Quantcast
Channel: Bambang Irwanto Ripto
Viewing all 869 articles
Browse latest View live

Berburu Sunset di Pantai Setrojenar Kebumen Jawa Tengah

$
0
0
Berburu Sunset di Pantai Setrojenar Kebumen Jawa Tengah -  Saya penyuka sunrise dan sunset. Apalagi menyaksikan sunrise dan sunset di pantai. Makanya pas tahu Kebumen punya banyak pantai, saya pun sudah ancang-ancang untuk berburu sunrise dan sunset.




Makanya, setelah numpang selfie di rumah dinas wakil bupati Purworejo di sekitaran alun-alun Kutoarjo, saya pun memutuskan ke pantai Setrojenar untuk berburu sunset. Soalnya saya pikir, baru pukul 2 siang, terus sekalian jalur pulang, walau agak ke selatan sedikit. Apalagi kan, pas malam minggu hehehe.

Baca juga : Numpang Selfie di Rumah Dinas Wakil Bupati Purworejo

Perjalanan dari alun-alun Kutoarjo ke pantai setrojenar saya tempuh sekitar 1 jam. Padahal hanya dengan kecepatan sedang. Yang saya suka, jalanan menuju pantai Setrojenar itu mulus... semua sudah beraspal. Jadi enak jalannya. Kebetulan sih, saya sudah tahu rutenya. Saya memang sudah pernag ke pantai Setrojenar saat berburu sunrise. Hanya sayang, pas mendung.

Sebelum masuk ke lokasi pantai yang beralamat jalan Pantai Bocor Setrojenar, kecamatan Buluspesantren ini, tampak beberapa anak muda menunggu di jalan masuk. Mereka bertugas melayani tiket. Jangan kaget saat tahi harga tiketnya yang supeerrrrr murah. Hanya 3 ribu sudah termasuk parkir motor. Bikin makin happy saja kan...



Awalnya saya suprais, karena pengunjung lumayan banyak. Lalu saya langsung ngeh. Yaelah.. ini kan sabtu hahaha... Maklum saja, saya biasanya pas ke pantai itu hari biasa yang pengunjungnya relatif sepi. Jadi enak buat ambil foto hehehe.

Saya pun segera mencari tempat yang pas untuk jeprat-jepret. Saya sengaja mencari agak ke timur. Setelah itu, pasang tripod, pasang hape, siap pose-pose hahaha Saya makin happy karena cuaca sangat cerah. Itu menandakan, kalau keinginan saya untuk menyaksikan sunset akan semakin tercapai.

Pantai Kebumen itu ada dua tipe. Pertama pantai yang punya bukit bahkan lembah. Jadi tipe pantai ini biasaya dibuat banyak wahana selfie kekinian. Dimulai dari pantai Menganti, pantai surumanis  pantai lampon  terus sampai pantai Watu Bale.

Baca Juga : 12 Pantai di Kebumen yang Wajib  DiKunjungi

Nah, mulai pantai karangbolong, pantai Suwuk, pantai Sawangan Indah, pantai petanahan sampai pantai setrojenar ini murni lanscape pantai ditambah spot foto alami. Misalnya pantai Karangbolong spot fotonya bisa dari batu-batu karang atau pantai Petanahan dari pohon-pohon cemara lautnya.



Karena pantai Setrojenar murni pantai , maka tidak ada wahana selfie sama sekali. Saya pun fokus berfofo di bibir pantai saja. Pastinya saya sangat memperhatikan hempasan ombak ke tepian agar tidak menghantam tripod saya hehehe. Makanya sebelum pose-pose.. pakai acara tes foto dulu hahaha.. gaya benar saya ini.



Tampak pengunjung ikut bermain air di bibir pantai. Malah ada yang berani berenang-renang, walau hanya di tepian. Padahal sudah ada larangan berenang di pantai. Soalnya pantai-pantai Kebumen termasuk besar  Karena terusan pantai laut selatan.



Saya pun terus pose-pose di bibir pantai mencari angle yang pas. Karena hanya di bibir pantai, maka ornamen yang bisa saya andalan adalah hempasan ombak yang ke tepian. Posisi kamera hape juga harus menghadap ke timur. Karena kalau ke barat, itu agak black light.




Sesekali saya rehat sejenak sambil ngemil, dan memperhatikan pengunjung lain. Saya juga tergoda tidur-tiduran di pasir pantai yang lembut. Tidak apa kotor sedikit, kan kotor itu bagus hahaha... kayak iklan saja.



Tidak terasa, sore telah menyapa. Di sisi barat, tampat matahari mulai tenggelam. Saya pun bersiap-siap mengabadikan sanset. Jangan sampai sunset lewat, dan saya pun nangis di tepian pantai. Hahaha.. lebay.



Hanya memang, posisi sunset di pantai Setrojenar ini tidak berada di tengah  tapi di pinggir. Begitu juga saat saya memburu sunset di pantai Suwuk. Terus karena banyak pengunjung, jadi latar belakang saya itu tidak bisa polos tanpa kehadiran orang lain hehehe. Tapi saya sudah happy kok, karena bisa menyaksikan sunset dari lensa pemberian Tuhan (mata) secara langsung.



Akhirnya sang surya tak tampak lagi. Saya pun bergegas pulang. Walau hari mulai gelap, tapi masih saja ada pengunjung yang datang. Mungkin karena malam minggu ya, jadi asyik juga meniknati deburan ombak, sambil menikmati tempe mendoan hehehe.



Secara pribadi, saya happy berada di pantai Setrojenar ini. Lain waktu saya akan lagi dan menyempatkan waktu lebih lama lagi, agar bisa mencari sudut-sudut keindahan pantai Setrojenar.

Bambang Irwanto.

Menyambut Pagi dan Melihat Sunrise di Bukit Pesona Kayangan Karanggayam kebumen

$
0
0
Menyambut Pagi dan Melihat Sunrise di Bukit Pesona Kayangan Karanggayam kebumen -  Menyaksikan sunrise atau matahari terbit secara langsung, itu memang sudha jadi impian saya sejak lama. Maklum saja, saya lahir dan besar di kota Makassar, lalu kemudian merantau ke Jakarta. Jadi yang namanya bercumbu dengan alam itu jarang sekali.





Makanya, saya bersyukur karena sekarang ini saya tinggal di kampung halaman Bapak saya, yaitu Kebumen. Kabupaten di Jawa Tengah ini memiliki pesona alam yang memikat. Komplit termasuk pantai dan bukit yang pas untuk berburu sunrise dan sunset.

Nah, salah satunya adalah Bukit Pesona Kayangan yang berada di Karanggayam Kebumen. Sebenarnya, saya sudah 3 kali ke bukit Pesona Kayangan ini. Tapi hanya sebatas menikmati keindahan alamnya, plus selfie-selfie.



Padahal menurut pengelolahnya, sunrise di Bukit Pesona Kayangan sangat memikat. Hanya memang perlu diperhatikan waktu-waktunya. Soalnya kadang sunrise tidak tampak karena tertutup kabut atau mendung.

Baca Juga : Serunya Berwisata di Bukit Pesona Kayangan Karaggayam Kebumen

Makanya, di awal September ini, sepertinya cuaca mendukung untuk berburu sunrise. Apalagi kemarin, saya baru saja berhasil berburu sunset di pantai Setrojenar di hari sabtu. Jadi ini hari minggu, paslah waktunya. Niat banget ya.. hehehehe



Makanya, pas hari minggunya, saya sehabis salat subuh dan sekitar pukul setengah 5, saya sudah meluncur ke Bukit Pesona Kayangan. Kebetulan lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah saya di Gombong. Karena niat, dingin juga diterabas hahaha.

Baca Juga : Serunya Berburu Sunset di Pantai Setrojenar Kebumen Jawa Tengah

Hanya pas jalan nanjaknya menuju lokasi saya agak jiper. Jadi ada satu jalur yang saya baru ngeh itu kayak hutan kecil tanpa rumah penduduk. Tapi bagaimana ya, sudah kepalang tanggung. Jadi saya lewat saja hehehe. Dan pas di tengah jalan, saya agak kaget lihat ada sosok sedang duduk di tepi jalanan. Dia memejamkan matanya saat lampu motor saya menyorotnya. Duh.. entahlah siapa dia hehehe.

Tepat pukul 05.05 saya sampai di Bukit Pesona Kayangan. Masih gelap dan sepi. Saya pun berinisiaf memarkir motor di sisi timur saja, yang berdekatan dengan rumah warna. Namun ternyata saya beruntung, karena ada 4 motor yang parkir di tengah lokasi. Lalu saya lihat ada du tenda. Ehm.. kayaknya ada yang camping nih.

Saya pun memutuskan parkir di sana. Dan syukurlah, tampak 4 orang, 3 cowok 1 cewek sedang berada di dekat api kecil. Saya pun menghampiri mereka. Ternyata mereka memang sengaja camping untuk menunggu sunrise. Pas lah... kalau begitu.



Saya pun berbincang dengan mereka. Katanya, kalau mau menyaksikan sunrise bagus, itu di bukit dekat loket tiket masuk tadi. Soalnya mereka kemarin camping di situ. Hanya kali ini, mereka pengin foto-foto dengan berlatarkan wahana yang ada di Bukit Pesona Kayangan. Setelah berpikir sejenak, saya tertarik menuju ke sana.

Akhirnya saya kembali ke arah pntu masuk lagi. Sejenak saya bingung, jalan mana ya? Akhirnya saya masuk ke jalan kecil di sisi utara. Yang jalanannya lumayan turun tajam. Syukur saja saya tidak jatuh.

Saya pun terus menyusuri jalanan kecil yang dibeton itu, sambil celingak-celinguk mencari bukit yang dimaksud anak-anak muda tadi. Masih ada sih rumah-rumah warga, dan ada juga yang rumahnya terpisah sendiri. Tapi sampai mentok jalan, bukit yang saya cari tidak ketemu. Akhirnya saya putar arah kembali hahaha.

Saya melirik jam di hape saya. Duh... sudah hampir jam 6. Keadaan mulai terang juga. Saya pasrah saja, kalau misalnya terlambat melihat sunrise. Yang penting sudah berjuang. Iya.. kan.. iya kan hahaha.

Akhirnya saya tiba kembali di lokasi wisata Bukit Pesona Kayangan. Tampak ada anak muda di dekat parkiran. Dia kemudian menyapa saya, dan bertanya mau ke mana? Saya jelaskan saya mau berburu sunrise. Sambil tersenyum, dia menyodorkan tiket masuk dan parkiran hehehe. Tidak masalah kan, soalnya kalau gratis, bagaimana biaya pengelohaan wisata hehehe.



Saya pun duduk sejenak sambil berbincang. Saya lega, karena menurutnya, sunrise belum muncul. Nanti sekitar pukul setengah 7. Legaaaa... setidaknya dapat menyaksikan sunrise, walau tadi harus nyasar-nyasar hahaha.

Tidak lama, rombongan anak camping tadi tampak. Mereka asyk foto-foto di wahana selfie. Setelah itu, mereka berjalan ke arah saya. Dan tanpa menunggu, saya langsung berujar, “Saya nyasar tadi! Memang tempatnya sebelah mana, ya?”
Salah seorang menjawab, “Kalau begitu ikut kami saja, Pak! Kami mau ke sana!”
Eet dah.. kalau tau begitu, kenapa juga saya harus duluan pergi dan pakai acara nyasar-nyasar.

Akhirnya, saya pun mengikuti mereka. Sepanjang jalan saya berbincang saja. Kali ini mereka menyapa saya dengan sebutan “PAK”. Padahal pas bertemu yang pertama kali, mereka menyapa saya dengan “MAS”. Ya wajarlah.. tadikan masih gelap, dan wajah saya masih samar-samar hahaha.

Ternyata, bukit yang dimaksud itu ada di sisi selatan dari loket tiket masuk. Dan yang pasti, tidak bisa naik pakai motor. Harusnya tadi mereka bilang ya, kalau tidak bisa naik motor, jadi saya bisa memperkiraan kalau memang jalan mana yang akan saya tempuh. Cailah...

Akhirnya, saya dan rombongan anak camping tiba di lokasi yang dituju. Tampak warna kemerahan mulai hadir di ufuk barat. Kabut-kabut tipis pun masih ada. Salah seorang nyeletuk, “Kalau Bapak tadi tidak nyasar, akan lihat kabut keren, Pak!”
Dalam hati saya bergumam, Duh, jangan mengungkit luka lama, deh! Masih untung masih bisa lihat sunrise. Coba kalau sudah nyasar, gagal lihat sunrise. Sakitnya tuh, sampai ke dengkul hahaha.

Sambil menunggu matahari keluar dari peraduan, saya pun menyiapkan tripod dan pasang hape. Saya juga siapkan kain tenun ikat yang sengaja saya bawa dari rumah. Ssstt.. memang niatnya sih, punya foto sunrise, suasana bukit, terus pakai kain tenun ikat. Kayak foto orang-orang tuh hahaha. Gaya benar saya ini.



Tidak lama, Matahari mulai muncul dari balik awan. Masya Allah... sangat indah. Dan jujur baru kali ini, saya menyaksikan matahari terbit secara langsung. Mulai dari baru muncul, sampai akhirnya tinggi. Saya dan rombongan anak camping langsung pose-pose mengabadikan momen langkah ini.



