang bank, tentu saja akan memudahkan para penghuni dalam urusan perbankan. Mereka yang sedang banyak urusan dan tidak sempat mencuci pakaian, bisa tinggal membawa ke laundy. Atau badan Anda kurang sehat, maka apotek dengan dokter jaga pun telah tersedia.


Transportasi

Foto : GPC

Apartemen Green Pramuka City sangat diuntungkan dengan letaknya yang sangat strategis di pusat kota. Otomatis membuat GPC bisa terintegrasi dengan sarana transportasi umum.  Mulai dari ojek online, taxi, dan busway. Bahkan halte busway tepat berada di depan Green Pramuka City.

Foto : GPC

Tidak hanya itu. Bus damri dari dan akan ke bandara Soekarno Hatta pun melintasi apartemen Green Pramuka City. Para bisa langsung menumpang bus ini. Dengan saranan transportasi lengkap, para penghuni bisa lebih mudah beraktivitas di luar, tanpa harus selalu menggunakan kendaraan pribadi. Tentu saja ini bisa sedikit mengurangi kemacetan kota Jakarta.

Foto : Wisnu

Nah, itulah yang telah dihadirkan oleh apartemen Green Pramuka City dalam menerapkan konsep one stop living diusungnya. Membuat penghuni semakin betah dan nyaman tinggal di Green Pramuka City.

Umbul Ponggok Wisata Air yang Memesona

$
0
0
Liburan memang menyenangkan. Banyak sekali kota-kita di Indonesia menyajikan tempat-tempat indah, menarik, dan menyenangkan. Salah satunya kota Yogyakarta yang selalu menyisipkan setangkup rindu, setelah berkunjung ke sana. Membuat kita ingin kembali menyambangi kota gudeg itu.
Jarang Panas com

Bila teman-teman berkunjung ke Yogyakarta, tidak ada salahnya mencoba berkunjung ke tempat-tempat wisata di kota-kota sekitar Yogyakarta. Termasuk di kabupaten Klaten yang berjarak sekitar 3,9 km atau 1 jam lebih perjalanan dari Yogyakarta.

Umbul Ponggok
Di kabupaten Klaten ini, ada wisata air yang sangat menyenangkan, Namanya Umbul Panggok. Lokasinya berada di Jalan Raya Ponggok-Delanggu, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini. Umbul Ponggokini buka setiap harinya mulai pukul8 pagi hingga pukul 4 sore. Tiket masuknya hanya 15 ribu saja.
Instragam Umbul Ponggok

Umbul Ponggok ini berupa kolam yang luasnya 50 x 25 meter persegi dengan kedalaman 1,5 – 2,6 meter. Air kolamnya sangat jernih, karena berasal dari mata air alami. Teman-teman pasti akan merasakan kesegarannya.
Yang membuat kolam di Umbul Ponggok ini unik dan berbeda dari lainnya, karena didesain selayaknya dasar laut. Ikan-ikan beragam warna dan bentuk, berenang ke sana kemari. Ditambah lagi dengan batu-batu beragam bentuk dan ukuran. Teman-teman tidak hanya bisa berenang, tapi  juga bersnorkeling, layaknya seperti di dasar laut.
Instagram Umbul Ponggok

Tentu saja bersnorkeling di Umbul Ponggok ini lebih aman. Teman-teman tidak perlu kahawatir terseret ombak atau diganggu hewan laut yang berbahaya. Yang kerennya lagi, aksi teman-teman selama menjelajah kolam, bisa diabadikan dengan foto-foto ciamik dari kamera underwater.
Tidak perlu khawatir, kalau teman-teman tidak memiliki kamera underwater. Di area, terdapat tempat penyewaan kamera underwater. Tapi jangan lupa bawa sim card sendiri ya, karena pihak penyewa tidak menyediakan. Tarifnya 60 ribu untuk 30 menit, dan 100 ribu untuk 1 jam.
Instagram Umbul Ponggok

Tidak hanya itu, teman-teman bisa menyewa lainnya. Misalnya ban renang, pelampung, kaki katak dan lainnya. Bahkan bila teman-teman ingin fotonya semakin menarik dengan tambahan properti, boleh saja. Teman-teman bisa menyewa properti yang sudah disediakan dengan masing-masing harga. Misalnya sewa properti sepeda, televisi, laptop, set taman, ayunan dan lainnya. O, iya. Tempat penyewaan ini buka mulai pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore.


Wahana Lain di Umbul Ponggok
Mulai tahun 2018, pihak pengelola Umbul Ponggok juga menghadirkan wahana baru yaitu Ponggok Warrior Adventure. Wahana ini mirip arena ninja warrior. Jadi teman-teman bisa bermain halang rintang dan menguji andrenalin.
Lifestyle Okezone 

Hanya kerena banyaknya pengunjung, maka durasi bermain di wahana ini dibatasi. Tapi tidak perlu sedih. Teman-teman kan, bisa lanjut berenang atau snorkeling lagi, termasuk mencoba wahana lain yaitu, Umbul Ponggok Walker.
Instagram Umbul Ponggok

Wahana Umbul Ponggok Walker ini menggunakan helm khusus yang mengalirkan oksigen dari luar kolam ke dalam helm. Jadi teman-teman tidak perlu terburu-buru saat berfoto di bawah air. Teman-teman juga bisa puas bercengkrama dengan ikan-ikan yang menghampiri teman-teman. Untuk menikmati semua ini, teman-teman membayar sewa 150 ribu. Sudah temasuk biaya sewa helm dan dokumentasi selama 30 menit.

Akse Menuju Umbul Ponggok
Wisata air Umbul Ponggok memang memesona. Walau jalannya mudah diakses, papi sayangnya, kabarnya belum ada akses angkutan umum yang menuju ke sana. Jadi teman-teman harus menggunakan kendaraan pribadi. Bagi teman-teman yang berdomisi sekitar Klaten mungkin tidak masalah, ya. Tapi bagaimana dengan teman-teman dari luar propinsi.
Tidak perlu khawatir. Teman-teman yang kebetulan liburan ke Yogyakarta, bisa kok ke Umbul Ponggok. Teman-teman bisa rental mobil saja. Apalagi kalau perginya bersama keluarga atau ramai-ramai dengan teman, dijamin lebih murahhitungan biaya perjalanan liburannya.
Salah satu rental mobil yang ada di Jogya dan sangat terpercaya adalah OMOCars. Berbagai jenis mobil yang ditawarkan oleh OMOCars ini. Tentu saja kapasitas mobil bisa teman-teman-sesuaikan dengan jumlah penumpang. Soal harga.. sesuailah.

Omocars 

Proses rental mobil di OMOCars pun sangat mudah dan cepat. Teman-teman tinggal masuk ke website OMOCars di sini.. Langkah-langkah tidak ribet. Teman-teman tidak perlu repot harus langsung datang ke tempat penyewaan.


Tidak hanya itu. OMOCars juga memberi fasilitas lepas kunci. Teman-teman butuh sopir ada. Mau nyetir sendiri juga boleh. Enaknya lagi, ambil dan kembalikan mobil bisa dilakukan di bandara. Jadi begitu sampai Jogya, teman-teman bisa langsung meluncur ke tempat tujuan wisata, termasuk ke Umbul Ponggok.

Jadi tunggu apa lagi, teman-teman? Segera rencanakan liburan teman-teman ke Umbul Ponggok. Malah bila teman-teman sedang liburan ke Jogya, bisa segera meluncur ke Umbul Ponggok dengan mobil rental dari OmoCars.

O, iya. Rental mobil Omocars ini juga tersedia di seluruh bandara di Indonesia. Jadi teman-teman butuh rental mobil, pakai Omocars saja, hemat, murah, dana lebih. Selamat liburan, teman-teman.

Waduk Sempor Kebumen yang Menyejukan Mata dan Hati

$
0
0

Waduk Sempor Kebumen yang Menyejukan Mata dan Hati Jalan-jalan tidak harus ke tempat yang mahal. Yang penting tempat itu menyenangkan hati. Jadi sepulang jalan-jalan, hati senang dan kembali beraktivitas dengan semangat.
Salah satu tempat jalan-jalan yang asyik di kabupaten Kebumen adalah Waduk Sempor. Waduk yang berada di kabupaten Kebumen Jawa Tengah ini, tidak hanya berfungsi sebagai waduk, tapi juga tempat wisata yang menyenangkan, tapi tidak membuat kantong jebol.

Untuk menuju ke waduk Sempor, tidak sulit. Saat berada di jalan raya di kecamatan Gombong, Anda tinggal ancer-ancer saja kantor cabang Bank BCA Gombong. Biar jelas, Anda tinggal bertanya, dan pasti orang akan tahu. Pejalanan juga tidak lama, karena jalanan mulus. Sama sekali tidak ada jalanan rusak atau berlubang. Bisa juga bila Anda dari Banjarnegara.

Mendekati kawasan waduk Sempor, ada sebuah gerbang. Anda jangan lupa membeli tiket. Harganya sangat terjangkau. Untuk orang dewasa 4500 rupiah, sedangkan anak-anak 2500 rupiah. Begitu juga dengan tarif parkirnya yang sangat terjangkau.

Setelah melewati jalanan menanjak tapi mulus, maka sampailah Anda di waduk Sempor. Anda akan langsung disajikan pemandangan alam yang menakjubkan. Anda pun bisa segera berfoto-foto.




Bila perut mulai lapar, Anda bisa mampir dan memesan makanan dan minuman di warung-warung yang banyak di sekitar pinggiran waduk. Harganya pun sangat terjangkau. Misalnya tempe mendoan ukuran besar, seharga 4 ribu. Makan satu, Anda akan kenyang.


Setelah puas menatap suasana waduk dari area masuk tadi, Anda bisa melanjutkan naik ke arah dermaga. Di sana juga suasananya bagus.
Bagi yang membawa mobil, terpaksa harus parkir, lalu melanjutkan berjalan kaki, karena jalanannya hanya kecil. Tapi bila Anda bermotor, boleh naik dengan mengendarai motor.

Setelah dari Dermaga, lanjut lagi ke atas. Di sana masih ada spot menarik. Pemandangan dari sini sangat indah. Anda dijamin langsung ingin selfie atau welfie.





Di area ini, ada juga sebuah monumen. Monumen ini dibangun untuk mengenang para pekerja waduk yang mrnjadi korban jebolnya waduk Sempor tahun 1976 korban waduk Sempor.


Setelah puas menikmati pemandangan dari atas, kini saatnya Anda kembali ke bawah menuju area waduk. Di sini, Anda bisa naik perahu atau bermain perahu kayu. Di sisi kiri juga ada tempat bermain anak-anak. Hanya sayang kurang terawat.

Saat Anda naik perahu, Anda akan disajikan pemandangan yang menakjubkan. Cukup dengan membayar 20 ribu per orang. Tidak perlu takut ada ombak, karena ini memang dalam waduk. Sedangkan kalau Anda memilih mengayuh perahu, hanya merogoh kantong 10 ribu selama 15 menit.




Bila Anda ingin sekalian olahraga, bisa berkunjung hari minggu pagi. Biasanya mulai pukul 6, orang-orang sudah ramai. Bahkan banyak juga orang yang memancing. Jadi habis olahraga, lanjut sarapan, lalu lanjut mengitari waduk, lanjut makan siang, lalu ditutup dengan wisata air.
Di sekitar waduk Sempor juga ada hutan pinus. Makanya tempat ini pun dijadikan area berkemah. Anda akan merasakan hawa sejuk, saat berada di sini. 

Demikian seputar wisata waduk Sempor di Kebumen Jawa Tengah. Agendakan waktu Anda ke sana. Dan dapatkan jalan-jalan yang menyenangkan, tanpa membuat kantong jebol.