Senang.... akhirnya keingin saya berburu sunrise tercapai. Senang juga karena bisa dapat fotonya, walau tidak sempurna-sempurna amat. Misalnya, kainnya kurang berkibar, jadi motifnya kurang terlihat. Tapi itulah hasilnya, apalagi saya hanya mengandalkan tripod, kamera hape, dan pengaturan waktu yang hanya 5 detik hehehe. Tujuan saya sih, selain mengenalkan wisata, juga mengenalkan sesuatu yang khas Indonesia.



Kelar foto-foto, saya malah tidak bergegas turun. Padahal rombongan anak camping sudah lama turun. Saya malah menggelar kain tenun saya, lalu tiduran sambil dengar lagu. Ini kalau mau me time sangat pas. Malah buat tempat menulis juga mantap.



Duh.. itu nikmat sekali. Udara yang adem, suasana tenang, bikin saja sejenak memejamkan mata. Sayangnya, bekal makanan saya di motor, jadi karena perut sudah bernyanyi lah, yang mengharuskan saya turun hahaha.



Besok-besok saya akan menyempatkan diri ke Bukit Pesona Kayangan lagi. Bukit yang indah dengan pesona memikat. Tidak hanya memanjakan mata, tapi juga memanjakan hati dan jiwa. Cakeeeep... bahasanya hahaha. Yuk, dolan ke Kebumen.

Bambang Irwanto





Cerita di Balik Nama Bambang Irwanto

$
0
0
Cerita di Balik Nama Bambang Irwanto - Saya menulis postingan ini, karena awalnya membaca postingan Mbak Beby Haryanti di facebook. Saya pun tergelitik untuk memposting juga tentang cerita nama saya. Dan ternyata... ceritanya panjang. Saat saya copas di word, itu sudah 420 kata. Dan setelah saya pikir-pikir, masih banyak cerita tentang nama saya. Ya, sudah, saya lanjutkan saja di blog hehehe.

Desain Canva

Jadi kalau saya, ceritanya dulu, Bapak saya punya komandan, namanya Bambang Ginting. Itu katanya galak benar. Pernah Bapak saya kena omel. Gara-garanya, Bapak saya kan, baru turun piket semalam. Tapi ternyata, paginya ada tugas piket mendadak. Karena ngantuk, Bapak saya pikirnya mau tidur sebentar dulu. Eh.. malah ketiduran hahaha.

Makanya pas Ibu saya mengandung saya, Bapak saya sok-sok bilang, Pokoknya kalau anaknya lahir laki-laki, mau kasih nama Bambang. Soalnya dulu kan belum ada tuh, sistem USG. Jadi tidak bisa diprediksi bayinya lahir laki-laki atau perempuan. Tapi untuk benar ya, yang lahir bayi laki-laki. Kalau perempuan, kan susah ganti nama Bambang jadi nama perempuan. Beda dengan Sugiarto, ganti sugarti. Antoni, ganti Antonia, atau Susilo, ganti saja Susilowati, Bisa juga Siswanto, ganti jadi Siswanti hahaha

Beneran tuh saya lahir. Maka keinginan Bapak saya untuk memberi nama anaknya Bambang terwujud. Terus belakangnya sebenarnya nama saya mau dikasih nama Winarto. Tapi katanya entah kenapa juru ketiknya salah ketik atau salah dengar. Makanya jadi Bambang Irwanto.

Entahlah... tapi syukur juga, soal tetangga, Pak Sugimin yang punya anak seumuran saya, itu namanya Bambang Winarno. Kalau jadi nama saya Bambang Winarto, bisa dikira kembar. Orang Indonesia kan, beda dengan orang barat. Kalau orang barat punya anak kembar, itu namanya beda. Misalnya Darma dan Doris. Kalau orang Indonesia pasi Darma dan Darmi hahaha.

Padahal asal tau saja ya, Bambang itu sering diplesetkan jadi Bamban'na yang bahasa Makassar artinya panasnya.... Jadi kalau Bamban Aloa itu artinya panas sekali hahaha. Tapi ada juga lho, tetangga jauh anaknya namanya Bambang. Padahal jelas-jelas asli Makassar. Ehm.. kayaknya orang tuanya terobsesi nama saya hahaha. Gaya benar saya ini.

Terus tuh, orang-orang suka mengaitkan nama Bambang dengan pelawak Bambang Gentolet. Makanya ada Hendra, tetangga saya, plus teman sekelas saya di SD, plus teman bermain di rumah, kalau pinjam majalah Bobo, suka nambahin nama saya di majalah Bobo ; milik Bambang Irwanto...let. Sontoloyo banget tuh, Hendra hahaha

Cerita lain, pas SMP, ada teman saya namanya Andi Irwanto. Makanya banyak yang tanya, apa kami bersaudara. Oh... tentu saja tidak. Dia asli Bugis-Makassar, sedangkan saya asli Gombong-Pemalang hahaha. Tapi karena saya lahir dan besar di Makassar, maka sampai sekarang, logat atau dialek Makassar saya tidak bisa hilang. Pokoknya kalau ke tempat baru, pasti langsung ditebak, “Bukan orang jawa ya, Mas?”
Tapi pas saya sebutin nama, mereka bengong lagi. “Lho, namanya jawa, kok logatnya Makassar?” Terpaksa saya pun menjelaskan panjang x lebar, dari Sabang sampai Merauke tentang sejarahnya hahaha.

Lalu pernah juga masih di SMP, selama 1 semester (6 bulan) nama saya salah ketik jadi Bambang Iswanto. Makanya selama 6 bulan itu, tiap pagi saya harus ganti nama saya diabsen. Pegel juga, sih hahaha. Lalu pasti guru yang pertama mengajar akan bertanya, “Bambang, kenapa namamu ada koreksiannya?” Maka saya pun menjawab, “Anu, Bu/Pak! Salah kodong nama saya. Bambang Irwanto, bukan Bambang Iswanto.”

Tapi kesalahan nama Bambang Iswanto ini, kembali terulang lho, saat hari pertama penataran masuk STM. Jadi salah satu guru mengabsen, lalu membagi siswa ke beberapa kelas. Nah, pas Beliau mengabsen Bambang Iswanto... Bambang Iswanto... kok tidak ada yang menyahut. Saya juga diam saja, soalnya itu kan, bukan nama saya. Siapa tau ada nama yang mirip.

Sampai akhirnya, guru itu menyebutkan asal sekolah saya SMP 21. Nah, baru saya yakin itu salah ketik. Maka saya buru-buru komfirmasi. Soalnya Bahasa Indonesia kan, memang beda 1 huruf saja bisa beda arti. Makanya bisa saja Bambang Irwanto dan Bambang Iswanto beda orang. Dan ternyata... satu angkatan itu, nama Bambang hanya saya doang hahaha.

Apapun itu, saya terima saja dikasih nama Bambang Irwanto oleh Bapak saya. Apalagi sudah pakai acara bikin bubur merah putih kan hahaha. Walau kadang saya mikir juga, kok Bapak saya tidak memberi nama keren kayak artis hahaha.

Tapi Bapak saya memang suka nyeleneh sih. Adik saya lahir bulan Februari, kok dikasih nama Agus. Nyambung darimananya coba? Harusnya kan Febrianto hahaha. Terus nama kakak pertama saya, itu Edy karena katanya dari nama komandan Bapak saya. Terus Kakak kedua saya ada nama Yuliana, karena pas Ratu Yuliana datang ke Indonesia. Sedangkan adik saya namanha Karno karena Bapak saya fans sama Rano Karno hahaha. Aya.. aya wea si Bapak mah..

Tapi saya tetap suka pakai nama asli saya untuk dunia menulis. Bangga sih nama Bambang Irwanto bisa mejeng di majalah. Khusus majalah Bobo, nama saya pernah ditulis dua versi. Pertama Bambang Irwanto, lalu Bambang I. Sampai saat ini pun, teman-teman mengenal saya sebagai penulis cerita anak. Bambang Irwanto yang mana? Itu lho, penulis cerita anak yang rampan rupawan, lucu, imut, menggemaskan dan terus bersemangat menulis sepanjang masa hahahha

Khusus alamat rumah, saya lebih suka pakai nama embel-embel Bapak saya. Jadi kalau ada teman yang minta alamat, maka saya kasih nama : Bambang Irwanto Soeripto. Soalnya Bapak saya lebih ngehits di Makassar dan Gombong daripada saya hahaha. Jadi kalau kurirnya bertanya, para tetangga langsung ngeh. "Oh Bambang (tidak pakai yang tampan rupawan, imut, lucu dan menggemaskan) yang anaknya Pak Soeripto!" Hahahaha.

Ya.. begitu sedikit cerita di balik nama saya. Apapun itu, saya tetap bahagia mempunyai nama Bambang Irwanto. Karena seiring perjalanan waktu dalam kehidupan saya, menurut saya bukan dari nama yang bagus, tapi bagaimana saya menjaga nama itu, agar terus berjalan di jalan yang baik dan benar.

Bambang Irwanto

Serunya Menyusuri Lima Keistimewaan Pantai Laguna Lemburpurwo Mirit Kebumen

$
0
0
Serunya Menyusuri Lima Keistimewaan Pantai Laguna Lemburpurwo Mirit Kebumen– Sebenarnya, minggu kemarin itu (8/9/2019) saya tidak ada rencana jalan-jalan. Saya ingin leyeh-leyeh di rumah saja, biar pas seninnya sudah fresh dan semangat aktivitas. Ssst.. tapi sebanrnya, karena dompet dompet lagi kurus hahaha.



Makanya, setelah berburu buntil dan serabi, saya pun selonjoran depan televisi sambil cek-cek instagram. Malah saya sempat nonton film kartun Doraemon hahaha. Sampai akhinya... saya terpaku melihat foto-foto seputar pantai Laguna Lembupurwo yang berada di kecamatan Mirit Kebumen. Wow.. keren-keren.

Jiwa ngebolang dan pose-pose saya langsung bergejolak hahaha. Terjadi perang di hati saya. Antara mau jalan-jalan dan pose-pose, melawan letaknnya jauh dan dompet menipis. Tapi akhirnya setelah menimbang-nimbang, maju mundur tampan rupawan.. maju tampan rupawan, akhirnya saya memutuskan berangkaaaaat... Kalau sudah pulang jalan-jalan kan, hati senang dan fresh lagi. Akan semangat cari uang hehehe.

Baca Juga : 12 Pantai di Kebumen yang Wajib dikunjungi

Akhirnya, saya pun berkemas. Saya berangkat pukul 9, padahal pas pikir-pikir itu sejak pukul 7 pagi hahaha. Karena belum pernah ke sana, maka saya ancer-ancernya kecamtan Mirit saja. Kebetulan saya pernah ke Desa Winong. Jadi nanti dari sana bisa tanya-tanya dulu.

Ternyata... jalan menuju ke Mirit itu ditutup, karena ada perbaikan jalan di bawah jembatan rel kereta api. Saya pun akhirnya harus mencari jalan lain. Setelah bertanya ke sana kemari mencari jalan, akhirnya saya kembali lagi ke jalan raya Mirit. Nah, dari situ terus ikuti jalan sampai pertigaan lalu belok kiri. Dari jalan Dendelas terus ikuti jalan. Nanti ada plang nama pantai Laguna Lembupurwo, belok kanan, lalu lurus ikuti jalan. Sampai lokasi.

Baca Juga : 5 Alasan Saya Berwisata ke Kebumen

Padahal... pas pulangnya, itu saya ikuti saja jalan Dendelas. Ternyata... ketemunya jalan menuju pantai Setrojenar. Saya jadi tertawa. Kalau tahu, ya lewat jalan itu saja. Tidak terkenal macet lagi, karena banyak jalanan yang sedang diperbaiki di beberapa titik.

Tepat pukul 11 siang, saya baru sampai di pantai Laguna Lembupurwo. Lumayan sudah panas hehehe. Begitu masuk, seorang pemuda langsung menyodori tiket masuk. Wow.. tiket masuknya Cuma 3000 rupiah saja. Bikin saya sumringah, nih. Senang di hati, senang di kantong hehehe.



Begitu masuk parkir, seorang Bapak tua langsung menyambut. Tiket parkir ini 2000 rupiah, dan nanti bisa dibayar pas pulang. Tapi ditungguin sampai kita pulang kok. Dan karena saya sudah tampan rupawan, baik hati, dan tidak sombong, saya kasih 5000 ribu saja. Sombooong hahaha.

Setelah parkir, saya pun bergegas menuju pantai. Gumuk pasir langsung menyambut saya. Wih, selama saya menjelajah pantai-pantai di Kebumen, baru kali ini ada gumuk pasir. Dan inilah yang jadi keistimewaan pantai Laguna Lembupurwo. Mantap nih, buat foto-foto.

Karena cuaca sudah sangat panas, maka saya melewati dulu gumuk pasir, dan terus berjalan ke arah pantai. Saya mengikuti pengunjung lain melewati jembatan bambu. Satu kali lewat, dikenai biaya 2000 rupiah. Tapi sebenarnya, bisa sih, kalau mau lewat bawah melalui hutan mangarove dan laguna.

Tapi tidak apa-apa sih, soalnya jembatan bambunya sangat bagus. Cocok untuk foto-foto. Hanya karena pengunjung lumayan banyak yang melewati jembatan, maka saya memutuskan melewatkan dulu mengambil foto di jembatan bambu. Bisa macet nanti hahaha.




Selepas jembatan bambu, pohon-pohon cemara laut langsung menyambut saya. Lalu di kejauhan, pantai sudah terlihat. Saya langsung celigukan melihat suasana sekitar. Dan.. saya langsung tertarik dengan hutan cemara yang berada di sisi kiri pantai. Sepertinya lebih eksotis di sana. Selain itu, pengunjung juga sepi.

Saya pun bergegas ke sana. Dan benar feeling saya, di area itu, hutan cemaranya lebih memikat. Suasananya juga lebih adem. Tidak butuh lama untuk menentukan angle-angle foto yang memikat. Saya pun segera pasang tripod, pasang hape, lalu ganti kostum. Siap pose-pose hahaha.



Agak lama saya berada di area hutan cemara ini. Soalnya hampir semua sudut bagus untuk anglenya. Apalagi cuaca masih sangat panas untuk main air di pantai. Makanya saya pun memutuskan mengeksplor juga di area yang dekat dengan laguna.




Voila.. eksotis. Dengan latar laguna, tanaman liar, sampai dahan jatuh pun semua keceh. Saya membayangkan, akan bagus sekali kalau dijadikan tempat pemotretan. Apalagi mata seorang fotografer pasti lebih tajam, dan akan menghasilkan foto-foto keren.





Sayangnya.... masih banyak bertebaran sampah-sampah plastik. Dan ini jelas sangat menganggu keindahan lokasi. Jadi kayaknya, perlu ada kegiatan bersih-bersih pantai dari sampah plastik. Agar pantai Laguna Lembupurwo semakin cantik.




Setelah puas mengeksplor area hutan cemara, saya pun berniat pindah ke area pantai. Kebetulan sudah pukul 2 siang lebih, dan cuaca tidak terlalu panas lagi. Apalagi tampak pengunjung mulai banyak yang main air di tepi pantai. Saya pun in action... hahaha. Biar tidak black light, posisi saya di kanan pantai.





Sebenarnya, karakter pantai Laguna Lembupurwo ini sama dengan pantai-pantai Kebumen lainnya. Soalnya masih sama, terusan pantai laut selatan. Seperti pantai Suwuk, pantai Sawangan Indah, Pantai Bopong atau pantai Setrojenar. Murni pantai, tanpa ada tambahan ornamen batu karang atau bersanding dengan bukit.



Makanya nih, kalau misalnya saya pakai baju yang sama di dua pantai, kama mungkin orang akan mengira itu foto di satu pantai. Atau saya berada di satu pantai, lalu pakai dua baju berbeda, bisa saja saya tulis berada di pantai lain hehehe.

Saya pun tidak mau ketinggalan. Selain tepi pantai, saya juga tertarik dengan perahu-perahu nelayan yang terdapat di tepi pantai. Ini bisa masuk satu frame, antara pantai, perahu, pohon cemara dan modelnya hahaha.




Setelah hampir sejam di area pantai, saya pun memutuskan pindah area. Hari mulai sore, dan saya memutuskan tidak menunggu sunset, takut kemalaman. Apalagi kan perjalanan ke Gombong lumayan jauh.

Tujuan selanjutnya, pastinya ambil foto di jembatan bambu. Sayangnya, saya hanya bisa selfie pakai tangan. Sangat riskan pasang tripod di jembatan bambu yang pijakannya tidak rata. Bisa-bisa tripod dan hape jatuh ke Laguna. Nangis bombay saya hahaha. Mau pakai gorilla pod juga riskan.




Usai melewati jembatan bambu, mata saya langsung melirik arah laguna. Wih, itu kalau saya fotonya masuk ke air lumayan juga hahaha. Maka saya pun langsung mengambil beberapa foto. Lumayan sih, apalagi matahari yang jatuh ke laguna juga.




Lanjut, saya pindah ke hutan mangorove. Tanaman bakau yang hijau rowo-rowo, bikin mata saya segar... Apalagi kaki saya ikut masuk ke laguna. Jadi semangat nih, pose-posenya hahaha.




Kelar di Laguna dan hutan Mangorove, endingnya adalah gumuk pasir. Jujur saja, saya agak kesulitan mengambil foto di sini. Walau kamera sudah saya setting waktunya 10 detik, tetap tidak dapat angle yang pas. Soalnya harus lari ke atas itu... lumayan susah dan bikin saya ngos-ngosan hahaha. Tapi yang penting saya sudah berusaha hahaha.. menghibur diri sendiri.



Namun hati saya terhibur saat naik ke atas. Ada angle yang memikat hati saya. Sebuah pohon cemara dengan latar gumuk pasir, tidak saya sia-siakan. Dan inilah jadi foto pamungkas saya di pantai Laguna Lembupurwo Mirit Kebumen.



Menurut saya, pantai Laguna Lembupurwo Mirit ini sangat.. sangat.. berpotensi menjadi salah satu pariwisata andalan Kebumen. Selain pantai yang indah, pantai Laguna Lemburpurwo memiliki hutan cemara, hutan bakau, dan laguna dalam satu wilayah. Dan... makin istimewa karena pantai Laguna Lembupurwo memiliki gumuk pasir yang tidak dimiliki pantai-pantai lain.



Jadi.. kalau teman-teman ke Kebumen, jalan lupa mengunjungi pantai Laguna Lembupurwo Kebumen. Pastinya wisata-wisata lain di Kebumen juga sangat memikatnya. Apalagi tiket masuknya sangat terjangkau. pas di hati, pas di kantong hehehe. Makanya dolan ke Kebumen yuk...!

Bambang Irwanto

Berkat USB OTG SanDisk, Kini Tak Ada lagi Istilah Foto Dibuang Sayang

$
0
0
Berkat USB OTG SanDisk, Kini Tak Ada lagi Istilah Foto Dibuang Sayang - Sejak awal tahun 2019 ini, saya suka sekali jalan-jalan  menyusuri tempat wisata. Dan saya beruntung karena saat ini tinggal di Kebumen, salah satu Kabupaten di propinsi Jawa tengah yang memiliki wisata sangat komplit. Mulai dari pantai, bukit, goa, benteng, waduk, dan lainnya. Bahkan geopark Karangsambung-Karangbolong yang sudah menjadi Geopark Nasional.



Selain itu, Kebumen juga dikelilingi kota-kota yang terkenal dengan pariwisata yang memikat. Mulai dari Purwokerto Banyumas, Cilacap, Wonosobo, Purworejo, sampai Yogyakarta. Kalau mau jauhan sedikit, bisa ke Magelang dan Semarang hehehe.

Saya heppi.. karena bisa menyaksikan keindahan Kebumen dan kota-kota lain. Pastinya, saya tidak lupa mengabadikan momen-momen indah selama saya berwisata. Saya pun bisa  membagikan foto-foto saya ke media sosial dan juga tulisan wisatanya di blog. Saya pun sesekali membuat vlog., agar wisata Indonesia semakin luas terkenal.



Makanya saya setiap kali jalan, selalu menyediakan dua hape sebagai alat tempur. Sebenarnya saya punya kamera, tapi karena dari kepraktisan, saya lebih suka menggunakan hape. Hanya sayangnya, seiring dengan seringnya saya jalan-jalan, memori hape saya sering penuh selama di perjalanan. Padahal kalau sempat, saya selalu memindahkan data dari hape ke laptop saat saya sedang di rumah. Tapi.. karena banyak sekali angle yang bagus, maka banyak juga yang saya jepret. Akhirnya memori full lagi.. full lagi hahaha.



Maka solusinya, saya terpaksa harus menghapusi foto-foto yang saya anggap dobel lokasinya, padahal posenya beda-beda. Sebenarnya #DibuangSayang,, karena menurut saya semua foto yang di hape saya adalah bagus hahaha. Apalagi saya jepretnya dengan perjuangan, karena saya menjepretnya dengan selfie yang dibantu tripod dan pakai selt timer. Makanya kadang butuh perjuangan hehehe.

Kalau kebetulan mau ribet, saya posting dulu foto-foto saya di facebook dengan settingan privat. Jadi nanti sampai rumah, saya buka lagi facebook lewat laptop lalu diunduh lagi. Memang ribet, tapi mau bagaimana lagi, soalnya saya tidak mungkin melewatkan momen-momen bagus saat saya berwisata.

Makanya, saya membayangkan punya USB yang bisa langsung menyimpan dari hape kalau memori penuh. Jadi nanti saat saya pulang, baru dipindahkan ke laptop. Saya punya sih, kabel data yang bisa digunakan dari hape ke USB, tapi kan makan waktu. Saya bisa kehilangan momen. Misalnya, keburu sunrise tinggi, keburu sunset tenggelam atau banyak orang lalu lalang di sekitar lokasi yang saya incar.


Sampai akhirnya, saya chat dengan seorang teman. Dia itu seorang blogger travel. Saya mengagumi foto-fotonya. Saya pun curhat mengenai masalah saya itu. Eh.. dia malah tertawa dan bilang, “Sampeyan ke mana saja, sampai masalah gini puyeng dewekan?”

Dia lalu mengirim link tentang USB  OTG SanDisk dan menyuruh saya mengklik. Tanpa lama, saya langsung klik dan wow.. mata saya langsung melotot. Benar kata teman saya itu, selama ini saya ke mana saja. Soalnya ternyata sudah ada USB OTG drive ganda. Jadi yang saya bayangkan itu bisa transfer foto dari hape ke ISB, terus nanti dipindahkan ke laptop sudah lama ada. Duh.. duh.. kuper banget saya hahaha.


Setelah kepoin link USB OTG SanDisk, saya pun langsung berburu. Soalnya harus bergegas nih, soalnya jadwal jalan-jalan saya sudah padat, dan saya tidak mau lagi kehilangan momen foto-foto di tempat wisata yang akan saya datangi nanti. Dan pastinya, saya ogah pakai ribet hahahaha.. gaya benar saya ini.



Saya happi, bisa langsung dapat barang incaran saya. Dan benar, pakai USB OTG SanDisk sangat membantu saya selama  jalan-jalan. Bentuknya juga sangat kecil dibandingkan USB saya sebelumnya. Jadi praktis dibawa ke mana-mana nih. Ini Ori dan termasuk #SanDiskAPAC yang mungkin maksudnya penjualannya atau produksinya di wilayah Asia Pacific. Tolong koreksi kalau kurang pas ya...




Terus... pas memori hape mulai mengirim sinyal penuh, saya pun rehat sejenak, lalu buru-buru memindahkan foto-foto. Tidak pakai lama prosesnya, saya langsung bisa jepret-jepret dan pose-pose lagi hahaha.




Jadi pertama colok saja USB Sandisk ke hape




Setelah itu, langsung muncul notif. Klik saja




Kemudian langsung masuk ke manage file, lalu klik gambar.



Selanjutnya akan masuk ke galeri. Tinggal pilih dan centang foto yang mau kita transfer



Setelah itu, pilih klik pindahkan, maka akan langsung masuk ke pilih  polder, klik saja
penyimoanan USB




Lanjut klik Lost DIR




Nah, nanti akan masuk ke folder penyimpanan. Kebetulan saya sudah buat folder baru jalanjalanbambang



Nanti tinggal klik tempelkan



Taraaaaa... maka foto sudah masuk ke USB. Kalau masih mau mentransfer foto, tinggal ulangi langkah di atas.




Nah, kalau mau keluar, tinggal masuk ke notif, langsung klik keluar, maka USB akan otomatis keluar.
 
                                       


Begitu juga saat saya memindahkan ke laptop. Tinggal colokin, masuk ke drive F, klik dan pilih foto, beres selesai.

Yang saya suka dengan USB Sandisk ini, bentuknya kecil, jadi pastinya enak dibawa ke mana-mana. Tapi walau kecil, performanya dong, yang sangat bisa diandalkan. Dan pastinya dengan drive ganda ultra  m3.0 akan memudahkan proses transfer.

Nih, biar jelas, saya posting apa saja keunggulan



Bagaimana, sudah terbukti kan, kalau USB OTG SanDisk itu sangat membantu aktivitas saya dalam memindahkan data. Berkat USB OTG SanDisk ini, tidak ada lagi isitilah foto dibuang sayang. Tinggal pindahin, maka acara memfoto dan merekam gambar lancar kembali.



Jadi saatnya kembali saya merencanakan jalan-jalan saja. Apalagi sudah ada USN OTG SanDisk yang jadi senjata andalan saya. Saya pun bisa mengucapkan... Bye.. bye... memory penuh hehehe.

Bambang Irwanto

10 Barang yang Wajib Saya Bawa Saat Traveling

$
0
0
 10 Barang yang Wajib Saya Bawa Saat Traveling - Kalau saya disuruh menjawab pertanya, hal apa yang paling menyenangkan dalam hdup ini? jawabnya salah satunya adalah jalan-jalan wisata alias traveling hahaha.. gaya benar saya, ya!

Desain Canva


Habisnya travelling itu memang seru dan menyenangkan. Saya bisa melihat keindahan tempat-tem[at wisata yang saya datangi, walau saat ini  masih seputar wilayah kebumen, lalu kota-kota di sekitarnya.  Tapi itu membuat saya bahagia. Lumayan.. bisa mengisi rubrik Jalan-Jalan Bambangdi blog hehehe.




Nah, seiring seringnya traveling, maka saya mencatat barang-barang apa saja yang wajib saya bawa. Soalnya kalau sampai lupa, bisa mengurangi performa saya selama berwisata hahaha. Tapi memang sih, barang-barang itu sangat saya butuhkan juga.



Inilah 10 barang yang wajib saya bawa saat traveling


1. Smartphone

Barang pertama yang wajib saya bawa saat jalan-jalan adalah smartphone. Barang ini kalau ketinggalan, kelar semua. Mending tidak usah jalan, dan tidur saja di rumah hahaha. Acara jalan-jalan tak menyenangkan tanpa smartphone di genggaman hahaha.