Bambang Irwanto
Foto-foto Dokumen Pribadi



Penulis Harus Menjaga Mata

$
0
0

Penulis  Harus Menjaga Mata Dalam menjalani profesi sebagai penulis, menurut saya, kita dituntut menjaga mata. Soalnya mata ini memang salah satu senjata pamungkas penulis. Tanpa mata, penulis akan hampa. Bagai sayur tanpa garam, bagai lalapan tanpa sambal, bagai dirimu tanpa diriku halah... hahaha.
Ilustrasi Pak Iwan Darmawan

Bicara soal mata, penulis itu punya tiga mata. Ini menurut saya, ya. Dan ke tiga mata itu harus terus diperhatikan, karena semuanya saling berkaitan. Kapan salah satunya lagi bermasalah, maka kegiatan menulis akan terhambat.
Nah, apa saja tiga mata penulis itu? 

Mata Melihat
Pertama adalah mata sebenarnya. Yess... penulis sangat tergantung pada kedua mata pemberian Tuhan. Termasuk saat menulis.
Penulis itu memang aktivitas 90 persen menulis. Kayak saya, duduk tampan rupawan depan laptop hahaha. Karena aktivitas utama menulis, maka otomatis mata akan selalu berhubungan dengan layar yang ada radiasinya. Dan ini bisa menganggu penglihatan kita. 
Dan sebenarnya, soal radiasi ini bisa juga penulis dapatkan dari perangkat lain. Misalnya ponsel dan tablet. Saya sendiri jujur mengakui, kalau dalam hidup saya sekarang, tidak pernah sekali pun saya dalan sehari, saya tidak pegang ponsel atau tablet. Soalnya kedua perangkat itu ikut mendukung kegiatan menulis saya.
Makanya kedua mata pemberian Tuhan ini, harus dijaga baik-baik. Dan sebagian besar teman penulis saya itu berkacamata. Tapi ada yang memang karena tuntutan usia. Dan Alhamdulillah, sampai saat ini, saya belum berkacamata hehehe.
Menjaga kesehatan harus rutin kita lakukan. Bukan saja harus mengistirahatkan sejenak kedua mata kita dari kegiatan menulis, tapi juga perlu tindakan tambahan. Dan itu mudah dilakukan kok.
Untuk menjaga kesehatan mata saya, saya rutin membuat jus wortel. Caranya mudah saja. Beli wortel, cuci bersih, lalu blender Saring, tinggal diminum. Wortel juga bisa dimasukan dalam bahan makanan. Misalnya sayur sop, oseng, risol atau pastel. 
Cara lainnya adalah mencelup-celupkan mata ke dalam air rendaman daun sirih. Jadi daun siri itu banyak manfaatnya. Tidak hanya buat nginang Nenek atau daerah khusus kewanitaan hehehe.
Saya tidak berpatokan menggunakan obat tetes mata. Kecuali kalau saya bepergian, pasti selalu bawa obat tetas mata. Yang perlu dilakukan juga, saat mengetik di laptop atau komputer, jangan trus menatap layar. Alihkan sejenak pandangan. Ke keybord, ke samping, ke taman depan dan lainnya.

Mata Batin
Penulis juga wajib memperhatikan mata batinnya. Maksudnya apa ayo?
Jadi maksudnya, penulis harus peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Karena semakin peka, maka ide-ide pun akan bermunculan. Tentu saja ini bagus untuk dijadikan tulisan.
Ini berbanding lurus dengan imajinasi juga. Kalau mata batin penulis mulai tebuka, maka imajinasi terus berkembang, dan akhirnya semakin banyak tulisan yang dihasilkan.
Tapi jangan hanya mengandalkan dari ‘mata batin’ ini. Penulis wajib menambah amunisi. Dengan membaca, menonton, mendengarkan musik dan sebagainya, maka ide-ide pun semakin banyak berdatangan, dan kemampuan menulis semakin terasah.

Mata Pencaharian
Nah, kalau ini mata pencaharian, alias pekerjaan. Seseorang yang memutuskan full menulis, wajib menjaga mata pencahariannya.  Kapan tidak dijaga, dapur tidak ngebul hahaha.
Makanya semangat dan konsisten menulis itu harus dijaga. Penulis juga harus rajin mencari peluang dan menjemput bola. Memang rezeki menulis itu akan selalu ada dan terbuka, karena setiap penulis sudah ada rezekinya masing-masing. Tapi tetap harus usaha. Walau job langsung sesekali memang menyapa.
Seorang penulis harus mau terus belajar dan mencoba. Jadi jangan merasa nyaman di satu titik saja. Sudah bisa nulis cerita, coba nulis artikel, coba ngeblog, coba nulis skenario dan sebagainya. Jadi peluang semakin banyak. Mata pencaharian akan terus terjaga.
Mata pencaharian penulis tidak selamanya dari hasil tulisan yang kita tulis. Banyak celah yang bisa diterobos. Dari jualan buku juga mendatangkan rezeki. Buka kelas menulis juga bisa. Bahkan di luar dunia menulis juga tidak salah. Kayak saya, apa saja saya kerjakan. Jualan pulsa, jualan sambal goreng dan rendang, bantu teman promosi masker wajah, ngebuzzer saya sikat. Namanya juga aji mumpung hahaha.

Kaitannya Mata Melihat dan Mata Pencaharian
Jelas dong, ada kaitannya. Seperti yang saya tuliskan tadi, kalau salah satunya bermasalah, maka akan menghambat yang lain. Bisa pusing tujuh keliling seperti kuda makan beling hehehe.
Misalnya bila mata melihat bermasalah, otomatis akan menganggu aktivitas menulis. Kalau mata kabur, burem, berbayang, apa dijamin saat ngetik tidak typo semua. Yang biasanya nulis kelar 1 halaman 15 menit, bisa setengah jam atau lebih.
Kalau mata batin bermasalah, biar mata melihat sehat, tapi ide-ide tidak ada, lalu apa yang mau ditulis? Akhirnya akan berpengaruh pada mata pencaharian.
Kalau misalnya mata meihat sehat, dan mata batin mantap, tapi mata pencaharian kosong, ya susah juga. Untuk membeli wortel biar mata sehat kan butuh duit. Kalau makanan tercukupi dan badan sehat kan, mata batin bisa cepat menangkap ide-ide.
Seperti kata Erie Susan, hidup ini semua perlu duit. Bahkan dikubur pakai duit juga. Duit memang bukan segalanya dalam hidup ini, tapi dalam hidup, kita perlu duit. Buang air kecil saja bayar 2 ribu, kalau mandi 3 ribu hahaha...
Nah, sudah jelaskan, bagaimana pentingnya mata bagi penulis. Maka harus dijaga baik-baik mata melihat, mata batin dan mata pencaharian itu. Agar hidup ini lancar jaya, aman, tentram, damai, sentosa selamanya hahaha.. Gaya benar saya ini. Salam semangat menulis.

Bambang Irwanto


Gusbi, Galeri Penuh Benda Unik dan Benda Seni

$
0
0

Gusbi, Galeri Penuh Benda Unik dan Benda Seni Teman-teman pernah mendengar nama Gusbi? Bagi yang sudah pernah berkunjung ke candi Boroburudur, mungkin pernah mampir ke galeri ini. Tempatnya keren, karena banyak benda yang unik dan benda seni di sana.



Nama Gusbiitu sebenarnya kepanjangan dari Galeri Unik dan Seni Borobudur Indonesia. Geleri ini memang masih berada di kawasan wisata candi Borobudur di kabupaten Magelang Jawa Tengah.

Jadi saat teman-teman selesai menjelajah kemegahan candi Borobudur dan akan pulang, teman-teman akan melewati galeri Gusbi ini. Bahkan yang bertugas, akan mengarahkan teman-teman. Tapi tentu saja, tidak ada keharusan untuk mampir. Hanya sungguh sayang bila teman-teman melewatkan., apalagi sudah berada di kawasan candi Borobudur. (Baca juga : 10 Hal yang Wajib Saat Wisata Ke Candi Borobudur")



 Dari kejauhan, gerbang Gusbi sudah terlihat, seakan memanggil saya untuk segera mendekat. Apalagi saat saya sudah mendekat, terpampang jelas nama kepanjangan Gusbi itu ‘Galeri Unik dan Seni Borobudur Indonesia’. Wah, saya pun semakin penasaran. Sudah terbayang, banyak benda unik dan juga benda seni di dalam sana.

Saya pun bergegas memasuki pintu gerbang itu. Di sisi kiri, ada tempat penjualan tiket masuk. Jadi jangan lupa teman-teman membeli tiekt dulu. Harga tiketnya 5 ribu rupiah.Sangat ramah di kantong.



Setelah membeli tiket, saya bergegas masuk ke dalam galeri. Di pintu masuk, dua orang Mbak yang Ayu menyambut dengan ramah kedatangan saya. Tentu saja dong, saya pun langsung melemparkan senyum saya yang paling menawan. Cailah... hahaha.

 Begitu memasuki galeri, saya langsung disajikan deretan lukisan-lukisan menawan yang terpajang rapi di dinding galeri. Dari lukisan wajah, sampai lukisan binatang.  Bahkan ada lukisan mantan presiden RI, Pak Soeharto yang sedang naik sepeda motor. Saya takjub dengan lukisan-lukisan yang dipamerkan. Di bereberapa spot ada juga patung yang unik-unik dipajang.






Keluar dari area lukisan, saya memasuki area lain. Kali ini banyak dipajang foto-foto. Di sisi kiri, dipajang foto-foto keunikan orang-orang, sedangkan di sisi lain, memajang foto-foto orang-orang Indonesia yang masuk rekor. Termasuk ada Sri Izzati, penulis novel termuda yang saat itu berusia 8 tahun. Hebat, ya. Di area ini juga ada beberapa patung unik. Ada juga terpajang koleksi prangko-prangko.







Puas melihat-lihat, saya pun kembali melangkah. Di area selanjutnya saya langsung disambut oleh berbagai topeng yang dipajang di dinding. Berbagai ekspresi wajah topeng, membuat saya tertawa hahaha.



Di Area ini benda-benda yang dipamerkan lebih beragam. Mulai dari benda-benda kuno, aneka wayang, mata kuno, keris, sampai patung besar sepasang pengantin jawa. Melihat benda-benda kuno, seakan membawa saya terlempar ke masa lalu. Coba bisa pinjam mesin waktu Doraemon, ya? Duh, enaknya si Nobita itu hehehe.






Tapi yang paling menarik perhatian adalah patung budha emas berukuran sangat kecil. Untuk itu sudah disediakan kaca pembesar untuk melihatnya. Saya jadi membayangkan, betapa sulit dan rumitnya saat membuatnya. Pastinya butuh ketelitian yang tinggi.



Selain itu, ada juga manusia mini yang ukurannya 65 cm. Pengunjung diperbolehkan untuk berfoto bersama. Dengan sabar, Pak Udin melayani permintaan foto bersama setiap pengunung sambil terus tersenyum. Maturnuwun, Pak Udin.



Selesai menikmati area ini, saya pun kembali melangkah. Ternyata sudah tidak ada area khusus lagi, jadi hanya jalan seperti lorong. Namun disepanjang lorong itu, tetap dipamerkan berbagai benda-benda unik. Ada buku-buku dan juga aneka jam beker. Wow.. saya suprais, ternyata ada jam beker yang sama dengan punya saya sekitar tahun 1981. Jadi nostalgia deh hehehe...



Di penghujung pintu keluar, dipajang tulisan dan foto beberapa seniman terkenal Indonesia. Seperti Arswendo Atmowiloto, Iwan Fals, Remy Silado, dan Ws Rendra. Lalu tidak jauh dari situ, ada pojok jamu jago. Saya jadi pengin minum jamu, tapi kok tidak ada bakulnya hahaha...