Soalnya tidak bisa ditangkis sih, kalau smartphone itu sudah jadi kebutuhan. Selain Kalau agar  komunikasi tetap, juga acara foto-foto. Traveling tanpa foto, bagai lalapan tanpa sambal hahaha. Sekaligus sebagai pembuktian kan, kalau saya sudah pernah menyambangi tempat itu. Kalau cuma ngomong doang, disangka hoax lagi hahaha. Gaya benar saya ini.

Makanya saya menyiapkan dua smartphone. Ini agar maksimal mengeksplor tempat wisata. Jadi saat smarphone 1 ada masalah, maka smartphone lain sudah siap. Tapi sebenarnya, sebagai pekerja freelance yang dekat dengan dunia digital, punya dua smartphone wajib untuk menunjang pekerjaan juga.


2. Powerbank

Smartphone itu kekuatannya tergantung pada batterai. Makanya saat batterai lowbat, kelar semuanya. Apalagi kalau sampai powebank ketinggalan, ditambah tidak ada colokan listrik di tempat wsiata. Tinggal nangis di bawah pohon cemara laut hahaha.



Untuk itulah, power bank termasuk barang yang wajib saya bawa saat berwisata. Jadi saat batterai smartphone lowbat, tinggal dichas. Sambil nunggu penuh, smartphone satunya bisa dipakai. Dan saya selalu mensiasati kalau memang sudah rencana jalan pagi hari, maka malamnya saya chas penuh power ank.


3. Chasan

Barang satu ini masih erat kaitannya dengan dua barang di atas, yaitu Smartphone dan powerbank.  Soalnya terkadang saat saya pergi wisata, itu batterai smatpohne dan powerbank kekuatannya tinggal setengah. Jadi baru pakai sebentar, semua sudah lowbat.



Mau chas powerbank kan butuh waktu lama. Solusinya harus cari colokan listrik untuk chas. Terus bawa powerbank tapi tidak bawa chasan sama juga bohong. Soalnya kabel powerbank seringnya pinjam kabel chasan hahaha.

Chasan jadi barang sangat penting saat saya trip misalnya langsung kebeberapa kota. Maka malamnya pawor bank dan smartphone sudah saya chas penuh, jadi bisa dipakai seharian. Jadi pas malamnya sampai penginapan.


4. Betterai Cadangan

Ini kerena sesuai pengalaman saya. Lagi asyik-asyiknya foto, eh baterai habis. Walau bawa power bank, tapi proses chas-nya kan agak lama. Makanya bagusan punya dan bawa baterai cadangan. Jadi begitu baterai habis.



Hal ini sangat praktis, soalnya mengganti batterai tidak membutuhkan waktu lama. Kurang dari 5 menit sudah selesai. Saya juga tidak akan kehilangan momen-momen. Misalnya tidak keburu lihat sunrise baru menyembut, terlewat sunset sudah turun, dan sebagainya.


5. Tripod

Ada kalanya saya berwisata bersama keluarga, tapi lebih banyak sendiri haha. Ini karena terkadang tempat wisata itu tidak cocok untuk anggota keluarga. Makanya saya saat ambl foto itu dengan cara selfie yang mengandalkan tripod.



Makanya tripod tidak boleh sampai ketinggalan. Bisa gigit jari saya, karena dijamin akan sedikit dapat foto bagus. Paling cuma minta tolong pengunjung lain, dan itu terkadang tidak sesuai dengan keinginan saya hehehe.

Baca Juga : Tips Selfie Pakai Smartphone Dengan Bantuan Tripod Saat Solo Traveling

Dengan tripod, saya bisa bebas mengatur angle yang pas, juga bisa foto berulang-ulang sampai akhirnya aya mendapatkan foto yang pas. Kemudian, tidak menganggu pengunjung lain hehehe. Apalagi tripod saya ini bisa juga jadi monopod



6. Kacamata

Kalau disuruh memilih, saya lebih suka jalan-jalan saat cuaca panas. Gosong tidak masalah yang penting happy hahaha. Daripada mendung dan hujan, kan bisa nangis di pojokan haha. Apalagi saya sukanya wisata di alam terbuka.



Makanya kacamata hitam perlu saya bawa. Selain buat melindungi mata dari sinar matahari, juga menambah penampilan. Setidaknya membuat saya jauh lebih muda dan gaya. Setuju kan.. hahaha


7. Topi

Topi ini termasuk barang yang wajib saya bawa. Selain melindungi dari panas matahari, juga bisa buat gaya hahaha. Selain itu mensiasati kalau rambut berantakan dan lupa bawa sisir hahaha.



Kalau dulu, saya itu cuma punya topi bundar andalan. Kemudian saya beli topi pet yanh cocok juga dipakai kalau di dalam ruangan. Karena terkadang, saya sekali trip ke.wisata alam dan wisata kota. Kayak kemarin dari candi Prambamam, saya ke ARTJOG.

Kalau sekarang, saya punya koleksi topi dari anyaman pandan khas kebumen. Mamanya sekali jalan, saya bisa bawa 2-3 topi buat dipakai berganntian. Bawanya juga tidak ribet, karena langsunh ditumpuk. Selain.menambaj gaya, tujuan utama saya hendak mempekenalkankerajina anhaman pandan.



8. USB OTG

Paling kesal, lagi asyik-asyiknya jeprat--jepret smartphone terus-terusan mengirim notif kalau hape file penuh. Maka solusinya harus hapus foto padahal sayang. Makin nyesek kalau foto yang kehapus adalah foto penting hahaha.



Makanya saya sekarang sedia USB OTG Sandiri. Jadi semakin mudah mentransfer file dari. Hape ke USB. Nanti pas di rumah baru saya pindahkan ke laptop. Kebetulan saya punya USB OTG SanDisk kapasitas 32 gb. Dengan driver ganda 3.0, proses transfer foto dan video dari smarphone ke USB sangat cepat.

Baca Juga : Berkat USB OTG SanDisk Kini Tidak Ada Lagi Istilah Foto Dibuang Sayang


9. Obat-obatan

Ini perlu, makanya di kantong obat saya semua tersedia. Dari obat sakit perut, obat tetes mata, sampai minyak kapak hahaha. Namanya wisata saya kadang tidak bisa diprediksi. Makanya saya harus siap sedia. Istilahnya, sedia payung sebelum hujan. Sedia uang sebelum makan bakso hahaha.



Misalnya saat saya bergaya foto di rawa-rawa. ternyata habis itu kaki saya gatal. Pernah juga saya foto di pohon besar yang sekitarnya rimbun,, saya digigit serangga. Atau paling sering mata saya kemasukan debu atau oasir pantai. sinar matahari juga bisa menyebabkan mata saya kering.

Pernah juga tuh, saya pas di penginapan salah pijak. jadi saya kira lantainya rata, ternyata ada turunan. Lumayan sakit, untung saya bawa balsem urut hehehe.


10. Baju Ganti

Ini maksudnya kalau saya sekali jalan itu ke 2-3 tempat, ya. Terus tidak nginap dan PP. jadi wajib bawa baju ganti, biar beda tempat wisata, beda kostum hahaha. Jadi bukan pas saya travelling jauh. Itu sih, wajib bawa baju ganti hahaha.



Makanya walau one day, ransel saya makin gembul. Soalnya sekali jalan, saya bisa bawa 2-3 pakaian ganti hehehe. Biasanya saya jalan sangat pagi dan pulang sore kalau seputar kebumen. Lalu dari rumah itu, saya pakai kaos oblong saja dan jaket buluk. Kan dalam perjalanan kena debu dan kerinhatan. Jadi sampai lokasi baru ganti.

Nah,.itulah 10 barang yang wajib saya bawa. Keliatan ribet, tapi sebensrng tidak, soalnya semua dibutuhkan, dan semua barang membantu.saya. Bagamana dengan teman-teman? Selamat jalan-jalan teman-teman..

Bambang Irwanto

Melihat Langsung Watu Kelir di Lantai Samudra Geopark Karangsambung-Karangbolong Kebumen

$
0
0

Melihat Langsung Watu Kelir di Lantai Samudra Geopark Karangsambung-Karangbolong Kebumen -Pernah dengar Watu Kelir? Saya yakin, pasti banyak teman-teman yang belum pernah mendengarnya, apalagi melihat bentuk batunya kan? Padahal Watu Kelir ini merupakan ikon geopark Karangsambung-Karangborong Kebumen. Di tempat Watu Kelir berada, diyakini pernah terjadi proses geologi yang luar biasa.




Watu Kelir adalah sebuah batu. Warnanya merah. Sebenarnya, nama aslinya adalah batu Rijang Merah. Hanya karena saat sungai di bawahnya mengalir, maka batu ini dilihat seperti layar pementasan wayang atau kelir. Makanya warga setempat menamakan Watu Kelir.

Saya beruntung karena sempat mampir dan melihat Watu Kelir. Sehabis mengunjungi Embung Selo Asri Seboro d kecematan Sadang, saya diajak Mas Parmin salah satu pepngelolah Embung untuk ke Watu Kelir. Kebetulan letaknya sangat dekat.



Dan.. sebenarnya, saat sudah melewati lokasi Watu Kelir saat hendak ke Embung Selo Asri Seboro. Hanya karena lokasinya agak jalan menurun dari jalan raya, maka saya lewati saja. Untunglah pas saat di Embung Selo Asri Seboro, saya bertanya pada Mas Parmin, apa saja yang identik dengan wisata di wilayah Sadang ini. Ternyata Watu Kelir yang justru menjadi ikonnya.



Setelah memarkir motor di tepi jalan, Mas Parmin mengajak saya turun menuju lokasi yang berjarak 100 meter. Jalanan agak terjal dan harus hati-hati. Meleng sedikit, bisa terperosok. Apalagi kalau pas musim hujan. Pasti jalanan jadi licin.



Karena hari biasa, lokasi Watu Kelir sepi. Dan memang tempat ini ramai dikunjungi oleh mahasiswa-mahasiswi geologi, termasuk ahli geologi. Karena menurut Mas Parmin, di sinilah batu-batuan paling lengkap di dunia. Bahkan ada satu-satunya batu yang hanya ada di lokasi ini. Usia juga sudah ratusan tahun.

Begitu sampai lokasi, mata saya langsung terfokus pada sebuah batuan tegak mendatar berwarna merah yang panjangnya kira-kira 100 meter. Karena sudah masuk musim kemarau, jadi sungai Muncar yang mengalir di bawahnya, airnya tidka terlalu deras. Dan batu itulah yang bernama Watu Kelir.



Saya sejenak terhenyak. Di posisi saya berdiri inilah, ribuan tahun lalu adalah dasar samudra. Karena suatu proses, lantai samudra patah, lalu menyeruak ke permukaan bumi. Makanya di sekitar, banyak sekali batu-batu. Pastinya saat itu sangat dahsyat.

Saya pun mencoba melihat Watu Kelir dari kejauhan. Benar, kalau aliran sungai Muncar agak deras, itu Watu Kelir seperti layar wayang atau kelir wayang. Mas Parmin juga menambahkan, kelir juga bisa berarti pembatas atau tirai. Dan memang, watu kelir adalah batas dunia fana dengan dunia alam gaib pada cerita-cerita kuno. Duh.. saya langsung merinding hehehe.

Di atas Watu Kelir, ada batu-batuan yang berbentuk bulat. Mas Parmin menjelaskan, kalau batu-batu itu sebanarnya namanya batu Lava basal. Jadi saat peristiwa menyeruaknya dasar samudra ke permukaan, keluar lava. Hanya karena di dalam air, maka langsung membeku dan membentuk bulat-bulat. Masya Allah. Lagi-lagi saya terhenyak dengan peristiwa alam yang terjadi.



Sambil menyusuri lokasi, Mas Parmin Kembali bercerita. Konon di malam-malam tertentu, dahulu penduduk sekitar sering mendengar suara pertunjukan gamelan. Persis suara gamelan saat pertunjukan wayang. Lalu, ada terkadang juga terdengar suara tangisan. Duh.. duh.. bulu kuduk saya merinding. Untung saya datangnya tidak sendiri hehehe.



Tapi dibalik cerita mistik itu, lokasi Watu Kelir ini jadi saksi bisu peristiwa alam, sekaligus pembentukan tanah jawa di Kebumen. Jelas sangat menarik untuk tempat wisata juga, sekaligus menambah ilmu pengetahuan. Saya pun heppi berada di lokasi situs batu purba Watu Kelir. 



Apalagi di Kecamatan Sadang sangat banyak wisata juga. Seperti Embung Cangkring, dekat Bukit Pentulu Indah, Bukit Wasiat, Bukit Banda, dan lainnya. Jadi bisa sekalian jalan. Termasuk kampung ngapak juga lho.


Dan sampai saat ini, lokasi Watu Kelir banyak didatangi para ilmuan, juga apra mahasiswa geologi dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Makanya ada LIPI di Karangsambung juga. Karena seperti yang sudah saya tuliskan di atas, di lokasi Watu Kelir inilah koleksi batu-batuannya paling lengkap di dunia. Bahkan ada batu yang hanya ada di Watu Kelir.



Ehm.. perjalanan saya kali ini berkesan. Tidak hanya menambah pengetahuan, tapi juga mengenal kearifan lokal. Dan sudah seharusnya, semua pihak menjaga cagar geologi ini. Karena di sinilah, salah satu sumber ilmu pengetahuan, khususnya kebumian.