Akhirnya selesai sudah saya menyusuri Museum Gusbi ini. Tidak terasa, saya pun sudah berada di pintu keluar galeri Gusbi. Jadi selayaknya galeri atau museum, pintu masuk da pintu keluar berbeda. Jadi pengunjung memang seakan diajak menyusuri sebuah perjalanan, sampai akhirnya selesai di pintu keluar. Tentu saja saya senang sekali. Ini jadi pengalaman yang berkesan dalam hidup saya.

Jadi teman-teman yang berencana mau liburan ke candi Borobudur, jangan lupa mampir ke galeri Gusbi, ya! Dijamin pasti menyenangkan. Kalau menemukan benda-benda kenangan, bisa sekalian nostalgia seperti saya hehehe. Selamat berwisata, teman-teman.

Bambang Irwanto


Pentingnya Foto atau Gambar Dalam Sebuah Artikel

$
0
0
Pentingnya Foto atau Gambar Dalam Sebuah Artikel  - Mulai pertengahan tahun 2017. Saya mulai rajin mengisi blog saya. Awalnya berat, karena blog yang saya buat sejak 2014 itu sudah lama saya tinggalkan, sampai penuh sarang laba-laba hehehe. Sampai akhirnya saya mulai terpanggil lagi untuk mengurusi blog saya ini. Soalnya sayang, karena sejak 2015, saya memutuskan untuk membeli domain. Alhamdulillah, sudah ada hasil dari blog ini. Membuat saya semakin semangat mengisinya.



Saat mengisi blog, saya berusaha memberi ‘sesuatu’ pada teman-teman. Bisa dari pengalaman menulis saya atau kehidupan sehari-hari. Dan Alhamdulillah, saya tidak merasa kesulitan. Mungkin karena pengalaman pribadi atau sudha pernah saya rasakan, jadi tinggal menuangkan saja dalam tulisan.

Dan biar artikel yang saya sajikan lebih menarik dan teman-teman betah membacanya, maka saya memang perlu gambar atau foto. Biasanya saya lebih banyak menggunakan foto koleksi pribadi saya, namun terkadang juga mengambil dari internet. Lalu seberapa penting ya, foto dan gambar dalam sebuah artikel?

Artikel Lebih Menarik
Kehadiran foto atau gambar pada artikel saya, jelas membuat artikel yang saya sajikan semakin menarik. Bahkan sebenarnya, foto awal itulah yang ikut menarik hati pembaca. Kehadiran sebuah foto saat link terposting, membuat teman-teman jadi mengklik link dan akhirnya masuk ke blog saya.



Misalnya, saat saya menulis artikel jalan-jalan ke sebuah tempat wisata. Dengan mememasukan foto-foto perjalanan saya, teman-teman yang mampir akan bisa langsung mengenali dan melihat tempat wisata itu lewat foto. Jadi akan lebih mengundang teman-teman untuk ke sana.

Misalnya lagi, saat saya menulis sesuatu tentang kucing. Tentunya saya harus memasuk foto atau gambar kucing untuk memperkuat artikel saya. Teman-teman pembaca pun tahu, kalau kucing sesuai foto yang saya maksud. Soalnya kan, jenis kucing sangat banyak.

Artikel Tidak Monoton
Kehadiran foto atau gambar pada artikel, membuat artikel tidak monoton dan lebih semarak. Mata pembaca juga tidak lelah. Mereka bisa beristirahat sejenak, sambil memperhatikan foto atau gambar pada artikel.

Soalnya kalau artikel yang berisi tulisan saja, dijamin akan membuat orang bosan. Bahkan minimnya foto pada sebuah artikel, bisa membuat orang segera meninggalkan artikel itu. padahal sebenarnya isinya sangat menarik.




Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan foto atau gambar pada foto, saya menempuh dua jalur. Pertama, saya memakai koleksi foto-foto saya sendiri. Kedua, saya mengunduh dari inet, dan tidak lupa mencantumkan sumbernya. Kadang pula saya menemukan foto bagus, tapi ada watermark-nya hehehe.

Namun terkadang, foto-foto yang saya uunduh dari inet itu, tidak 100 % sesuai harapan saya. Malah terkadang saya mendapati, foto yang sama juga sudah dipakai di artikel orang lain. Terus kualitas foto juga memang terkadang tidak prima. Sering juga, saya menemukan foto bagus, tapi ada watermark-nya hehehe.

Kehadiran Agen ShutterStock
Zaman now, kebutuhan foto atau gambar di dunia blogging memang meningkat. Dan ternyata sekarang, saya bisa membeli foto-foto dari Jasa AgenShutterstock.com. Di sana beragam foto dan gambar keren bisa teman-teman dibeli dengan harga terjangkau. Dengan membeli foto di Agen Shutterstock.com, teman-teman bisa menggunakan foto, gambar arau vektor dengan bebas, tanpa memikirkan royalti.



Nah, biar lebih jelasnya, berikut 6 keuntungan membeli foto atau gambar di Agen Shutterstock.com :

- Teman-teman tidak harus mempunyai kartu kredit, karena pembelian bisa dilayani dengan transfer antar bank.

- Proses pembelian sangat cepat dan kapan saja. Hanya 10 menit, dan bisa membeli selama 24 jam.

- Teman-teman pasti suka poin ini. Harga sangat bersahabat. Jadi tidak bikin kantong jebol.

- File asli dan ukuran penuh. Dijamin, hasil foto atau gambarnya keren.

- Tanpa watermark dan bisa diedit. Jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

- Bebas royalti dan hak cipta.






Jadi bagi teman-teman yang membutuhkan foto, gambar atau vektor, bisa segera meluncur ke Agen Shutterstock.com, dan buat artikel teman-teman jadi lebih menarik dengan foto-foto dan gambar-gambar keren dari Agen Shutterstock.com. 

Bambang Irwanto




Wisata ke Candi Borobudur, Jangan Lupa Berfoto di Tempat Ini

$
0
0

Wisata ke Candi Borobudur, Jangan Lupa Berfoto di Tempat Ini Berwisata memang menyenangkan. Apalagi Indonesia ini sangat luas dan banyak tempat-tempat wisata menakjubkan. Salah satunya candi Borobudur yang berada di Magelang Jawa Tengah.

Candi yang pernah masuk 7 keajaiban dunia ini, memang sangat memesona, juga penuh dengan secara. Jadi jangan lupa teman berfoto-foto di spot-spot menarik baik yang ada di sekitar candi, maupun di candi Borobudur itu sendiri.
Begitu melewati pintu masuk, teman-teman akan langsung melihat spot foto pertama yang sangat menarik. Tulisan Borobudur yang dinaungi sebuah pohon beringin besar, seakan langsung menarik teman untuk segera berfoto di sana. Segerlah berfoto, sebelum teman-teman harus rela antre.



Saat Anda mulao berjalan menuju candi Borobudur yang megah itu, sempatkan mampir dulu foto di spot bertema bunga ini dengan papan bertuliskan Borobudur. Spot ini tidak hanya cocok untuk kaum hawa berfoto manis manja, tapi juga kaum adam bisa berfoto macho tampan rupawan hehehe.



Sebelum naik ke candi Borobudur. Sempatkan dulu berfoto-foto di pelataran. Agar tampak seluruh bangunan candi Borobudur terlihat, memang pengambilan gambar harus lumayan jauh. Kalau kebetulan pergi sendiri, tidak usah ragu untuk minta tolong pengunjung lain.



Setelah teman-teman naik, jangan lupa abadikan momen indah di spot seperti ini. Pengambilan foto diperkirakan saja, agar ornamen candi Borobudur yang cantik, bisa tetap terlihat.


Relief-relief di candi Borobudur jumlahnya sangat banyak, dan semua relief itu bercerita. Sambil menikmati relief-relief, teman bisa berfoto dengan latar belakang relief-relief itu. hasilnya di jamin keren.



Stupa-stupa yang tersusun rapi, menjadikan sangat sedap dipandang mata. Segera foto di antara stupa-stupa ini. Angle foto pun bisa darimana saja. Dan lihat foto-fotonya. Sangat menakjubkan.



Di antara stupa-stupa di candi Borobudur, ada satu stupa yang terbuka, sehingga terlihat patung di dalamnya. Tentu saja ini membuat stupa ini istimewa dan beda. Teman-teman wajib foto di sini.



Saat wisata ke candi Borobudur dan berhasil sampai ke puncaknya, itu merupakan suatu kebahagiaan sendiri. Jadi, teman-teman wajib foto di area stupa puncak. Dan ini akan jadi salah satu momen terindah dalam hidup teman-teman.



Saat teman-teman telah selesai menjelajah candi Borobudur, teman-teman bisa bergegas turun, tapi jangan langsung pulang. Abadikan dulu beberapa foto dari salah satu sudut Borobudur. Karena bukan hanya dari tampak depan, dari sudut pun, candi Borobudur tetap memesona.


Tidak jauh dari candi Borobudur, ada sebuah batu besar. Itu adalah batu prasasti saat candi Borobudur dipugar tahun 1983. Lengkapi foto-foto koleksi teman-teman denga berfoto di sini.


Demikianlah spot-spot menarik untuk foto di candi Borobudur. Jangan lupa untuk berfoto di sana. Silakan rencanakan segera wisata teman-teman ke candi Borobudur.

Cerita & foto : Bambang Irwanto


Teman-Teman Jempol dan keren Bila Saat Berwisata Tidak Melakukan Hal-Hal Ini

$
0
0

Zaman now, berwisata sudah jadi kebutuhan hidup. Perlu keseimbangan antara bekerja dan refreshing. Apalagi tempat-tempat wisata di Indonesia sangat banyak yang indah dan menarik. Asyiknya lagi, ramah di kantong.
Kolpri
Namun ternyata, masih banyak orang yang saat berwisata melakukan hal-hal yang kurang pantas dan melanggar aturan. Padahal sebagian besar larangan sudah jelas-jelas dipasang di papan atau spanduk pengumuman. Akhirnya kelakuan yang dilakukan satu orang, bisa merugikan banyak orang.
 Nah, kira-kira apa saja yang tidak boleh kota lakukan saat berwisata? Berikut ulasan singkatnya yang saya susun sesuai pengalaman pribadi. Dan teman-teman keren dan jempol, kalau tidak melakukan hal-hal ini saat berwisata.

Membuang Sampah
Detik Travel
Semua tempat wisata, selalu ada larangan membuang sampah sembarangan. Tapi masih saja banyak yang melanggar. Sampah jadi berserakan. Selain mengganggu kenyamanan berwisata, tentu saja mengganggu kesehatan.
Padahal tempat sampah sudah disediakan. Tapi ada saja alasan. Misalnya jauh tempat sampahnya. Padahal bisa disiasati dengan memasukan dulu ke kantong kresek. Nanti dekat tempat sampah, baru dibuang.


Mencorat-coret

Pendaki Muslim Id
Sering di tempat wisata ditemukan tulisan-tulisan dari tangan-tangan jahil. Tujuannya sebenarnya ingin berwisata atau merusak fasilitas wisata? Padahal melakukan hal ini ada tindakan tegas, karena termasuk tindakan merusak. Tulisan dengan menggunakan Pilox kan, sangat susah dihilangkan. Kalau pun bisa, jelas sudah tidak akan sebagus seperti dulu lagi.
Hal ini sering terjadi pada wisata alam. Misalnya di puncak gunung atau gua-gua yang memang kadang minim pengawasan. Menandai suatu keberhasilan, misalnya berhasil mendaki gunung, kan tidak harus dengan merusak. Bisa dengan foto atau video.


Memanjat

Panduwisata Id
Zaman now, wisata tanpa selfie-selfie memang kurang lengkap. Bagai sayur tanpa garam, bagai makan tanpa lalapan hahaha. Tapi tentunya harus mematuhi aturan juga, termasuk aturan dilarang memanjat. Selain membahayakan diri sendiri, juga bisa merusak fasilitas wisata.
Walau para petugas sudah mengingatkan dari pengeras suara, kalau pengunjung dilarang memanjat, tapi nyatanya, masih saja banyak orang yang melanggar, hanya demi mendapatkan angle foto idamannya. Bila terjadi apa-apa, siapa juga yang rugi.
Saat wisata ke taman Hobbit Lembang, ada kolam yang sangat bagus. Banyak orang-orang berfoto di sana. Namun jelas tertulis larangan : Dilarang masuk kolam dan memanjat. Tapi kok masih ada saja yang nekat hehehe.

Menginjak Tanaman
Traveling Yuk
Taman-taman di sekitar tempat wisata, dibuat agar tempat wisata semakin menarik. Kehadiran tanaman bisa membuat udara jadi sejuk. Tapi jangan kalap saat melihat taman yang cantik dengan bunga-bunga warna-warni bermekaran cantik. Selfie boleh, tapi jangan menginjak-injak tanaman.
Padahal merawat tanaman sampai berbunga cantik itu tidak mudah. Butuh proses dan waktu yang lama. Tentu saja butuh kesabaran orang yang merawatnya. Percaya atau tidak, tanaman memang perlu dirawat dengan kasih sayang. Makanya dijamin, orang yang merawat akan sedih, saat melihat tanamannya rusak.

Memberi Sesuatu Kepada Hewan
SuratKabar id
Kalau yang in bukan saja larangan saat berwisata ke kebun binatang, tapi berlaku saat berwisata ke tempat yang ada hewan peliharaannya. Misalnya kolam ikan, kandang kelinci, burung, dan sebagainya.

Sudah banyak kasus para pengunjung yang usil memberi makanan ke hewan. Misalnya ada hewan mati karena diberi makanan kantong kresek. Bahkan kasus yang termasuk heboh memberi hewan minuman keras. Selain bisa membuat hewan sakit bahkan mati, juga melanggar hukum.
Makanya, sekarang pihak tempat wisata, menyediakan makanan khusus yang bisa dibeli pengunjung, bila ingin ikut memberi makan hewan. Namun tetap harus ada kesadaran sendiri, agar hal-hal yang membahayakan hewan, tidak terjadi.

Itulah hal-hal yang harus teman-teman perhatikan saat berwisata. Pastinya perlu kesadaran masing-masing. Dan teman-teman keren dan jempol, bila tidak melakukan hal-hal itu. Selamat berwisata.
Bambang Irwanto



Jalan-Jalan ke Rumah Produksi Tahu Susu Lembang

$
0
0

Lembang adalah salah satu daerah wisata hits di Bandung. Letaknya yang berada pada ketinggian antara 1312 hingga 2084 meter di atas permukaan laut ini dan dekat gunung Tangkuban Perahu ini, menghadirkan banyak tempat wisata asyik. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Rumah Produksi Tahu susu Lembang.




Akhir tahun lalu, saya berkesempatan menyambangi Rumah Produksi Tahu Susu Lembang yang beralamat  di jalan Raya Lembang Bandung Barat ini. Tahu Susu Lembang ini, pertama kali hadir tahun 2008 dan langsung populer sebagai oleh-oleh khas Bandung. Padahal awalnya hanya dijual di salah satu Pom bensin saja.

Rumah Produksi Tahu Susu Lembang ini buka full 7 hari. Jam operasionalnya senin-jumat pukul 08.00-19.00 wib, sedangkan sabtu-minggu dari pukul 08.00 sampai pukul 20.00 wib. Jadi hampir setiap hari selalu ramai oleh pengunjung.

Begitu memasuki kawasan Rumah Produksi Tahu Susu Lembang, suasana tampak sangat ramai. Mungkin karena waktu itu saya perginya bertepatan liburan natal dan akhir tahun. Sstt.. liburan kali ini juga disponsori oleh adik dan adik ipar saya. Jadi gratisan hahaha.

Begitu mendapat tempat parkir, kami pun bergegas masuk. Aroma tahu langsung menyapa. Harum... dan itu berasal dari ruangan yang berada di sisi kiri. Ternyata, itu ruang produksi tahu susu lembang.




Tentu saja, saya langsung mampir untuk melihat. Kapan lagi... hehehe. Di sisi lain, tampak pekerja sedang mengolah tahu. Lalu bagian tengah tampak pekerja sedang memotong tahu, sedangkan bagian lain, tampak tahu diatur rapi. Wih, sangat mengundang selera.



Sebenarnya, bahan dasar pembuatan tahu susu lembang ini, sama dengan tahu biasa, yaitu kacang kedelai. Hanya yang membedakan dari tahu biasa, karena tahu susu Lembang ini memang dicampur susu sapi murni. Makanya rasanya gurih dan teksturnya padat. Pastinya maksyuks hehehe.



Dan memang, di daerah Lembang itu banyak peternakan sapi. Keren dan innovatif ya, karena susu sapi yang melimpah, tidak hanya diolah untuk minuman, tapi bahan makanan yang lain juga. Dan hasilnya... keren.

Salah satu keunggulan lain tahu susu lembang adalah karena dibuat tanpa bahan pengawet, makanya hanya bertanya dua hari di udara terbuka, dan seminggu bila dimasukan ke kulkas. Tapi kalau teman-teman mau lamgsung mencicipi, ada kok yang sudah digoreng.

Setelah puas melihat-lihat, saya dan kru lanjut melangkah. Kali ini di sisi kanan dan kiri tampak dijual aneka cemilan. Mulai kripik tempe, kripik pisang, stik keju dan lainnya. Kami pun mampir membeli beberapa camilan.



Yang juara adalah kue susnya. Sekotak isi 10 biji harganya 50 ribu. Kalau dihitung perbiji, harganya 5 ribu, ya. Tapi tidak boleh beli satuan hehehe. Dan... lagi-lagi susu sapi jadi bahan tambahan kue sus ini. Eh, kami dapat gantungan kunci lucu maskot berbentuk tahu. Lumayan... hehehe.



Lanjut di area belakang, ternyata food court. Berbagai makanan dijual. Makanan tradisional ada, moderen ada, termasuk bakso hahaha. Hanya karena saya belum pengin makan bakso, maka saya memilih rawon. Kru lainnya memilih soto ayam dan karedok. Mau duduk di kursi juga boleh. Lesehan juga mangga...



Kami pun menikmati makanan sambil ditemani suara merdu dari seorang Bapak yang bernyanyi sambil bermain gitar. Sampai tak terasa, rawon saya sudah habis hahaha. Akhirnya kami pun memutuskan meninggalkan Rumah Produksi Tahu Susu Lembang. Tujuan selanjutnya hotel. Kami mau istirahat dulu sebelum melanjutkan wisata ke tempat lain hehehe.

Bambang Irwanto

Tas Kacang Bawang

$
0
0
Cerpen Anak -  Ide cerita itu darimana saja, termasuk cerita anak. Nah, kemarin saya bikin kacang bawang, dan langsung teringat cerita ini.
Cerpen anak ini saya kirim sekitar pertengahan 2010, dan Alhamdulillah dimuat di lembaran anak pada harian KOMPAS edisi minggu 21 Agustus 2011. Yang spesialnya lagi, cerita ini dimuat menjelang lebaran. Jadi bisa dibilang dapat THR dari KOMPAS. Bisa bikin 10 toples kacang bawang lagi hahaha.
Penasaran dengan ceritanya? Silakan... semoga suka dan menginspirasinya. Jadi teman-teman terus semangat menulis.

                                        Tas Kacang Bawang


Warnanya birunya sudah memudar. Talinya sudah beberapa kali putus. Sudah banyak jahitan disanasini. Itulah, tas sekolah milik Suti, teman sekelasku. Karena tas itulah, hampir tiap hari Suti diejek teman-temanku.
Seperti hari ini. Suti menangis lagi. Taufan, Banu dan Rian mengejek Suti lagi. Tiga anak itu memang terkenal  paling bandel di kelasku.
”Suti, seharusnya tasmu itu dimuseumkan saja!” ejak Taufan.
”Iya, Suti! Tasmu sudah jelek dan bau. Kalau diceburkan ke kolam ikan, pasti semua ikannya akan mati! Pasti sudah bertahun-tahun tidak dicuci,” tambah Banu.
”Benar, Suti! Kenapa kamu bisa tahan memakai tas bau? Masa kamu tidak mampu membeli tas baru?” tanya Rian dengan maksud mengejek.
”Hitung saja berapa jumlah tambalannya! Sepuluh, seratus, ribuan...haha....” Taufan menirukan sebuah iklan di televisi.
Semua anak ikut tertawa. Hanya aku dan Ita yang tidak tertawa. Bagi anak lain mungkin itu lucu. Tapi bagi Suti, itu sangat menyakitkan.
Kalau sudah begitu, aku dan Ita yang akan bingung menghibur Suti. Biar bagaimanapun, Suti adalah teman yang baik. Suti selalu membantu aku dan Ita mengerjakan PR.
”Sudahlah Suti, jangan dengarkan kata-kata mereka! Mereka memang anak-anak nakal,” hiburku.
”Iya, Suti! Mereka hanya iri saja padamu, karena kamu selalu juara kelas,” Ita ikut menghibur Suti.
”Mereka memang benar. Tasku memang sudah usang, bau dan banyak tambalannya. Aku memang tidak mampu membeli tas baru,” kata Suti masih terisak.
Aku dan Ita selalu kasihan pada Suti. Keadaanlah yang membuatnya tidak bisa membeli tas baru. Bapaknya sudah meninggall, dan ibunya hanya berjualan nasi uduk. Adik Suti ada dua orang. Untuk makan saja, mereka harus selalu beririt.
Waktu pulang sekolah, wajah Suti masih saja terlihat sedih. Kami memang selalu pulang bersama. Untunglah besok sekolah libur seminggu. Jadi Suti tidak perlu mendangar ejekan teman-teman lagi.
Kami berpisah diperempatan jalan. Suti berbelok ke kanan, sedangkan aku dan Ita berbelok ke kiri. Aku tinggal satu kompleks dengan Ita, sedangkan Suti tinggal di belakang kompleks.
”Kasihan Suti  ya, Ta! Ia selalu saja diejek oleh teman-teman kita,” ujarku.
Ita mengangguk. ”Apa yang bisa kita lakukan untuk menolong Suti ya, Ran?”
”Aku juga bingung, Ta! Suti tidak pernah mau menerima tas pemberian kita.”
Mungkin dia malu, Ran! Lagipula Ran, teman-teman akan semakin mengejek Suti, bila melihat Suti memakai tas bekas kita. Pasti teman-teman akan mengejek Suti seorang pemulung,” ujar Ita. Aku mengangguk setuju.
Waktu aku dan Ita melewati lapangan kompleks tampak beberapa orang sedang memasang tenda dan layar lebar. Kami berhenti sejenak untuk melihat.
”Sepertinya orang-orang itu sedang memasang layar tancap,” kataku.
”Wah, berarti ada keramaian, dong!” seru Ita senang. ”Kita nonton, yuk! Apalagi kita sedang libur. Pasti nanti banyak orang yang berjualan.”
Orang jualan? Pikirku. Tiba-tiba sebuah ide terlintas dikepalaku.
”Aku ada Ide, Ta! Mudah-mudahan kita bisa membantu Suti,” kataku bersemangat.
”Ide apa, Ran?” tanya Ita penasaran.
Aku membisikkan sesuatu ketelinga Ita.
”Apa kamu yakin akan laku? Apa tidak ada resikonya?”
Aku tersenyum. ”Aku yakin akan laku. Lagipula tidak basi. Kalau misalnya hari ini tidak laku, besoknya bisa dijual lagi!” aku menjelaskan. ”Hitung-hitung, sambil jualan, kita bisa nonton layar tancap hehe...” aku tertawa sendiri.
”Idemu boleh juga! Tidak ada salahnya kita coba!” Ita mendukung ideku. ”Oke kita ganti baju dulu! Setelah itu aku akan kerumahmu!”
Sampai di rumah, aku menceritakan ideku itu pada Ibu. Ternyata Ibu setuju dan siap membantuku. Bahkan Ibu bersedia meminjamkan dulu modal untuk berjualan.
Akhirnya siang itu, aku, Ita dan Ibuku sibuk di dapur. Menjelang sore semua sudah siap. Aku dan Ita bergegas mandi, lalu berangkat ke lapangan kompleks.
Pukul lima sore, orang-orang sudah ramai berkumpul. Padahal filmnya baru diputar pukul tujuh malam. Aku dan Ita segera beraksi. Kami memutuskan untuk berpisah. Aku ke timur sedangkan Ita ke arah barat.
”Kacang bawang...kacang bawang! Enak, gurih, renyah! Hanya seribu rupiah...!teriakku berkeliling lapangan menjajakan kacang bawang.
Ternyata banyak orang yang suka. Untuk menarik pembeli, bila ada yang membeli 10 bungkus, aku kasih bonus 1 bungkus. Sebentar saja jualanku langsung habis.
”Bagaimana jualanmu, Ta?” tanyaku begitu melihat Ita.
Ita tersenyum. ”Habis! Bahkan masih banyak orang yang mau.”
”Kalau begitu, besok kita bikin yang lebih banyak. Sekarang, kita nonton layar tancap.”
Tak terasa seminggu berlalu. Pertunjukan layar tancap sudah selesai. Kami pun berhenti berjualan kacang bawang. Hasil penjualan sudah aku serahkan pada Ibu, untuk dibelikan tas baru buat Suti.
Siang itu, sepulang sekolah, aku mengajak Ita dan Suti ke rumahku. Ibu sudah membelikan tas baru untuk Suti.
Suti menerima dengan suka cita tas pemberian kami. Airmata Suti menetes karena terharu. ”Terima kasih, teman!” ucap Suti berkali-kali, sambil memeluk aku dan Ita.
”Ibu juga mempunyai kejutan untuk kalian,” kata Ibuu sambil memberikan bungkusan besar pada aku dan Ita. Kami membukannya dengan penasaran.
Wah ternyata isinya dua buah tas baru.
”Ini untuk aku dan Ita, Bu?” tanyaku.
Ibu tersenyum. ”Ternyata keuntungan hasil berjualan kacang bawang lumayan juga. Cukup untuk membeli tiga buah tas baru.”
”Bararti kita bertiga tas baru, dong!” ujar Ita.
”Ibu ada usul! Bagaimana kalau tas baru kalian diberi nama tas kacang bawang?” canda Ibu pada kami.
Kami tertawa mendangar usul Ibu, sambil mengangguk tanda setuju.
Besoknya, kami ke sekolah dengan gembira. Masing-masing kami memanggul tas baru. Ya, tas kacang bawang hasil jerih payah kami. - Bambang Irwanto