Bambang Irwanto

Bersama Traveloka Xperience, Saya Akan Trip Ke mana Saja

$
0
0
Bersama Traveloka Xperience Saya Akan Trip ke Mana Saja– Jalan-jalan salah satu hobi saya. Makanya begitu celengan ayam penuh, langsung pecahin dan cek-cek tiket dan hotel di Traveloka. Ada penawaran menarik, Packing, lalu berangkat... hehehe.



Kalau ngomongin Traveloka... itu sih sudah tidak asing bagi saya. Soalnya beberapa kali saya  pesan tiket kereta dan hotel di sana. Soalnya prosesnya cepat, mudah, dan menyenangkan. Apalagi bisa diakses darimana saja. Baik smartpohone maupun laptop.

Kalau Traveloka Xperience? Nah, saya jujur baru dengar tuh. Padahal teman-teman yang sudah heboh ngomongin soal Traveloka Xperience di grup WA. Saya cuma jadi penyimak saja. Makanya saya buru-buru saja ketik di pencarian Traveloka Xperience. Lalu tidak lama... terpampanglah jelas di hadapan saya, apa itu Traveloka Xperience.



Jadi Traveloka Xperience adalah produk dan layanan travel dan lifestyle. Melalui layanan Traveloka Xperience ini, kita bisa menemukan berbagai  jenis produk dan aktivitas liburan dan gaya hidup. Tidak hanya di wilayah Indonesia, tapi juga di Asia tenggara.  Wow keren... Ini pastinya #XperienceSeru dan menyenangkan. Hidup jadi bahagia hehehe.



Saya sampai melongo lihat layanan yang ditawarkan oleh Traveloka Xperience ini. Mulai berbagai atraksi, bioskop, event, olahraga, spa dan kecantikan,  taman bermain, transportasi, tur, pelengkap wisata, makanan, dan mnuman, juga tidak ketinggalan kursus dan workshop. Istilah nih, mau apa bae ana nang kene hehehe.



Duh..duh.. zaman now memang hidup serba dimudahkan, nih. Makanya hidup makin heppi. Coba bandingkan zaman dulu. Mau cari info kursus saja nih, harus cari di koran-koran, atau bahkan harus keliling kota dulu. Termasuk bertanya pada teman-teman. Lah ini, tinggal duduk tampan rupawan sambil ngemil bakwan, semua info yang dibutuhkan sudah tersaji.

Nah, berhubung saya akhir-akhir ini suka jalan-jalan, maka saya klik tuh, layanan tur. Dan dalam sekejap... berbagai trip menarik ditawarkan. Apalagi banyak tempat yang belum pernah saya kunjungi nih, termasuk Bromo. Tanpa disuruh, jempol kanan saya langsung klik trip ke Bromo.



Voila... berbagai trip ke Bromo lansung terpampang. Mata saya langsug jelalatan menelusuri berbagai trip. Keren sekalii, karena sudah ada bintang dan nilai dari trip yang ditawarkan. Dan memang dari situ, biasaya saya bisa menilai skala pelayanan yang diberikan.



Akhirnya ketemu nih, satu trip yang menarik, dan kebetulan sesuai dengan kantong saya. Pas saya klik, info trip langsung terpampang jelas, termasuk titik kumpulnya nanti di mana. Tidak ketinggal jadwal kegiatan yang sudah tersusun rapi. Bahkan sudah ada keterangan soal pembatalan juga. Wih.. wih.. jadi  mupeng saya ini.






Ngomong-ngomong, kenapa sih, saya jadi mupeng ingin segera trip dengan Traveloka Xperience ini? Soalnya banyak sekali kemudahan-kemudahan yang diberikan. Sesuai kebutuhan kaum millenial sekarang. Dan saya suka itu. Yang ribet.. ke laut saja hahaha.


Pertama nih, Traveloka Xperience memberikan ribuan pengalaman di seluruh dunia untuk semua minat saya. Ya, dari konser, film, tur, olahraga, kursus, dan sebagainya, di Travelo Xperience ada.

Kedua, di Traveloka Xperience bebas cara bayarnya.  Jadi saya bisa sesuaikan pilihan. Bahkan kalau saya pakai TravelokaPay  untuk memesan sekarang, maka akan bebas atur pembayaran kemudian.

Selanjutnya, di Traveloka Xperience pesan cepat,  dan praktis, di mana pun  dan kapan pun. Nah, ini yang saya suka. Jadi sangat fleksibel.

Yang terakhir, di Traveloka Xperince itu bebas cemas. Soalnya customer servise 24 jam. Jadi siap membantu dan menemani saya.



Kini saya sudah sangat jelas soal Traveloka Xperience ini. Kalau begini nih, saya harus segera siap-siao packing baju-baju lagi. Soalnya bersama Traveloka Xperience, saya akan trip ke mana saja. Traveloka dulu... Liburan kebumen.

Bambang Irwanto



Bola-Bola Rambutan ala Pawonbangbang

$
0
0
Bola-Bola Rambutan ala Pawonbangbang - Halo... teman-teman..
Sudah lama nih, tidak posting resep Pawonbangbang. Maklum, kemarin agak sibuk banyak syuting dan pemotretan  hahaha. Jadi mumpung kemarin lagi slow, dan lagi rajin masuk dapur, saya posting resep yang mudah saja.



Kali ini, saya akan berbagi resep Bola-Bola Rambutan. Saya buat coba resep ini, karena lihat iklannya di televisi yang produk apa itu. Padahal seingat saya, resep ini sudah lama ada. Ya, namanya saja baru dapat wangsit kerajinan. Makanya baru dicoba hahaha.

Bola-Bola Rambutan ini termasuk camilan yang buatnya mudah, tapi sehat, bergizi, mengenyangkan dan sangat disukai anak-anak. Bisa jadi variasi makanan sehat untuk anak-anak. Apalagi di dalamnya terkandung kacang kedelai, telur, sayuran, dan lainnya. Kemarin saya coba tes pasaran. Dalam waktu 15 menit saja, 40 biji Bola-Bola Rambutan buatan saya, habis diserbu anak sekolah.

Yuk, langsung saja kita buat Bola-Bola Rambutannya. Semangat, karena tingkat kesulitan memasak camilan ini sangat mudah.


Bahan-bahan yang diperlukan adalah :
- 10 biji tahu putih ukuran 5 x 5 cm (bisa disesuaikan ya). Bisa juga diganti tahu kuning.
- 1 butir telur
- 3 sendok makan tepung terigu
- 3 siung bawang putih
- Lada bubuk secukupnya
- Gula pasir secukupnya
- 1 biji wortel
- 1 batang daun bawang
- Garam secukupnya
- Kaldu bubuk rasa ayam
- penyedap rasa (bila suka)
- 3 keping mie kering
- Minyak Goreng untuk menggoreng


Pelengkap :
- Saus
- Mayones
- Cabe rawit ijo


Cara Membuatnya :
- Pertama, Kukus dulu tahu selama 15 menit. Ini akan membuat tahu lebih padat dan mudah dibentuk soalnya kandungan airnya sudah sangat sedikit. Ini akan membuat tahu tidak meresap minyak saat digoreng. Bisa juga, tahu langsung dihancurin, lalu nanti diperas airnya. Tapi saya menganjurkan dikukus.

- Sambil menunggu tahu dikukus, haluskan bawang putih dan garam. Garamnya sedikit saja dulu. Kalau kurang asin, baru ditambah. Seperti kata petuah memasak, lebih baik kurang garam daripada kebanyakan garam. Kurang garam bisa ditambah. Kelebihan garam aduhai... Bahkan cintamu padanya juga jangan kelebihan hahaha.

- Kelar acara ulek mengulek, kupas wortel, cuci bersih, lalu parut halus. Bisa juga sih, dicincang kasar. Wortel ini selain menambah gizi pada Bola-Bola Rambutan, juga akan membuat tampilannya cantik karena ada warna orange pada makanan.

- Cuci daun bawang, lalu potong halus. Kalau teman-teman hanya mau memakai batangnya saja boleh. Dan kayaknya, kalau mau diganti bawang bombay juga bisa. Nanti makannya bisa sambil goyang India. Acha.. Acha.. hahaha

- Hancurkan mie kering, lalu taruh di wadah untuk gulingan tahu. Saya pakai mie kering cap Eko yang ada bungkus merah isi dua, ada juga bungkus besar isi 10 keping. Bisa diganti dengan mie instan.

-  Setelah tahu dikukus, dinginkan dulu sejenak, taruh dalam wadah, lalu haluskan. Kalau tidak mau repot, tahu bisa dikukus sebelumnya, lalu dimasukkan ke kulkas.

- Tambahkan bumbu bawang putih yang sudah dihaluskan, wortel,  daun bawang, tepung terigu dan telur. Tambahkan juga Lada bubuk, gula pasir, dan kaldu bubuk secukupnya dulu.

- Tambahan info, kehadira telur dan terigu adalah untuk mengikat adonan. Karena kalau tidak, maka pas digoreng buyar. Kemudian adonan akan padat, jadi tidak meresap minyak.

- Campur semua bahan sampai rata. Jangan lupa tes rasa. Nah, saatnya menyesuaikan rasa sesuai selera. Bisa tambah garam atau gula, juga penyedap rasa dan lada bubuk.

-  Bulat-bulat adonan sesuai selera. Kalau saya untuk bahan ini, saya 15 biji. Jadi tidak kebesaran- tidak kekecilan. Kata Kak Vety Vera yang sedang.. sedang.. saja hahaha.

- Setelah itu, lalu gulingkan ke mie kering, sambil dipadat-padatkan. Lalu letakkan di wadah.



- Setelah itu panaskan minyak goreng, lalu goreng Bola-Bola Rambutan sampai kuning keemasan. Hati-hati saat membolak-baliknya, agar rambutan mie-nya tidak ambrol.

- Sekedar tips, agar hasilnya bagus saat digoreng, banyaknya minyak yang digunakan harus sesuai, agar Bola-Bola Rambutan tenggelam saat digoreng. Terus gunakan wajan anti lengket yang dasarnya rata. Kalau wajan cekung, bisa mengumpul di tengah.



- Biar lebih jelas tips mengoreng Bola-Bola Rambutan, bisa simak di video berikut ya... Dijamin tidak kecipratan minyak, mie rambutan tidak ambrol, dan hasilnya bagus.



- Nikmati Bola-Bola Rambutan dengan cocolan saus sambal dan mayones. Bisa juga pakai cabe rawit ijo. Mantap...




 Bagaimana, teman-teman...
Sangat mudah membuatnya kan. Yuk, langsung dicoba, dan nikmati Bola-Bola Rambutan bersama keluara. Sstt... mau buat jualan jajanan anak-anak juga bisa hahaha. Selamat mencoba..

Bambang Irwanto

3 Hal yang Membuat Jalan-Jalan Tetap Menyenangkan

$
0
0
3 Hal yang Membuat Jalan-Jalan Tetap menyenangkan Siapa sih, yang tidak suka jalan-jalan. Saya juga suka hahaha. Soalnya jalan-jalan itu memang menyenangkan. Selain buat refpreshing, juga buat cari inspirasi hdup dan pastinya ide-ide tulisan.



Tapi ngomongin soal jalan-jalan agar semakin menyenangkan, saya ada tips, nih. Kebetulan selalu saya terapkan. Pastinya saya susun sesuai pengalaman pribadi saya.

Dan inilah 3 hal yang membuat jalan-jalan tetap menyenangkan.

Sehat

Hal pertama yang membuat jalan-jalan jadi menyenangkan adalah itu harus sehat. Dan sebenarnya tidak hanya urusan jalan-jalan. Kalau sehat, aktivitas apa saja bisa kita lakukan, dan hasilnya maksimal. Jadi sangat penting sekali menjaga kesehatan.



Kalau saya, saat akan jalan-jalan, saya sangat fokus menjaga kesehatan. Saya hindari makanan yang pantang bagi saya. Misalnya makanan terlalu pedas, atau terlalu banyak minuman dingin. Bisa memble saja, kalau pas waktunya jalan, saya diare, sambil flue hehehe. Jadi sebisa mungkin, saya tahan godaan itu hahaha. Tidak hanya sebelum jalan-jalan saya pantang makan. Pas jalan-jalan pun, saya hindari.

Selain menjaga makanan, saya juga memperhatikan istirahat. Karena kalau saya istirahat itu banyak didapat dari tidur, maka tidur saya dijaga. Saya sangat menghindari begadang (Kecuali ada hajatan hahaha). Maksimal pukul 12 malam harus sudah tidur. Lewat sedikit, bisa puyeng kepala saya pas bangun keesokan harinya hahaha.

Tidak ketinggalan, tambahan tenaga juga saya usahakan. Saya beruntung suka buah apa saja. Jadi saya perbanyak makan buah. Tambahan lain adalah dari madu. Cukup 3X sehari, satu sendok makan.

Baca juga : 3 Hal yang Membuat Saya Bisa Jalan-Jalan

Lalu, untuk antisipasi saat jalan-jalan, saya tidak lupa membawa kantung obat. Isinya macam-macam. Dari obat sakit perut, minyak gosok, minyak angin, tolak angin, obat tetes mata dan lainnya. Namanya sesuatu itu yang terjadi, tidak bisa diprediksi. Makanya harus sedia payung sebelum hujan.

Misalnya, saat ke Yogya, lutut kanan saya itu sakit sekali. Pas mau ke ruang makan di penginapan, saya saya pijak. Saya kira lantainya rata. Ternyata bertingkat. Kaki saya napak tiba-tiba. Untung bawa balsem urat. Jadi acara jalan-jalan bisa lanjut terus hahaha.