Tips Menulis Ulang Sebuah Cerita

$
0
0



Menulis ulang sebuah cerita atau menceritakan kembali sebuah cerita, salah satu bagian dari dunia menulis. Termasuk cerita anak. Dan ini sah-sah saja dilakukan, asalkan sesuai aturannya.

Teman-teman pasti pernah membaca cerita yang ditulis ulang atau diceritakan kembali. Untuk cerita anak, biasanya ini cerita-cerita yang ditulis oleh penulis luar dan sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kemudian ditulis kembali. Lainnya adalah cerita rakyat atau legenda Indonesia. Jadi cerita yang memamg sudah jadi domain publik. Termasuk kisah para Nabi dan Rasul, Sahabat Rasul, dan lainnya.

Makanya cerita yang belum domain publik, belum bisa ditulis ulang secara bebas. Kenapa? Masih ada hak cipta penulisnya. Harus ada izin resmi dari penulisnya langsung. Jadi kalau teman-teman nekat, bisa dituntut penulis aslinya hehehe.

Nah, berikut Ini saya susun tips singkat menulis ulang sebuah cerita berdasarkan pengamatan dan pengalaman menulis saya. Jadi maaf, kalau masih ada kekurangan.

Bukan Copas
Saat menulis kembali sebuah cerita, bukan artinya kita ‘menulis kembali cerita’ dari A sampai Z, dari awal sampai akhir cerita. Sampai titik komanya juga sama. Kalau seperti itu, sama dengan menyalin, bukan menceritaan kembali. Tapi ini bukan plagiat. Karena itu tadi, cerita yang ditulis ulang sudah domain publik atau milik umum.

Jadi, saat menulis kembali sebuah cerita, baca ceritanya dari awal sampai akhir. Lalu pahami isi ceritanya. Jadi bacanya pelan-pelan saja, biar mudah diresapi ceritanya. Bila masih kurang jelas, baca kembali.

Setelah itu, tutup cerita, lalu menulis dengan gaya bercerita sendiri. Jangan terpaku pada kalimat-kalimat dari cerita yang sudah dibaca. Yang penting, pokok isinya sama.

Menggunakan Sudut Pandang Lain
Menceritakan kembali sebuah cerita, tidak harus berpatokan dari satu sudut pandang saja. Misalnya saat ingin menceritakan kembali kisah Cinderella. Kalau selama ini kan, kamera ceritanya dari Cinderella. Maka bisa dari si tikus, Ibu Peri, bahkan labu yang jadi kereta.

Misalnya lagi ada kisah saudagar kaya yang pagi itu tiba-tiba didatangi oleh pengemis minta sedekah. Nah, kebetulan saat itu, anak saudagar kaya juga ada di situ. Maka bisa diceritakan dari sudut saudagar, pengemis, atau anak saudagar itu.

Sebenarnya, dari sini, kita bisa kembangkan jadi ide cerita, lho. Saya menyebutnya Twist Ide. Jadi dari membaca cerita lain, kita bisa mendapatkan ide baru untuk cerita kita. Bukan hanya dari cerita orang lain, tapi juga dari cerita sendiri.

 Misalnya, dari cerita Cinderella, saya menulis Cecilia yang kisah hidupnya hampir mirip dengan Cinderella, tapi saya utak-atik alurnya. Bisa baca cerita bisa dibaca di sini, ya!

Hampir sama dengan ide buku“I Was a Rat” karya Philip Pullman. saya rasa itu idenya dari Cinderella. Hanya sudut pandangnya diubah dari si tikus, dan tikus inilah yang jadi tokoh utama dan memang itu kisahnya salam buku ini.


Pengembang Cerita
Menulis ulang sebuah cerita biasanya dengan jatah kata atau halaman yang disediakan. Misalnya 1 cerita yang ditulis ulang ada yang jadi 100 kata, ada yang 700 kata. Jadi di sini kita perlu mengembangkan sedikit ceritanya.

Memangnya bisa? Bisa kok dikembangkan. Kalau saya, pengembangan itu bisa dari narasi dan dialog. Deskrisi tentu saja ikut menunjang. Tapi tetap patokannya, tidak mengubah inti cerita, termasuk mengubah alur.

Misalnya, diceritakan tokohnya sedang bersedih dan duduk di tepi pantai. Kalau untuk jatah 100 kata, mungkin bisa ditulis :
Tampak Putri Gayatri sedang menangis di tepi pantai. Ia sedih karena ayahnya belum pulang dari berlayar.

 Nah, kalau jatahnya 700 kata, pasti bisa lebih dikembangkan. Misalnya :
Putri Gayatri menghapus air mata yang menetes di pipinya. Kedua matanya menutup lurus ke arah pantai. Namun tidak satu pun kapal yang tampak merapat. Ia sedih, karena sudah dua hari ayahnya belum pulang dari berlayar.
“Kenapa Ayah belum pulang?” gumam Putri Gayatri sendiri.



Bukan Sebagai Penulis Cerita
Bila menulis kembali sebuah cerita, otomatis cerita itu bukan milik kita. Walau sudah ditulis dengan gaya bercerita sendiri, sudut pandang bercerita diubah, tetap milik penulis aslinya, dan mencantumkan penulis aslinya. Kalau legenda atau cerita rakyat, tetap mencantumkan sumbernya.

Misalnya, teman-teman menulis kembali cerita Gadis korek Api karya Hans Christian Andersen. Tetap tidak boleh ditulis : Oleh : Bambang Irwanto atau penulis : Bambang Irwanto. Tapi ditulis : Diceritakan kembali oleh Bambang Irwanto atau Ditulis Ulang Oleh Bambang Irwanto.

Soalnya, saya pernah membaca di lembaran koran anak. Jelas-jelas itu cerita rakyat yang ditulis ulang, tapi seakan-akan tulisan asli penulisnya, karena ditulis seperti di atas.

Demikian tips dari saya. Semoga bermanfaat dan membuat teman-teman semakin semangat menulis. Salam semangat menulis.

Bambang Irwanto

Asyiknya Beli Gadget Baru Pakai Uang THR

$
0
0

Hari raya Idul Fitri 1439 H atau lebaran 2018 sudah lewat. Ketupat, lontong, opor ayam, sambal goreng ati, empal goreng dan teman-temannya sudah tandas. Saatnya kembali beraktivitas. Apalagi ada yang libur lebaran cuma sampai tanggal 20 Juni 2018.

dokpri


Lebaran sudah lewat, hidangan lebaran sudah habis, tapi uang THR biasanya masih ada, dong! Ehm, enaknya uang THR diapain, ya? Soalnya uang THR itu bisa kok buat dibelanjakan, ditabung, atau dibagikan kepada yang membutuhkan. Nah, soal membelanjakan uang THR, boleh-boleh saja sih, dibelanjakan barang, asalkan barang bermanfaat. Misalnya gadget.

Bagi saya, zaman now gadget bukan lagi sebuah barang mewah, tapi memang sudah jadi kebutuhan. Yap... perangkat yang jadi kebutuhan kerja. Mulai dari laptop, tablet, juga ponsel. Karena gadget-gadget inilah yang menunjang kegiatan saya menulis, termasuk aktivitas di media sosial yang masih rangkaian dunia menulis.

Depok Pos


Memang sih, di antara laptop, tablet, dan ponsel, memang ponsel masih yang paling mobile saya gunakan kapan saja dan di mana saja. Saya bisa menulis dan menghandel pekerjaan saya, kapan dan di mana saja. Ada ide, langsung saya draf dulu di ponsel. Ada email masuk, bisa langsung saya balas.

Begitu juga pas saat ngebuzzer, live evant, ikut tranding topik, ponsel jadi senjata utama saya. Bahkan, pas lagi nongkrong tampan rupawan di toilet, saya masih bisa pegang ponsel hahaha. Eits, jangan salah, kadang lagi ‘setor’ di toilet, ide-ide keren juga bisa bermunculan hehehe.

Gadget Idaman Pakai THR Saja
Nah, bagi yang memang sejak lama mengidamkan ponsel impian, tidak ada salahnya kok pakai uang THR. Asalkan, memang ponsel itu dibutuhkan dan menunjang kerja kita. Jadi istilahnya nih, jangan mau rugi. Misalnya beli ponsel seharga 3 juta, maka minimal harus bisa menghasilkan uang minimal 30 juta.

Samsung Galaxy J7 Prima (Web samsung)


Hal ini saya terapkan juga di semua ‘aspek’ kegiatan menulis saya. Misalnya, beli buku seharga 100 ribu. Maka dari buku itu, saya harus bisa menghasilkan tulisan yang honor atau royaltinya senilai 1 juta. Begitu juga saat saya mengisi pulsa modem senilai 100 ribu. Maka saya harus bisa menghasilkan uang 1 juta.