Dana

Yang kedua agar jalan-jalan semakin menyenangkan adalah... siapkan dana yang cukup. Jadi saat akan jalan-jalan, saya itu hitung-hitungan juga. Berapa transport, berapa uang makan, berapa uang tiket masuk ke tempat wisata, dan sebagainya.



Soalnya, saat jalan-jalan itu, ada saja hal yang tak terduga. Sesuai pengalaman saya, tidak ada acara jalan-jalan yang mulus lancar jaya, 100 % sesuai dengan harapan. Ada saja kejadian yang membuat saya harus meringis. Tapi itulah kehidupan. Segala sesuatu tak ada yang sempurna. Cailah.. cakep.. hahaha. Makanya harus menyiapkan dana cukup, jangan mepet atau ngepas banget. Agar acara jalan-jalan bisa jalan terus.

Misalnya nih, saat saya trip seorang diri ke empat kota Yogya, Solo, Surabaya, dan Makassar. Satu kejadian yang tak terduga adalah, saat jadwal pesawat saya dari Surabaya ke Makassar itu tiba-tiba dimundurkan dari 16.30 wib menjadi 17.50 wib.

Waktu itu, malamnya saya masih santai di penginapan saya di Solo. Pikir saya, kereta api yang saya tumpangi menuju Solo itu sekitar pukul 2 dini hari. Saya juga sudah janjian dengan Mas Jarot, tukang ojek untuk menjemput saya.

Tiba-tiba.. pas habis sala Isya, pas saya cek tablet, ada email masuk kalau penerbangan saya diubah jadi pukul 05.30. Waduh saya panik. Itu berarti kan subuh banget. Sementara saya masih di Solo. Apa yang harus saya lakukan?

Saya pun langsung kontak Mas Jarot minta segera dijemput. Mas Jarot mengantar saya ke terminal Tirtonadi. Saya pun naik bus ke Surabaya. Dalam perjalanan panik. Tapi tiba-tiba mendekati Surabaya, saya iseng cek sms. Kebetulan hape saya ini pas mati sejak di penginapan di Solo, karena saya memang chas. Dan... Ya.. Allah.. itu ternyata... saya saya lihat. Cerita lengkapnya, bisa baca di sini hahaha.

Baca Juga : Panik Over Dosis

Eh, pas mau pulang, ada kejadian lagi. Jadi saya memang berencana dari Makassar ke Surabaya itu naik kapal laut. Ingin nostalgia mengenang zaman saya pertama kali merantau hahaha. Biar agak nyaman, saya pesan tiket kelas 4 yang harganya 400 ribu sekian.

Ternyata.. pas cetak tiket di pelni Makassar, jadwalnya mundur sehari. Aduh.. piye iki? Saya kan sudah pesan tiket kereta juga dari Surabaya ke kebumen. Lalu besoknya saya mau antar Krucil liburan ke sepupunya di Depok. Terpaksa saya batalkan tiket kapal laut dan kena potongan 50 persen. Langsung buru-buru pesan tiket pesawat.

Jadi jelas kan.. saat jalan-jalan dana harus cukup. Karena kejadian beragam. Tidak hanya soal transport saja. Bisa saja, pas jalan ada barang bagus, tapi duit ngepas, gigit jari kan.. hahaha


Jadwal yang Tersusun Rapi

Ini juga saya masukkan dalam daftar tips. Soalnya saat saya sudah menyusun jadwal, maka saya tidak bingung lagi pas sudah jalan-jalan. Akhirnya jalan-jalan jadi menyenangkan.



Misalnya saat saya ke Surabaya. Sejak awal saya susun jadwal. Dari kebumen pukul 7 pagi, dan sampai di Suabaya pukul 2 siang. Dari stasiun Gubeng, saya langsung ke hotel tempat saya menginap yang jaraknya hanya 50 meter dari stasiun. Cek in, simpan barang, saya langsung ke Museum Kapal Selam. Sore saya ke monumen Sura dan Baya, lalu malamnya saya ke Tunjungan Plaza. Selesai balik ke hotel dan besok siap jalan lagi.

Jadi penting sekali teman-teman juga menyusun jadwal jalan-jalannya ke suatu tempat. Apalagi zaman now kan, serba mudah. Tinggal pakai smartphone, bisa cek tempat yang akan kita kunjungi. Tempat wisata mana saja yang berdekatan, bagaimana transportasinya dan lainnya.

Tapi zaman now, segalanya serba dipermudah kok. Termasuk banyaknya trip-trip yang ditawarkan. Salah satunya dari Traeloka Xperience. Tidak hanya seputar wisata di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara. Tidak hanya trip, di Traveloka Xperience ini juga menyajikan penawaran  Lifestayle. Dari film, spa, olahraga, sampai kursus dan worshop. Lengkap.

Baca Juga : Bersama Traeloka Xperience Saya Akan Trip ke mana Saja

Kemarin sih, saya sudah kepoin Traveloka Xperience. Dan saya langsung mupeng. Jadwal tripnya sudah lengkap, jadi saya tidak repot lagi susun menyusun jadwal. Dan harganya sangat pas di hati dan kantong hahaha.

Nah, itu dia  hal yang membuat Jalan-Jalan Semakin Menyenangkan. Semoga tips dari saya bermanfaat, ya. Dan.. selamat jalan-jalan, teman-teman...

Bambang Irwanto


Nikmatnya Berendam Sejenak di Pemandian Air Panas Krakal Kebumen

$
0
0
Nikmatnya Berendam Sejenak di Pemandian Air Panas Krakal Kebumen– Kabupaten Kebumen Jawa Tengah tidak hanya mempunyai wisata alam yang memikat, tapi juga punya pemandian air panas, lho. Namanya Pemandian Air Panas (PAP) Krakal yang letaknya di desa Alian Kebumen. Sudah ada sejak 1905. Wow..



Pemandian air panas Krakal sudah lama saya dengar. Bahkan  sudah sering saya kepoin foto-fotonya, dan saya langsung mupeng mau ke sana. Tapi baru sempat ke sana Rabu 25 Semptember 2019. Yang bertanya saya ke mana saja baru ke PAP Krakal? Jawabannya seperti biasa, Saya sibuk pemotretan dan syuting wkwkwkw.

Pemandian Air Panas Krakal ini sangat mudah dijangkau. Karena saya datangnya dari arah barat, maka saya patokannya alun-alun Kebumen, lalu saya belok kanan ke jalan Sarbini. Terus saja.. nanti ada papan petunjuk, belok kiri. Dari dari sana, saya ikuti jalan saja sejauh 7 Km. Walau sedikit berkelok, jalanan mulus beraspal  dari lancar.

Sampai di lokasi, ternyata banyak anak sekolahan. Ternyata mereka itu berenang di kolan khusus anak-anak. Setelah memarkir motor, seorang Mas-Mas menghampiri saya. Lalu bertanya dalam bahasa jawa halus yang artinya apa saya mau mandi?



Karena saya tidak fasih bahasa jawa, maka saya jawab saya bahasa Indonesia, kalau saya memang mau berendam air panas hehehe. Mas itu langsung memberi petunjuk, kalau saya harus membeli tiket dulu di loket  di dekat pintu gerbang tadi.

Saya pun bergegas ke loket. Seorang Bapak menyambut saya. Lagi-lagi saya ditanya pakai bahasa jawa hahaha. Tiket seharga 15 ribu yang terdiri dari tiket masuk 3 ribu, dan mandi 12 ribu. Sedangkan tiket motor nanti bayar sendiri 2 ribu.



Walau sudah pukul 9  tapi ternyata baru saya dan dua anak muda yang datang untuk mandi. Seorang Bapak dengan gesit memeriksa setiap kamar berendam. Tidak lama Bapak itu mempersilakan. Kami pun masuk kamar yang telah disediakan.



Jadi PAP Krakal ini bukan berbentuk kolam pemandian air panas seperti umumnya, tapi berupa kamar-kamar. Nah, di sini ada 7 kamar berendam. Dalam kamar terdiri dari bak mandi, ada meja, dan bangku kayu. Sebagian atapnya terbuka, sehingga terlihat langit. Tapi dijamin tidak ada yang ngintip hahaha.



Ruangan memang sederhana, tapi menurut saya tetap sesuai saja bagi saya. Tapi bagus juga nih, kalau kamar-kamarnya kembali dikonsep. Misalnya, karena ini air panasnya dari air alami, maka kamarnya dibuat suasana alami. Ada nuansa batu dan pohon-pohon. Jadi seperti berendam di bak di tengah alam hehehe.



Saya pun bergegas berendam. Soalnya waktunya hanya dibatasi 15 menit. Makanya saya sengaja datang hari biasa. Soalnya baca ulasannya, kalau weekend bisa ngantre. Apalagi pas libur lebaran. Mana enak sih, berendam tapi di luar sudah ditungguin orang hahaha.

Tapi jangan bertanya ya, kok foto Mas Bambang yang tampan rupawan, lucu, imut, dan mengemaskan, saat berendam tak ada? Kan, no foto - hoax. Jangan-jangan Mas Bambang ga berendam nih?
Ada kok.. hanya buat koleksi pribadi. Takut heboh wkwkwkw.. gaya benar saya ini.



Dan benar, karena sepi, saya bisa berendam dengan tenang dan nyaman. Air panas langsung menyegarkan sekujur tubuh saya. Hanya... air panas ini rasanya asin. Tapi justru itu khasiatnya. Soalnya saya sering melakukan kalau tangan atau kaki pegal, saya rendam saja di air panas-panas kuku yang sudah dicampur garam. Lumayan membantu.

Setelah saya rasa cukup 15 menit (kayaknya lebih deh hahaha) saya pun bergegas keluar. Sebelumnya, saya jeprat-jepret dulu buat kebutuhan tulisan. Dan pas saya keluar, ternyata pengunjung masih sepi. Bahkan dua kamar sebelumnya sudha kosong. Tau begitu, saya lamaan dikit berendamnya. Boleh lah hahaha.

Seperti yang saya tulis di opening, pemandian air panas ini sudah ada sejak tahun 1905. PAP Krakal ini termasuk Geosite dari Geopark Karangsambung-Karangbolong Kebumen. Makanya di depan tadi ada logo Geopark beserta sekelumit sejarah PAP Krakal.



Jadi Krakal itu dulunya merupakan sebuah desa yang mempunyai legenda yang terkait dengan Ki Ageng Sabdo Guno, salah satu kerabat Keraton Surakarta. Suatu ketika Ki Ageng Sabda Guno mencari lokasi untuk menyembuhkan penyakit kulit  yang dideritanya. Sesuai mimpinya, Ki Ageng Sabdo  menemukan sebuah sumur kecil di tengah hutan jati dengan rasa asin. Lalu di sekitarnya banyak dijumpai batu-batu kecil berukuran kerakal.. Makanya digunakan untuk penamaan Desa Krakal makam Ki Sabdo Guno yang berada di puncak gunung bagian selatan lokasi pemandian air panas.

Pada tahun 1905, pemerintah Belanda membangun Pemandian Air Panas Krakal sebagai tempat pengobatan penyakit kulit. Saat itu disekitar PAP, juga sudah tinggal masyarakat Tonghoa. Mereka menjadi tengkulak hasil bumi, khususnya gambir dari petani setempat.

Secara geoogis, mata air panas Krakal bukan merupakan mata air dari gunung, namun dihasilkan dri patahan yang berada di sebelah timurnya. Sumber air panas pada mata air diduga karena proses konduksi dari sumber batuan beku yang ebrada lebih dari 1 km di bawah tanah yang muncul dari zone patahan tersebut. Hal ini juga didukung oleh kandungan sulful rendah yang menandakan . Jadi buka karena pengaruh vulkanisme debit air yang mencapai 10 liter/menit. Posisi muka air tanah bebas sekitar 15 m dari permukaan tanah.

Setelah rapi semua, saya pun berjalan-jalan di sekitar sambil mencari angle yang bagus untuk foto. Salah satunya pastinya di nama pemandian air panas yang memang baru dibuat lebih moderen.



O iya, pas saya datang, banyak anak sekolah yang datang berenang. Saya pun penasaran dan melihat kolamnnya. Pintu masuknya juga termasuk moderen. Saya pun numpang foto di situ hehehe.



Ternyata ini termasuk Bangunan baru karena terlihat moderen. Dan ternyata di sini ada 6 kamar juga untuk berendam. Kemudian di sekitar, ada kios-kios makanan. Jadi pengunjung yang habis berendam atau anak-anak habis berenang, bisa langsung mengisi perut.





Tapi yang menarik hati saya di sini adalah nama PAP Krakal. Berbeda dari yang di luar tadi. Jadi wajib jeprat-jepret di sini juga. Lalu patung-patung di tiang bergaya romawi juga tidak saya lewatkan hehehe.




Selesai di bagian kolam anak-anak, saya bergegas keluar. Di bagian depan ada taman bermain yang lumayan luas. Bagus nih, jadi anak-anak habis berenang main dulu. Apalagi banyak penjual jajanan juga.




Setelah saya rasa puas, saya bergegas berjalan ke depan. Saya berniat ke Alian Butterfly Park. Kebetulan letaknya pas di depan PAP Krakal ini.. Jadi cerita lengkapnya langsung mampir sini, ya.  
Selamat jalan-jalan, teman-teman...



Bambang Irwanto

Bercengkrama dengan Kupu-Kupu di Alian Buttefly Park kebumen

$
0
0
Bercengkrama dengan Kupu-Kupu di Alian Buttefly Park kebumen - Awalnya.. saya hanya berencana ke Pemandian Air Panas Krakal saja. Tapi saya tidak menyangka, kalau pas di depan PAP Krakal, ada tempat wisata menarik.



Rezeki.. nih. Jadi saya sekalian jalan, bisa mengunjungi 2 tempat. Seperti kata pepatah, sekali emndayung, dua tiga pulau terlampaui hahaha. Makanya sehabis berendam tampan rupawan di PAP Krakal, saya pun langsung ke Alian Butterfly Alian Kebumen.

Baca Juga : Nikmatnya berendam Sejenak di pemandian Air Panas Krakal Kebumen

Saya pun langsung menyeberang jalan. Dari luar, bangunan Alian Butterfly  Park atau Taman Kupu-Kupu Alian ini sudah menggoda saya. Ala-ala eropa hehehe. Pintu gerbangnya saja dihiasai oleh kupu-kupu. Sangat menarik hati. O, iya. Nama Alian sendiri, itu diambil dari nama daerah Alian.



Loket penjualan tiket berada di dekat pintu masuk. Bahkan sebenarnya dari jalan raya sudah terlihat. Tapi kok petugasnya tidak ada? Permisiiiiii... eh.. Ada Mbak-Mbak yang nongol. Ternyata tadi dia duduk di bawah hahaha. Tiket masuk seharga 15 ribu. Sama dengan tiket PAP Krakal tadi. Cie.. cie.. ompakan ni yeee.. hahaha.



Saya pun segera memasang tripod dan kamera. Jujur saja, bangunanya ini menarik hati saya. Cocok untuk pemotretan fashion, juga pre weding. Tapi saya sudah izin kok, untuk mengambil gambar. Apalagi sudah saya iming-imingi akan diulas di blog juga. Biar semakin banyak orang yang berkunjung ke sini hehehe.

Benar feeling saya. Alian Butterfly Park ini sangat menarik. Baru di luar saja, saya sudah menemukan banyak sekali spot foto menarik. Saya pun mulai tangga batunya, lalu lanjut nama Alian Butterfly Park dan Apalagi pengunjung belum ramai, jadi saya agak leluasa pose..pose.. pose.. hahaha.



Saya suka, karena di sini sangat teduh. Selanjutnya, saya pun membidik tembok  dengan poon yang potnya sangat unik. Pintu besih bercat hitam, juga tidak saya lewatkan. Tembok yang ditempeli batu-batu alam memang sangat memikat.





Selesai urusan jeprat-jepret di luar, saya pun bergegas masuk. Wow.. di ruang pertama, saya langsung disambut aneka suvenir yang memikat hati. Ada kaos, gelang, kalung dan lainnya. Beberapa koleksi kupu-kupu dalam serangga dalam pigura juga terpajang.





Di ruangan ini juga ada meja dan tempat duduk yang terbuat dari pohon. Bentuknya sangat menarik. Selain untuk meletakkan barang di mejanya, pengunjung bisa duduk sejenak di sini melepas lelah, sambil menikmati koleksi kupu-kupu.



Memasuki ruangan kedua, beberapa lemari kaca terpajang. Koleksi kupu-kupu dan serangga pun dipajang. Saya sangat menikmati. Apalagi saya ke museum kupu-kupu itu sudah lama sekali di Bantimurung Maros Sulawesi Selatan. Itu pun saat saya masih SD dan masih menetap di Makassar.





Alian Butterfly Park ini sangat cocok untuk wisata anak-anak juga. Pastinya mereka bisa mempelajari berbagai kupu-kupu dan serangga, termasuk metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu cantik. Apalagi di sini memang dilengkapi dengan informasi-informasi kupu-kupu yang dipamerkan.



Setelah puas melihat aneka koleksi kupu-kupu dan serangga, saya bergegas ke tempat berikutnya. Pengunjung harus melewati pintu dengan tirai rantai-rantai besi. Eh, pintunya langsung menarik hati saya. Pose-pose dulu aaaah... hahaha.



Ternyata, tempat selanjutnya adalah taman kupu-kupu. Begitu saya masuk, beberapa kupu-kupu langsung terbang di sekitar saya. Saya pun berjalan-jalan mengitari taman itu. Eh.. ada kupu-kupi cantik yang hinggap di daun. Langsung difoto dong, sebelum dia terbang hehehe.




Saya pun tidak ketinggalan untuk mengambil foto di sini. Latar daun-daun itu sangat memikat. Dan sebenarnya, saya juga ingin foto-foto dengan kupu-kupu yang hinggap di daun. Tapi pas sudah ready.. kupu-kupu terbang. Duh.. padahal mau foto bareng mantan Cover Boy lho hahaha.




Lepas dari taman ini, ternyata sudah menuju pintu keluar. Saya pun bergegas untuk keluar melewati pintu yang bertirai rantai-rantai besi. Tapi kok lagi-lagi rantai besi ini memikat hati saya, ya. Jadi saya putuskan pose..pose lagi hahaha. Lumayan buat stok posting di medsos hehehe.



Alian Butterfly Park ini memang tidak terlalu luas, tapi sudah memikat dan cukup untuk sarana wisata plus edukasi. Letaknya yang berada di PAP Krakal juga bagus. Jadi setelah orang ke PAP Krakal, bisa ke Alian Butterfly Park atau sebaliknya. Jadi saling mendukung.



Senang sekali perjalanan kali ini. Ini membuktikan, kalau wisata Kebumen itu sangat lengkap. Tidak hanya pantai, bukit, goa, benteng, waduk, pemandian air panas, dan wisata alam lainnya, tapi ada juga taman kupu-kupu menarik.

Makanya, yuk segera dolan ke Kebumen. Apalagi sudah ada nih, PT. Pesona Dasar Samudra yang siap menemani wisata teman-teman di Kebumen. Berbagai paket menarik juga ditawarkan. Kepoin saja akun Instagramnya. di Pesona Dasar Samudra.

Dengan motto Your Best Travelling Partner, Pesona Dasar Samudra siap menjamu teman-teman dengan pelayanan prima. Jadi kepoin saja akun instagramnya. Selamat berwisata, teman-teman.

Bambang Irwanto

Kuliner Khas yang Wajib Dicoba Saat Wisata di Kebumen

$
0
0
Kuliner Khas yang Wajib Dicoba Saat Wisata di Kebumen - Jalan-jalan ke suatu daerah akan kurang lengkap tanpa sekalian wisata kuliner. Apalagi kuliner nusantara sangat beragam dan enak. Malah bisa dicontek resepnya, lalu dipraktikkan di rumah untuk menu sehari-hari atau hari-hari istimewa.



Begitu juga saat teman-teman berwisata di Kebumen. KUlinernya yang beragam, jangan sampai teman-teman lewatkan. Soalnya, dijamin tidak akan ditemukan di daerah lain hehehe.

Dan inilah kuliner khas yang wajib dicoba saat wisata di Kebumen :  


Sate Ambal

Foto : Bambang Irwanto


Sate ambal ini adalah sebeanrnya sate ayam. Modelnya juga sama dengan sate-sate ayam lainnya. Hanya yang membedakan dengan sate ayam dari daerah lain adalah bumbu cocolan bukan terbuat dari kacang, tapi tempe. Saya pun waktu pertama kali mencoba mencicipi sate ambal mengira cocolannya itu dari kacang, tapi ternyata bukan.

Foto : Bambang Irwanto

Sate ambal ini dijual per kodi. 1 kodinya 20 tusuk. Mau beli setengah kodi atau 10 tusuk juga boleh. Kemudian disantap dengan ketupat. Kalau porsi saya sih minimal 10 tusuk dan 3 ketupat hahaha.

O, iya. Nama sate ambal itu, karena memang berasal dari suatu daerah bernama Ambal d kebumen. Kalau teman-teman melewati jalan dendelas yang akan menuju ke Yogya atau Purwokerto, maka akan melewati wilayah Ambal. Dan Voilah... itu warung sate ambal berjejer sepanjang jalan.

Baca Juga : Sate Ambal Kebumen Kini Dalam Kemasan

Tapi warung sate ambal sudah menyebarkan. Bahkan ada yang menjajalan sate  ambal pakai sepeda. Ada juga dalam kemasan yang terbuat dari daging ayam kampung. Tetap ada kesaman 10 tusuk dan kemasan 20 tusuk.

Foto : Bambang Irwanto

Makanya sekarang sate ambal tidak hanya bisa disantap di tempat, tapi sudah bisa dibawa sebagai oleh-oleh. Aplagi bentuk kemasan ini vakum,  Jadi lebih awet dan tahan lama.

Nasi Penggel

Foto : Bambang Irwanto

Nasi Penggel ini biasanya untuk menu sarapan. Tapi tidak terpaku kok, tetap bisa disantap di luar jam sarapan. Soalnya kan, nasi. Jadi cocok kapan saja.

Baca Juga : Nasi penggel Sarapan Khas Kebumen

Kok Namanya nasi penggel? Soalnya nasinya itu dikepal-kepal, lalu dibentuk bulat-bulat kayak bola pingpong. Nah, dikepal-kepal ini namanya dipenggel-penggel. Karena bentuk nasinya seperti bola pingpong, jadi banyaknya disesuaikan selera. Mau nasinya 2 bola, 3 bola atau 5 bola.

Foto : Bambang Irwanto

Nasi penggel dinikmati dengan sayur gori atau nangka. Lalu lauknya bisa piluih sesuai selera. Ada ati, paru, ayam dan lainnya. Makin mantap dengan tempe mendoan yang masih panas hehehe.

Foto : Bambang Irwanto

Penjual nasi Penggel ini sudah banyak kok dijajak. Tidak hanya di wilayah Kebumen, tapi juga sudah ada yang jual di wilayah kecamatan Gombong. Tepatnya di belakang pasar Wonokriyo Gombong.

Soto Gombong


Foto : Bambang Irwanto

Sesuai namanya, soto gombong memang berasal dari kecamatan gombong. Hampir sama isiannya dengan soto lainnya. Ada sohun, kol, suwiran ayam, kecamba bukan touge. Lalu kuahnya kaldu yang didapat dari rebusan daging ayam.

Baca Juga : 5 Alasan Saya Bewisata ke Kebumen

Yang membedakan, soto gombong ini memakai perkedel, hanya... perkedelnya dari singkong. Dibulat-bulat seperti bola pinpong. Makin mantap disantap dengan krupuk merah yang sudah diremukkan saat penyajian soto. Apalagi semakin lengkap dengan irisan daun bawang dan bawnag goreng. Mantap...

Foto : Bambang Irwanto

Selama ini, saya menyantap soto gombong itu bahannya daging ayam. Tapi kemarin, saya menemukan juga penjual soto gombong yang memakai daging sapi. Mungkin disesuaikan ya, dengan selera pelanggan. Jadi yang mau daging ayam silakan, daging sapi silakan, mau campuran juga boleh hehehe. Terus, semangkuk itu hanya 10 ribu.


Tempe Mendoan

Foto : Bambang Irwanto

Yang tidak boleh ketinggalan dicicipi saat ke kebumen adalah tempe mendoan. Hampir di seluruh tempat wisata di kebumen, pasti menjual tempe mendoan. Harganya juga terjangkau, berkisar 3 ribu-5 ribu.

Tempe mendon ini memang sengaja dibuat. Jadi bentuknya memang tipis dan lebar-lebar. Jadi bukan tempe model biasa yang diiris tipis-tipis. Dan tempe medel mendoan seperti ini, sangat jarang dijual di kota-kota besar. Termasuk Jakarta hehehe.

Foto : Bambang Irwanto

Tempe mendoan ini dibuatnya dadakan. Jadi saat teman-teman pesan, baru digorengkan. Makanya disajikan masih panas. Tempe yang digoreng mendo atau tidak kering ini, makin mantap disajikan dengan cocolan sambal cabe kecap. Apalagi sambil menikmari wisata Kebumen yang memikat.

Nah, itu dia 5 kuliner khas Kebumen yang wajib teman-teman coba. Sebenarnya masih banyak sih, hanya kebetulan 5 kuliner khas ini yang sudah saya coba. Jadi bisa saya rekomendasikan hehehe. Yuk, dolan ke Kebumen.

Bambang Irwanto

Menulis Itu Gampang. Lalu yang Susah Apanya, ya?

$
0
0

Menulis Itu Gampang. Lalu yang Susah Apanya, ya? -  Ada yang bilang menulis itu gampang. Cuma duduk sebentar depan laptop, maka tulisan yang diinginkan selesai. Dan memang banyak orang yang seperti itu. Saking mudahnya menulis, maka menulisnya cepat selesai, dan banyak juga tulisan yang dihasilkan. Akhirnya, semakin banyak tulisan yang bisa dikirim, dipublikasikan dan mendapat uang.



Lalu yang membuat menulis susah itu di bagian mananya, ya?
Saya coba telurusi ya, sesuai pengalaman menulis saya yang masih seuprit. Dam ternyata penyebab dasarnya ada 3. Kalau 3 ini bisa dilewati, Insya Allah proses menulis jadi gampang.

Susah Diprosesnya
Menulis itu gampang. Ya, kalau sudah biasa menulis, maka akan cepat, mudah, dan menyenangkan. Dapat ide, dikembangkan, ditulis selesai. Nah, semua itu butuh proses menulis yang panjang.

Kesimpulannya adalah yang susah prosesnya. Untuk menulis cepat, mudah, dan menyenangkan itu prosesnya sangat lama. Tidak sekarang ingin menulis, besok langsung bisa. Tidak bisa cara instan. Malah makanan instan saja perlu proses memasak atau membuat dulu.