Bagi teman-teman yang bekerja dan mendapatkan gaji rutin, THR sangat bisa dijadikan andalan membeli ponsel idaman, karena memang dapatnya bisa dipastikan. Berbeda dengan pekerja freelance. Kalau saya, kapan ada job dan pemasukan lebih dari biasanya, saat itulah saya mewujudkan membeli barang impian saya.

Ponsel Andalan Saya
Sejak tahun 2016, saya memakai samsung galaxy J7 2016. Ponsel ini termasuk idaman saya. Selain jeronnya bagus, layarnya juga lebar 5,5 inci. Cocok untuk mata saya yang tidak muda lagi hahaha. Menulis pun jadi mudah dan menyenangkan.

Samsung Galaxy J7 2016 (dokpri)

Ponsel Samsung Galaxy ini sangat mendukung aktivitas menulis saya. Dari menulis draf tulisan, aktivitas media sosial, kegiatan ngebuzzer, tranding topik, live evantdan lainya. Batterainya juga termasuk besar 3300 MHm. Harganya pas beli 3, 5 juta.

Nah, bagi teman-teman yang kepincut seperti ponsel saya, boleh saja. Hanya saat ini sudah bermunculan seri-seri baru yang tidak kalah keren. Salah satun adalah samsung galaxy J7 prime. Jeroannya sama kok dengan ponsel saya. Jadi bisa dijadikan andalan untuk bekerja. Warnanya juga kece-kece. Pakai sensor sidik jari lagi. Dan ini pasti membuat teman-teman senang. Harganya jauh lebih murah. Masih ada tuh sisa THR lagi walau sudah beli ponsel baru.

Untuk lebih lengkapnya, saya sajikan tabelnya di sini, ya.

bursa ponsel


Tips Beli ponsel baru
Sebelum membeli sebuah gadget, termasuk ponsel, sebaiknya teman-teman browsing dulu. Selain jadi tahu spesifik ponsel incaran kita, juga bisa ada ancer-ancer harganya. Soalnya harga gadget itu fleksibel dan bukan harga mati sih. Jadi bisa saja tiap toko berbeda. Misalnya di toko A harganya sejuta, di toko B 1,5 juta, di toko C bisa 2 juta. Sah-sah saja berbeda, namanya orang jualan hehehe.



Teman-teman bisa kok intip samsung galaxy J7 di iprica. Perbandingan harganya tidak hanya 2-3 toko lho, tapi beberapa toko. Jadi teman-teman bisa lebih membandingkan harganya. Kerennya lagi, info seputar samsung galaxy prime sangat lengkap. Teman-teman mau beli langsung via iprice juga boleh. 



Akhirnya teman-teman bisa punya ponsel nyaman di hati, nyaman di kantong hahaha. Makin lancar menunjang kerja teman-teman. Selamat membeli ponsel baru ya, teman-teman....

Bambang Irwanto

Cara Menyampaikan Pesan Moral Pada Cerita Anak

$
0
0

                   

Banyak teman yang bertanya kepada saya, apakah harus ada pesan moral pada cerita anak?

Jawaban saya, ya! Pesan moral harus ada dalam cerita anak yang saya tulis. Karena pesan moral itulah yang sebenarnya ingin saya sampaikan kepada pembaca anak-anak melalui cerita yang saya tulis. Lalu biar ceritanya semakin ciamik, saya masukan info-info menarik juga sesuai ceritanya. Jadi setelah membaca cerita yang saya tulis, maka anak-anak akan mendapatkan sesuatu.

Misalnya pesan moralnya harus mendengarkan nasihat orang lain. Jadi ceritanya tentang Bu Rosela yang akan pergi ke peternakan lebah. Dia memakai banyak parfum. Semua temannya sudah mengingatkan. Tapi Bu Rosela ngeyel. Akhirnya di peternakan lebah, Bu Rosela disengat lebah. Kenapa? Karena lebah suka wangi-wangian, dan itulah info tambahannya. Cerita lengkapnya  mampir di sini, ya... 



Lanjut lagi soal pesan moral dalam cerita anak, ya!
Nah, Lewat cerita, kita bisa menasihati anak soal ini itu, tanpa harus memberi tahu langsung yang nantinya akan terkesan menggurui. Dan memang, anak-anak banyak yang tidak nyaman bila dinasihati langsung. Malah mereka kadang menolak menerima nasihat. Kalau dibalikin ke kita lagi, pasti kita ogah dinasihati ini itu secara langsung oleh orang lain, kan? Hehehe...

Nah, bagaimana cara menyampaikan pesan moral pada cerita anak?
Berikut saya bagikan tipsnya yang saya susun sesuai pengalaman menulis saya (yang masih seuprit). Semoga bermanfaat.

Lewat Ucapan Tokoh Cerita
Pertama, pesan moral dalam cerita anak bisa disampaikan langsung oleh tokoh dalam cerita. Baik tokoh utama ataupun tokoh pendamping. Jadi disesuaikan saja sesuai kebutuhan ceritanya.

Misalnya, tokoh utmananya pemalas, maka tokoh pendamping yang memberi tahu agar jangan malas. Begitupun sebaliknya, kalau tokoh pemdamping yang malas, maka tokoh utama bisa memberi tahu langsung.

Hanya perlu diingat, pesan moral ini usahakan jangan disampaikan oleh tokoh orang dewasa dalam cerita. Istilah meminjam mulut orang dewasa. Misalnya orang tua, guru, kakek, Nenek, dan sebagainya. Karena kalau diucapkan oleh tokoh dewasa kesannya biasanya mengurui. Tapi bukannya tidak boleh, ya. Hanya dihindari saja.

Kalau saya, biasanya kehadiran tokoh orang dewasa memang sangat diperlukan dalam cerita. Jadi mau tidak mau harus ada. Kalau pun ada, hanya sebagai pendamping saja. Tokoh dewasa bisa memberi saran ini itu, tapi tetap tokoh anaknya yang menyelesaikan masalahnya.

Nah, untuk mensiasati hal ini, biasanya saya menggunakan tokoh anak dalam cerita untuk menyampaikan pesan moral secara langsung. Selain tokoh utama anak dalam cerita, temannya boleh, sepupunya boleh. Maksimal saya menggunakan tokoh kakaknya. Itupun usianya paling jauh beda usia 2 tahun.

Lewat Kalimat Dalam Cerita
Kedua, pesan moral dalam cerita anak bisa disampaikan lewat kalimat-kalimat dalam cerita. Itupun tidak semua bagian, dan hanya satu paragraf saja. Jadi sebenarnya, hampir sama dengan ucapan langsung. Hanya ini ditulis menjadi kalimat tak langsung. Tapi inti pesan moralnya tetap sama.

Misalnya :
 “Makanya, kamu jangan malas! Kamu rugi sendiri!”
Ruri Kurcaci pun menangis sedih. Kini tidak ada lagi persediaan makanan dalam lemari makanannya, padahal musim dingin sudah tiba. Malas memang bisa merugikan diri sendiri.

Yang perlu diingat, memasukan pesan dengan cara ini, letaknya di hampir ujung cerita. Jadi bukan di opening. Begitu masuk cerita, pembaca anak langsung dicecar dengan beragam nasihat ini dan itu. Baru mulai membaca cerita, pembaca anak sudah pusing duluan hehehe.

Lewat Alur Cerita
Pesan Moral pada cerita anak, bisa disampaikan lewat alur cerita atau tersirat. Penyampaian ini sangat halus, karena memang tidak diucapkan langsung oleh tokoh dalam cerita atau ditulis langsung dalam narasi, tapi melalui adegan-adegan yang dimainkan oleh tokohnya.

Misalnya cerita mengenai kurcaci yang malas. Musim dingin hampir tiba, tapi dia masih saja malas bekerja mencari uang untuk membeli makanan. Entar besok... entar besok saja... Dan ternyata musim dingin datang lebih cepat. Akhirnya Kurcaci itu panik dan tidak mempunyai persediaan makanan.

Jadi tidak perlu ada kurcaci lain yang menasihatinya ini itu, agar tidak malas lagi. Atau tidak perlu  nasihatnyaditulis lewat langsung lewat kalimat dalam cerita, Tapi bisa dari kejadian-kejadian yang dialami oleh tokohnya. Karena dia malas, maka akan merugikan dirinya sendiri. Tidak ada persediaan makanan, dia kelaparan, dan sebagainya. Sampai akhirnya di ending cerita, dia sadar, dan tidak malas lagi.

Nah, demikian tips singkat dan sederhana dari saya. Semoga bermanfaat dan memotivasi teman-teman untuk terus semangat menulis cerita anak. Salam semangat menulis.

Bambang Irwanto




Nasi Penggel Sarapan Khas Daerah Kebumen

$
0
0

Nasi Penggel Sarapan Khas Daerah Kebumen - Dua hari yang lalu, saya jalan-jalan pagi. Memang sengaja sih, karena memang mau cari sarapan juga. Ternyata langganan serabi saya, juga langganan sate ayam dan arem-arem masih tutup. Tidak langsung pulang, saya pun mengitari kota Gombong mencari alternatif sarapan lain.

Nasi Penggel Khas Kebumen (Kolpri)


Pas di belakang pasar Wonokriyo Gombong, saya menemukan tenda penjual makanan. Yang bikin saya suprais, makanan yang dijual itu adalah nasi Penggel, nasi khas kebumen. Kapan jualannya ya? Karena seingat saya sebelum puasa belum ada. Dengan antusias, saya pun mampir. Beberapa pembeli tampak mengantre.

O, iya. Namanya nasi Penggel itu, karena nasinya dibentuk bulat-bulat seperti bola pingpong. Disajikan bersama sayur santan gori (nangka muda) dan daun singkong. Untuk tambahan lauknya, ada ayam, kikil, paru, jantung, telur dan lainnya. Biar makin mantap, nasi Penggel disantap dengan tempe mendoan panas. Mantap... 

Bentuk Nasi Penggel (Kolpri)


Tibalah giliran saya. Bapak penjual menyambut saya dengan ramah, sambil bertanya apa pesanan saya. Awalnya, saya minta dibungkus. Soalnya tadi saya sudah terlanjur sarapan nasi uduk. Hanya karena saya lihat ada orang yang makan di tempat dengan daun pisang yang dipincuk, maka saya memutuskan makan di tempat saja, biar bisa difoto penyajiannya hehehe.

Tapi sebenarnya, bisa kok beli sayur atau lauknya saja. Karena ada seorang ibu yang beli sayuran seplastik, lalu satu plastik lagi lauk ayam, kikil, dan jeroan lainnya. Makanya saya lihat ada panci besar lainnya selain tempat lauk yang disajikan di meja. Pastinya itu sayuran dan lauk persiapan ya hehehe.

Sayur gori dan daun singkong (Kolpri)


Bapak penjual pun menganti kertas nasi dan plastik yang sudah disediakan dengan pincuk daun pisang, sambil kembali menenyakan pesanan saya. Ehm.. Kalau nasi bulat dan sayurnya tentu sudah wajib, ya. Tinggal memilih lauk tambahannya. Dan setelah memilih-milih, saya memutuskan memilih paru hehehe. Ditambah satu mendoan dan segelas air mineral, harganya 14 ribu.

Saya pun minta izin jeprat-jepret, agar bisa ditulis di blog atau diposting di medsos. Bapak penjual mengiyakan senang. Eh, ada dua ibu-ibu yang sedang menunggu mendoannya digoreng berbisik-bisik. Mungkin baru saya yang minta izin jeprat-jepret hahaha. Tapi mungkin ya, bagi warga Kebumen dan sekitarnya, menyantap nasi Penggel sudah biasa, tapi berbeda bagi orang yang baru pertama kali, atau pendatang, atau yang kebetulan mampir. Jadi kan sekalian promo juga.

Aneka lauk pilihan nasi Penggel (Kolpri)


Tidak sampai 1 menit, pesanan saya sudah siap. Porsinya lumayan nih, dan dijamin membuat saya tambah kenyang. Tapi demi menulis di blog dan ikut promo nasi Penggel, wajib makan di tempat hahaha.

Nasinya sih, nasi biasa. Jadi tanpa rasa seperti nasi uduk atau nasi kuning. Hanya bentuknya bulat seukuran bola pingpong. Sayur gori dan daun singkongnya gurih. Lauknya sesuai pilihan. Dan memang, adanya mendoan menambah cita rasa dan semangat makan.

Taraaa... ini dia nasi Penggel pesanan saya (Kolpri)


Saya pun sempat bertanya, kapan mulai jualan? Katanya sebulan sebelum puasa sudah jualan. Hanya pas bulan puasa memang libur sebulan. Baru jualan lagi. Pantas saja, saya baru lihat. Soalnya, saya memang menjelang puasa dan pastinya selama puasa tidak jalan-jalan pagi hahaha.

Yang istimewa dari penjual nasi Penggel ini, khusus hari jumat boleh bayar setengah harga, dan itu sudah ditukaskan di spanduk namanya. Wow... keren sekali. Jumat penuh barokah.

Hari jumat boleh bayar setengah, lho (Kolpri)


Bahkan sebelum beranjak pergi, saya pun menukaskan kembali pada Bapak penjualnya, apa benar kalau hari jumat bayar setengah harga saja? Katanya, iya, ndak apa-apa, Pak. Tapi menurut saya sih, orang yang mampu, sebaiknya bayar penuh. Nah, yang memang membutuhkan digratisin saja hehehe.

Bagaimana teman-teman, tertarik mencoba nasi Penggel Khas Kebumen? Jadi kalau sedang berada di daerah Kebumen, jangan lupa sarapan nasi Penggel. Nikmati sensasi berbeda saat sarapan hehehe.

Bambang Irwanto

    

Kak Ray

$
0
0
Agak lama juga sih, saya tidak menulis cerita remaja. Maklumlah, akhir-akhir saya sibuk syuting dan pemotretan. Apalagi kan habis libur lebaran, mau nyantai dulu hahaha... gaya benar saya ini.
Makanya saya kembali mencoba menulis cerita remaja. Singkat saja dulu, soalnya saya juga masih banyak belajar. Jadi semoga cerita sederhana saya ini bisa berkenan di hati teman-teman. Selamat membaca...

                                                  Kak Ray
                                           Bambang Irwanto


Picture by Pixabay

Kak Ray sudah pergi. 40 jam yang lalu, meninggalkan kamar kostnya dan aku.
Saharusnya, aku tidak perlu sedih seperti ini. Sebenarnya sudah biasa, penghuni kost datang dan pergi. Tapi entahlah, saat Kak Ray pergi, aku menangis. Ada sesuatu yang hilang dari hatiku. Mungkin karena kak Ray sangat baik dan perhatian padaku.
“Nis, aku akan pindah kost. Kamu jangan sedih ya!” kata Kak Ray sehari sebelum ia pindah.
Tentu saja aku kaget. Selama ini, tidak ada tanda-tanda kak Ray akan meninggalkan kamar 4 x 4 meter yang sudah dihuninya selama setahun. Setahuku, Kak Ray nyaman tinggal dan belajar di kamar ini. Nilai-nilai mata kuliah kak Ray juga tetap tinggi.
“Sudah, ya! Aku mau beres-beres dulu!”
Aku benar-benar shock. Aku hanya diam saja, sambil memandangi beberapa kardus berisi barang-barang Kak Ray.
                                                                          ***  
          “Halo, Manis! Kamu masih sedih, ya?”
           Aku menoleh lalu melengos. Uuh, mau ngapain lagi si Ramon. Dia itu tinggal di sebelah kost-an ini.
           “Aku tau, kamu lagi sedih mikirin kak Ray, kan?”
           Aku kaget. “Tau darimana kamu? Kamu suka mengintaiku, ya!”
           Ramon mengangguk. “Gara-gara kak Ray, kamu sering cuekin aku.”
           Aku melengos. Ya iya lah. Kak Ray itu selain tampan, baik hati juga perhatian. Setiap pulang, aku pasti dibawakan makanan. Aku tidak kelihatan sebentar saja, langsung dicariin. Kalau aku sakit, Kak Ray langsung membawaku ke dokter.
          Sedangkan Ramon, sukanya menjahiliku terus. Apa yang aku lakukan, selalu dikomentari. Bagaiman aku bisa suka padanya. Pasti dia bahagia, Kak Ray pergi.
          “Aku tau, kenapa Kak Ray pindah kost.”
          “Eh apa?” tanyaku penasaran.
           “Selain ingin dekat tempat kuliahnya, juga dekat dengan tempat kost ceweknya yang namanya si Belinda. Jadi irit ongkos. Kayak lagu dangdut, Pacarku Lima Langkah,” Ramon ngakak. “Kebetulan aku mendengar pembicaraan mereka di pintu gerbang rumah kost.”
           Aku kaget sekali. tiba-tiba aku merasa cemburu. Jadi penyebabnya si Belinda? Cewek putih, tinggi semampai, dan berambut sebahu itu?
           “Sudah, kamu jangan memikirkan Kak Ray lagi. Kan ada aku yang menemanimu,” Ramon tersenyum sok macho.
            Dia memang agak belagu. Mentang-mentang blasteran. Tapi hatiku belum bisa pindah ke lain hati. Aku masih terjebak nostalgia dengan kak Ray.
                                                       ***
           Besoknya aku bangun kesiangan. Mungkin semalam aku tidur larut karena terus memikirkan Kak Ray. Apalagi ingat si Belinda itu, uuh pikiranku makin kacau.
            Tapi akhirnya aku sadar. Aku tidak boleh egois. Kak Ray berhak bahagia. Lagian, walau aku cinta mati pada Kak Ray, kami tak mungkin bisa bersatu. Kini aku sudah ikhlas melepas kepergian Kak Ray.
            Aku terkejut saat melihat pintu kamar kost Kak Ray terbuka. Apa Kak Ray kembali? Pikirku gembira, sambil masuk ke kamar Kak Ray.
             Ah, ternyata bukan kak Ray. Aku melihat seorang cowok berambut ikal sedang membuka kardus. Kayaknya usianya lebih muda dari kak Ray. Kulitnya juga lebih putih. Wajahnya manis juga. Dia pasti penghuni baru kamar kost ini.
             “Hey... ada tamu!” sambut cowok itu saat melihatku berdiri di ambang pintu.
            Aku masih berdiri terpaku. Agak segan kalau aku menghampirinya duluan. Biasanya kan, cowok yang duluan menghampiri cewek.
             Cowok itu berhenti mengeluarkan barang dari kardus dan menghampiriku. Ia langsung mengendongku dan mengelusku lembut.
            “Kucing kampung yang cantik.”
             “Meooooong...” aku mengeong manja.
             Aku berharap, semoga cowok itu sebaik kak Ray.

Bambang Irwanto

Cara Mengembangkan Ide Cerita Anak

$
0
0

Cara mengembangkan ide cerita anak - Beberapa hari yang lalu, saya mengshare di akun medsos sebagian foto cerita-cerita anak yang saya tulis yang dimuat di majalah Bobo. Postingan itu lalu saya share ke akun medsos saya yang lain.


Ternyata tanggapannya bikin hati saya berbunga-bunga. Inilah postingan paling banyak dilike dan dikomentari. Tentu saja ini saya anggap sebagai apresiasi yang luar biasa yang harus saya balas dengan semangat menulis.

Nah, kebanyakan komentar bertanya, bagaimana cara mendapatkan ide cerita anak. Soalnya kata mereka, ide cerita saya unik-unik dan keren kayak penulisnya hahahha... gaya benar saya ini. Tapi itu memang kata mereka, lho.

Nah, kali ini saya mau sharing ide-ide cerita anak itu. Soalnya, pada dasarnya, ide cerita itu sudah ada di depan mata kita, bahkan sudah ada di depan mata kita. Jadi tinggal kita jeli saja menangkapnya.

Nah, biar lebih jelas, saya mulai bahas sesuai urutan arah jarum jam ya.


Sapu Terbang Nenek Pelipe


Idenya inli saya dapat saat saya melihat sapu ijuk yang tergantung manis manjah di dinding rumah saya. Imajinasi saya pun langsung berkenbang ke arah sapu terbang penyihir. Saya pandangi sapu itu. Kok keren juga kalau sapunya berwarna dan ada rumbai-rumbainya ya. Cliing... maka saya langsung terbayang tokohnya seorang nenek yang mempunyai sapu terbang. 

Karena soal sapu terbang memang masuk khayalan, maka memang cocoknya ditulis jadi dongeng. Maka saya pun menyesuaikan settingnya, baru menjalin alur-alur yang sesuai.


Toko Roti 3 + 3 


Ide ini saya dapat saat sedang makan roti. Spontan saja saya langsung membayangkan ada nama toko roti yang unik. Maka ketemulah judul itu. Toko Roti 3 +3.

Karena idenya dari judul, makanya saya pertahankan judulnya dan fokus mengembangkab alurnya sesuai judul. Saya fokusmencari hal-ahal apa saja yang sesuai dengan 3 hal dan nyambung dengan 3 + 3. Taraaaa... akhirnya saya ketemu Ramah, Murah, dan Jujur. Selainnya tokonya hanya menjual 3 jenis roti dan dikelola hanya 3 orang hehehe.


Toko Mata Jeli


Ide ini hadir saat Bapak saya meminta mencarikan kacamatanya yang entah lupa simpan di mana. Lalu Ibu saya pun nyeletuk, “Cari yang jeli!”
Soalnya memang, barang kalau lagi dicari itu, kok tidak ketemu-ketemu, walau sudah ada di depan mata. Tapi kalau giliran tidak dicari, kok lihat saja hahaha.

Kalau saya tulis cerita soal sibuk cari kacamata, rasanya sudah biasa. Maka saya pun berimajinasi kira-kira apa yang beda dan unik. Maka terbayanglah tokoh Ibu yang sedang berada di sebuah tokoh dan harua jeli mencari bayang yang dia inginkan.


Gelang Perak Persahabatan


Cerita ini idenya saat Ibu saya dapat hadiah cincin perak oleh-oleh dari temannya yang dari Yogya. Lalu biar beda, saya mencari sesuatu yang unik dan tetap ada benang merahnya. Dan kayaknya tema persahabatan tetap masih abadi.

Biar nyambung dengan tokohnya, maka saya hadirkan dua orang anak perempuan. Logikanya sih, simpel saja, karena anak perempuan lebih suka pakai gelang hehehe.


Kacamata Ceria


Ini idenya saat anak tetangga kurang pede saat harus memakai kacamata. Memang soal kacamata ini, kadang membuat orang tidak pede. Katanya mengurangi penampilan. Tapi pilih mana, kece berkurang sedikit atau penglihatan tidak jelas? Hehehe. Tapi malah terkadang, memakai kacamata menambah penampilan, lho.

Kalau tokohnya seorang anak kan sudah biasa. Maka biar beda, saya memasukan tokoh peri dan menyesuaikan konfliknya dan settingnya.


Pangeran Pelik Tidak Sedih Lagi


Cerita ini saya tulis saat kuda milik tetangga tiba-tiba mati. Tapi kayaknya sebabnya karena kuda usia muda itu dipaksa kerja bolak-balik mengangkat padi. Kebetulan waktu itu memang musim panen.

Biar beda, saya memakai tokoh pangeran yang sedih kuda kesayangannya mati. Lalu saya mencari alur yang sesuai, sampai akhirnya ketemulah putri yang juga kudanya mati, tapi dengan cepat bisa kembali ceria.


Berbagi Keceriaan


Ide ini muncul saat menonton televisi. Saat itu lagi ditayangkan ada pengusaha bagi-bagi angpao. Saya lalu berpikir, aduh... kayaknya cuma orang kaya yang bisa berbagi. Tapi kemudian pikiran saya berubah. Ternyata tidak. Bukan hanya dengan uang, orang bisa berbagi.

Lalu saya sedikit menghubungkan dengan diri saya. Yess.. punya banyak buku kan, bisa juga dibilang berbagi. Jadi saat teman meminjam buku, lalu mendapat manfaat dari buku yang dia pinjam, maka saya pun ikut bahagia.


Bantal Tidur Nyenyak


Ini idenya saat saya sedang tidak bisa tidur. Sudah dibolak-balik bantalnya, kok belum bisa juga. Ternyata... ada beberapa tulisan yang belum selesai dan waktunya mepet hahaha. Tapi sebenarnya, kalau orang banyak pikiran juga tidak bisa tidur hahaha.

Biar beda, saya memasukan tokoh kurcaci dan menyesuaikan konfliknya. Bantal tetap saya pertahankan, jadi tinggal menjalin alur yang sesuai, sampai ending. Bahkan dari ide ini, saya bisa menulis cerita lain lho. Kalau yang ini bantal, cerita satunya saputangan hehehe.


Koki Rakani


Kalau ini, idenya dari cerita saudara sepupu saya yang kerja di luar negeri sebagai koki di sebuah hotel berbintang.  Saat menceritakan pengalamannya, dia cerita kalau teman-teman kerjanya itu pelit soal berbagi info memasak. Makanya harus jeli dan mencari tahu sendiri.

Jadi jangan bertanya langsung, tapi saat kerja curi-curi pandang, lirik sana-sini, sambil diingat-ingat. Oh, kalau bolu lembut harus dicampur ini. Atau takarannya yang pas bagaimana dan sebagainya.

Bagaimana, ide itu mudah didapat kan, karena sudah ada di sekitar kita. Begitu juga dengab cerita anak, lho. Jadi mulai sekarang, tidak ada yang mengeluh kesulitan ide lagi. Tipsnya... pasang antena tinggi-tinggi, atur posisinya yang pas, lalu tangkap ide-ide keren.

Sebagian cerita-cerita di atas sudah saya posting di blog ini, lho. Jadi kalau teman-teman mau membaca cerita-cerita, silakan mampir di siniSemoga menginspirasi.
Salam semangat menulis.

Bambang Irwanto


Hebatnya Si Kelor

$
0
0

Hebatnya Si Kelor - Teman-teman pasti sudah tahu pepatah yang berbunyi, Dunia Tak Selebar Daun Kelor kan? Nah, di halaman rumah saya, ada beberapa batang pohon yang berdaun kecil-kecil ini. Batangnya ini, dibawa saat saya sekeluarga pindah dari Makassar ke Kebumen. Jadi dulu itu, di sekitar sini, hanya rumah saya yang ada punya pohon kelornya.

Ini dia si pohon kelor (Kolpri)

Bukan rahasia umum lagi, kalau pohon kelor itu dipakai untuk hal-hal berbau mistik. Misalnya menanam pohon kelor itu bisa mengusir setan atau mahkluk halus. Makanya, saat orang-orang melintasi rumah saya, mereka selalu melirik ke pohon-pohon kelor saya hahaha.

Paling sering adalah daun kelor dicampurkan ke dalam air, lalu dimandikan pada orang yang punya ilmu kebatinan. Katanya, setelah mandi air daun kelor itu, maka ilmu kebatinan yang dimiliki orang itu akan hilang. Soalnya terkadang, orang yang mempelajari ilmu kebatinan itu tidak kuat.

Padahal manfaat daun kelor itu sangat banyak. Selain mengobati herpes, menyehatkan kulit, mencegah kanker, mengatasi diabetes, menyehatkan mata, juga mengatasi sariawan. Wow keren sekali.

Saat di Makassar, sangat banyak dijumpai orang menanam pohon kelor. Soalnya, daun kelor itu bisa dikonsumsi. Dan orang yang tinggal di Makassar pun sering memasaknya, termasuk keluarga saya. Daun kelor itu biasanya disayur bening dengan dicampur dengan jagung manis. Biasanya juga dicampur kacang ijo. Rasanya, jangan ditanya. Mantap gila... hahaha.

Sayur bening daun kelor (Kolpri)

Awalnya tetangga saya di Kebumen pada heran, saat tahu daun kelor bisa disayur. Mereka mengira hanya untuk mandi orang yang punya ilmu kebatinan saja. Dan memang, orang yang biasa minta daun kelor itu di rumah saya, memang untuk kepentingan itu.  "Rasanya seperti apa, ya, kalau disayur?" tanya mereka.

Jadi biasanya saya dan keluarga menjelaskan, bagaimana cara daun kelor dibuat sayuran. Terkadang juga, saat keluarga saya memasak daun kelor, kami membagikan kepada tetangga. Dan mereka suprais. katanya enak dan segar. Nasi jadi nambah 2 piring hahaha.

Daun kelor itu walau daunnya kecil, dan tidak seluas dunia, tapi kandungannya sangat banyak. teman-teman akan tercengang kalau tahu kandungan daun kelor berikut ini :
- Jumlah Kandungan Lemak Daun Kelor = 1,7 gr. 
- Jumlah Kandungan Karbohidrat Daun Kelor = 14,3 gr. 
- Jumlah Kandungan Protein Daun Kelor = 6,7 gr. 
- Jumlah Kandungan Fosfor Daun Kelor = 70 mg. 
- Jumlah Kandungan Zat Besi Daun Kelor = 7 mg. 
- Jumlah Kandungan Kalsium Daun Kelor = 440 mg. 
- Jumlah Kandungan Energi Daun Kelor = 82 kkal

Pohon Kelor bisa tumbuh tinggi (Kolpri)

Bagaimana? Kandungan daun kelor sangat banyak, kan? Makanya, sekarang para tetangga mulai meminta daun kelor untuk dijadikan sayur. Bahkan mereka juga meminta batangnya untuk ditanam. Tapi banyak yang tidak tumbuh hehehe. 

Padahal, batang daun kelor itu mengandung air. Saat pohon kelor di rumah saya tinggi, maka saya kadang memangkasnya. Itu batang-batang yang belum saya sempat buang dan tertancap di tanah, terkadang tumbuh tunas-tunas muda. 

O, iya. pohon kelor itu juga ada buahnya saat usianya sudah tua. Buahnya panjang, dan bisa dijadikan campuran sayur asem. Saat disantap itu batangnya dihisap-isap. segar sekali.

Buah Kelor (Kolpri)
Hanya di sini jarang yang jual, berbeda saat di Makassar, penjual sayur itu sering menjual. Makanya, saat saya ingin menikmati buah kelor, saya harus menunggu pohon kelor saya berbuah.

Itulah rahasia kelor. Teman-teman bisa mencobanya dan rasakan manfaat dari daun kelor ini. Karena di luar negeri pun, daun kelor sangat terkenal dan dikembangkan. Selamat mencoba.

Bambang Irwanto


Sepotong Kenangan Manis Menulis Zaman Old

$
0
0



Menulis zaman now dan zaman old itu sebenarnya sama saja. Tidak ada bedanya. Coba apa bedanya? Ya, sama-sama menulis hahaha... Mungkin yang membedakan elemen-elemen pendukungnya.

Misalnya, dulu itu kita menulis pakai mesin tik,. Meleng sedikit saja, bisa salah ketik dan ganti kertas. Kalau typo sedikit, harus rajin tiup-tiup biar tip ex cepat kering. Kalau pita mesin tik habis, dan uang saku lagi seret, maka pita mesin tiknya diolesi minyak rambut urang aring, biar hitam kembali hahaha.

Dulu, setelah naskah diketik, harus dikirim via pos. Harus keluar duit lagi buat beli amplop dan prangko. Belum buat ongkos transpor ke kantor pos. Kalau cuaca panas, bisa keluar duit tambahan jajan es dan bakso. Kalau yang domisili dekat kantor redaksi, bisa diantar langsung. 

Begitu juga dengan pembayaran honorarium, lho. Zaman now begitu dimuat, redaksi langsung mentransfer ke rekening kita. Tinggal ngecek saldo lewat hape. Kalau sudah masuk, tinggal meluncur ke ATM. Selanjutnya kalian pasti bisa menebak. Yess... langsung menuju warung bakso hahaha.

Walau terkesan praktis dan cepat,  cara pembayaran honorarium zaman old lebih berkesan manis dalam hati dan membawa kenangan yang tak terlupakan bagi saya, lho. Soalnya zaman old, honorarium diambil langsung ke kantor redaksi . Ini khusus bagi yang tinggal di Jabodetak dan memang redaksinya ada di Jakarta.
Aduh, ribet juga, ya? Kan jauh, blablabla dan sebagainya.
Jangan mengeluh dulu. Menurut cerita teman-teman yang pernah mengambil langsung honor ke kantor redaksi, itu justru hal yang menyenangkan, lho.

Misalnya ada teman yang cerita, saat mengambil honor dikantor redaksi, dia juga menyodorkan naskah-naskah cerita yang baru.  Selain itu, bisa berkenalan dengan tim redaksi. Bisa bertanya-tanya juga soal naskah. Keuntungan lain, naskah 100 % sudah sampai di tangan redaksi. Tinggal nunggu kabar naskah saja.

Lalu cerita ada juga cerita teman saya lainnya. Katanya saat mengambil honor cerpennya ke sebuah majalah khusus cewek, dia berpapasan dengan beberapa gadis sampul yang juga antre pengambilan honor. Wih... zaman dulu itu, ketemu gadis sampul langsung, jadi impian para cowok-cowok hahaha. Bisa kenalan dan foto bareng.

Lalu bagaimana honorarium yang dikirim via wesel pos?
Karena saya dulunya berdomisili di luar Jabodetabek, maka saya yang kebagian jatah dikirimin honorarium via wesel pos. Sebenarnya pengin juga sih, merasakan bisa mengambil honor langsung ke redaksi majalah. Makanya nyesal banget, telat merantau ke Jakarta. Giliran ke Jakarta, sudah banyak redaksi majalah yang tutup hahaha.

Dapat wesel pos itu adalah hal yang terindah dalam hidup saya,lho. Apalagi pas pertama kali dapat. Saat itu,Pak Pos mampir ke rumah. Waktu itu, tumben, kok tidak menyodorkan amplop penolakan, tapi malah membuka buku album. 

Selanjutnya Pak Pos menyodorkan wesel pos yang ternyata honorarium pemuatan tulisan di majalah remaja. Majalah remaja terbitan Jakarta, lho. Bangga dan senangnya tak terperih, apalagi saat Pak Pos menyerahkan juga amplop cokelat gede, yang ternyata majalah pemuatan.. halah... lebay.

Nah, tadi saya sempat rapi-rapi koleksi majalah. Eh, potongan-potongan wesel ini ada nyelip. Otomatis dong, langsung teringat semua kenangan indah zaman-zaman menerima wesel pos itu. Termasuk norak-norak abis, karena wesel itu sebelum dicairkan, dipamerin dulu ke teman-teman sekolah dan saudara handai taulan hahaha.
Begitulah dunia menulis. Banyak sekali hal-hal manis yang kita lewati dalam proses menulis itu. Jadi nikmati proses menulis itu. Dan biarkan semuanya indah pada waktunya. Salam semangat menulis, ya....

Bambang Irwanto



Viewing all 869 articles
Browse latest View live