Nah, proses menulis yang panjang ini, yang banyak orang tidak mampu melewatinya. Padahal proses menulis itu step by step (uuuuh... beibe hehehe). Tidak ada dari anak tangga pertama, langsung sampai ke atas.

Faktor Penyebab Kegagalan Diproses
Ada  faktor yang menyebabkan seseorang gagal dalam proses menulisnya. Padahal di sinilah kuncinya. Nah apa saja itu.

Pertama, tidak sabar menikmati proses. Maunya baru belajar menulis sudah ingin tulisannya dimuat di media atau diterbitkan dalam bentuk buku. Memeangnya menulis itu sim salabim atau abrakadabra hehehe.

Tidak sabar inilah yang sangat rawan. Makanya sering sekali akan cepat tergoda ikutan audisi berbayar yang nanti iming-imingnya tulisannya diterbitkan dalam buku. Padahal hanya antologi dan kemasanny seadanya.

Bahkan paling parah, tergoda untuk plagiat tulisan orang. Padahal plagiat adalah "haram hukumnya" dalam dunia menulis. Sekali melakukan, sama saja menjerumuskan diri sendiri ke lubang paling dalam.

Jadi cara terbaik adalah mau tidak mau harus menikmati setiap proses menulis yang panjang dengan senang hati, dan biarkan semua indah pada waktunya. Apalagi di setiap proses menulis, selalua da pelajaran yang keren dalam dunia menulis/

Yang kedua yang menghambat proses menulis karena terlalu mengikuti rasa malas. Sudah dapat ide, tapi kok nulisnya malas. Besok saja ah... nanti saja ah... padahal baru diproses dari dapat ide sampai ditulis. Belum lanjut ke proses-proses lainnya.

Ini belum lanjut proses selesai ditulis, harus diedit lagi, dibaca lagi, self editing lagi. Kalau proses di sini sudah sering terhambat, maka progres menulis dijamin jalan di tempat. Sejatinya, proses menulis harus terus berlanjut, bahkan menyesusaikan dengan perkembangan waktu.

Padahal, dunia menulis itu, progresnya sangat cepat. Lengah sedikit saja, maka langsung akan terlibas dengan lainnya. Termasuk ide-ide segar dan menarik yang awalny duluan didapat, karena telat dieksekusi, akhirnya dieksekusi teman lain. Tinggal gigit jari atau nangis di bawah pohon tauge. Duh.. itu kan dulu sama dengan ideku.
Makanya menjaga semangat menulis itu wajib. Dan semangat menulis itu 99 % dari diri sendiri. 1 % dari luar. Apalagi zaman now belajar menulis, termasuk membangun semangat menulis lebih mudah.  Misalnya banyaknya grup-grup menulis di media sosial.

Faktor ketigayang sering menghambat adalah sejak awal masuk dunia menulis karena ikut-ikutan. Melihat teman lain karyanya dimuat di media, kepengin. Teman ada karyanya diterbitkan kepengin juga. Tapi tidak disertai dengan poin pertama dan kedua di atas.

Makanya hasilnya ya begitu-begitu saja. Gagal menulis 1 tulisan tidak apa-apa, kan coba-coba. Akhirnya akan segera balik badan dan tidak akan menulis lagi.

Padahal, ingin punya tulisan yang dimuat atau dibukukan seperti teman lain itu sudah awal yang bagus. Asalkan disertai poin 1 dan 2. Malah akan sangat maksimal, karena terus semangat menulis, sampai akhirnya tulisannya dimuat atau diterbitkan.

Nah itu dia ulasan singkat mengenai menulis itu gampang. Lalu yang susah di mana? Ini saya tulis sesuai pengalaman menulis saya yang masih seuprit ya. Semoga bisa bermanfaat, dan membuat teman-teman semakin semangat menulis.

Salam semangat menulis.

Bambang Irwanto

Hal-Hal yang Membuat Melemah Semangat Berbagi

$
0
0
Makanya, hukum alamnya adalah memberi dan menerima. Tapi yang akan saya ulas dari sudut pandang sayakali ini adalah memberi. Kalau saya lebih suka menggunakan kata “BERBAGI”, dibandingkan memberi. Kesannya lebih halus hehehe. Ini menurut saya ya.



Namun terkadang, sesuai pengalaman saya, ada hal-hal yang bisa membuat melemah semangat berbagi. Nah, apa saja itu?


Saya yang kasih info, kok malah dia yang dapat?
Ini cerita. Saat saya pertama kali merantau di Jakarta, saya mengontrak di rumah petak. Nah, tetangga saya itu, adiknya baru datang ke Jakarta dan mencari pekerjaan.  Sebut saja namanya Flamboyan hahaha. Dia juga suka bertanya pada saya mengenai lowongan pekerjaan.

Nah, waktu itu, saya pun masih kerja serabutan. Makanya tiap minggu saya beli koran untuk mencari lowongan baru. Kebetulan pas ada lowongan di sebuah makanan cepat saji yang terkenal. Saya pun memberi tahu lowongan itu pada Flamboyan. Maka saya dan Flamboyan ikut mendaftar.

Eh.. ternyata yang diterima Flamboyan. Saya gigit jari. Lalu ada teman yang bilang, “Kenapa kamu kasih tahu lowongan pada Flamboyan. Kalau tidak, pasti kamu yang lolos.”

Dulu saya berpikiran juga seperti itu. Tapi itu dulu, seiring waktu, saya selalu percaya, tiap manusia kan rezekinya sudah diatur oleh-NYA. Jadi mungkin rezeki Flamboyan lewat saya. Jangan sampai hal ini melemahkan semangat berbagi saya.

Makanya sekarang, kalau saya mengalami hal seperti di atas, saya santai saja. Misalnya sekarang banyak info job. Saya bagi ke seorang teman. Dia yang diterima, saya tidak. Atau ada info menulis, saya bagi ke teman. Dia yang lolos saya tidak.

Saya percaya, hidup itu ada timbal baliknya. Saya memberi info ke teman A, maka saya akan mendapat info dari teman B. Dan terbukti, teman lain misalnya memberi tahu info menulis, saya ikut, dan lolos. Teman lain memberi tahu info job buzzer, saya ikut dan lolos.


Kok, dia Tdak Berterima kasih?
Sudah ditolong kok tidak terima kasih, ya? Pertanyaan seperti ini dulu sering saya tanyakan sendiri pada diri saya. Padahal dia itu sudah bertanya panjang lebar soal menulis yang cukup menyita waktu. Padahal kalau dipakai buat menulis, sudah kelar. Lalu setelah selesai, tiba-tiba menghilang dari chat hahaha.

Di atas itu hanya salah satu contoh. Lainnya pasti banyak. Dan yang sudah kita “Beri Sesuatu”, lalu lupa mengucapkan terima kasih, bisa melemahkan semangat berbagi. Dan akhirnya, lama-lama akan disama ratakan. Jadi misalnya si A yang lupa berterima kasih, pas si B dan C bertanya, kita sudah malas menjawabnya.

Kalau saya mensiasatinya simpel saja. Setiap orang kan, karakternya berbeda. Si A  tabiatnya lupa berterima kasih, tapi si B, si C, si D, dan lainnya kan, tidak. Jadi jangan disamaratakan. Soalnya akan menutup rezeki sendiri. Saya tidak mau berbagi, maka otomatis orang lain tidak akan berbagi sama saya.

Jadi saya menandai saja. Kalau si A tidak berterima kasih, maka saya tandai saja. Kapan dia datang bertanya lagi, maka saya tidak perlu menjawab dan menghabis waktu. Lebih baik meladeni pertanyaan teman yang tau berterima kasih. Dan menurut saya wajar sih, kalau orang sudah memberi sesuatu pada orang lain maka dia berhak mendapatkan ucapan terima kasih.


Uuh.. Kacang lupa kulitnya!
Banyak orang yang sudah diberi sesuatu, lalu lupa. Dan ini tidak hanya terjadi di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Kadang bisa menimbulkan rasa sakit hati. Dan pastinya melemahkan semangat untuk berbagi.

Si Flamboyan dari cerita di atas juga begitu. Setelah kerja dan gajinya lumayan, dia lupa pada saya. Bahkan kalau pas bertemu saat mompa air, dia diam saja. Padahal waktu ngurus surat ini itu, dan sebagainya, saya temani.

Lain lagi cerita di dunia maya. Ada beberapa teman yang dulunya itu baru belajar menulis. Pada rajin inbox saya tanya ini itu, panjang x lebar, dari Sabang sampai Merauke. Terus kadang waktunya suka-suka dia. Mau menjelang tidur juga dia inbox hahaha. Tapi setelah bisa menulis, ceritanya dimuat, bukunya ada, saya malah diunfollow.

Awalnya kaget. Kok begitu? Soalnya tidak bisa dipungkiri, dia bisa sampai begitu, karena ada jasa saya juga. Apalagi saya berbaginya tulus ikhlas, dan gratis. Padahal saya juga tidak pernah minta jatah uang bakso hahaha.

Tapi itu dulu... Sekarang santai. Kalau saya terus memikirkan dan mengingat apa yang saya berikan kepada orang lain, malah tidak berkah. Soal dia sudah lupa dan unfollow saya, itu soal masa pertemanan saja. Kan pertemanan tidak bisa dipaksakan. 

Jangan tanyakan siapa-siapa begitu? Karena walau tak berteman, saya tetap menjaga nama baik mereka. Kuncinya jangan terus memikirikan satu orang yang melupakan kita, tapi pikirkan orang-orang yang masih mengingat kita. Dengan begitu, semangat berbagi akan terus berjalan.

Bagaimana mau berbagi, Saya saja pas-pas!
Berbagi itu tidak selama dengan materi. Non materi juga bisa. Dan sesuai pengalaman saya, saya memang lebih banyak berbagi lewat non materi. Makanya ada ungkapan, jangan menunggu kaya dulu, baru mau berbagi.

Seperti yang saya tuliskan di atas, setiap orang mempunyai lebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi saling membutuhkan. Contoh sederhana berbagi info yang bermanfaat bagi orang lain yang akan pahala bagi kita. Termasuk berbagi lewat tulisan kan...

Tapi saya selalu percaya, apa yang saya bagikan, akan kembali pada saya juga. Misalnya nih, suatu hari saya itu pergi dan kebetulan lewat penjual buah. Saya ingin beli salak. Eh, kok dompet lupa, tapi di kantong celana ada uang 20 ribu.

Pas ngantre, ada Bapak yang meminta sedekah. Akhirnya saya kasih uang 20 ribu itu, lalu pulang. Ternyatam sampai di rumah, ada dua kantong salak dari tetangga. Kebetulan saudaranya datang dan bawa sekarung salak hasil panen. Masya Allah.. langsung dibayar tunai oleh-NYA.

Intinya, berbagi itu indah, menyenangkan, dan membawa bahagia. Baik bagi yang memberi, juga yang menerima. Jadi singkirkan segera hal-hal yang bisa melemahkan semangat berbagi kita. Agar kita terus berbagi dan membawa berkah.

Semoga tulisan yang saya bagikan ini bermanfaat ya, teman-teman. Sekali lagi, ini saya tulisa sesuai pengalaman pribadi. Jadi bila ada perbedaan, anggaplah warna-warni kehidupan. Selamat berbagi, teman-teman...

Bambang Irwanto

Semaraknya Pesta Kriya 2019 di Roemah Martha Tilaar Gombong Kebumen

$
0
0
Semaraknya Pesta  Kriya 2019 di Roemah Martha Tilaar Gombong Kebumen - Roemah Martha Tilaar Gombong kembali mengadakan Pesta Kriya 2019. Berlangsung selama 3 hari. Mulai dari Jumat, 11 Oktober 2019, sampai Minggu, 13 Oktober. Dan Pastinya, berbagai kerajinan dan produk unggulan dari UKM seputar Kebumen pun  ditampilkan. Serunya lagi, banyak kegiatan seru yang diadakan.



Seperti halnya tahun lalu, saya pun tidak melewatkan Pesta Kriya yang menampilkan kerajinan dan produk lokal ini. Hanya sayangnya, tahun lalu saya kok luoa menulis di blog (padahal ingatnya sudah hahaha). Makanya pas saya cari tulisannya, ternyata ora ono alias zonk hehehe.

Saya ternyata.. hanya menulis soal Sate Ambal Kebumen dalam kemasan. Kebetulan sate ambal merupakan kuliner khas Kebumen. Dengan adanya sate ambal dalam kemasan, maka akan lebih tahan lama, dan bisa dibawa ke mana-mana.

Baca Juga : Sate Ambal Kini Dalam Kemasan

Saya ke Pesta Kriya 2019 ini pas hari minggu. Tepat pukul 9 pagi, saya sudah sampai di Roemah Martha Tilaar di jalan Sempor Lama no. 28 Gombong. Ternyata sudah ramai. Motor, juga sepeda sudah terparkir. Saya pun bergegas memarkir motor.



Sekedar info, Roemah Martha Tilaar ini rumah masa kecil Ibu Martha Tilaar, salah satu pakar kosmetik Indonesia. Selain museum keluarga yang menyimpan barang-barang keluarga besar, Roemah Martha Tilaar juga biasa digunakan untuk acara-acara. Baik acara sendiri yang diprakarsai oleh Roemah Martha Tilaar sendiri. Misalnya workshop-worshor seputar kosmetik produk dari Sari Ayu Marthatilaar atau Pesta Kriya ini dan Pesta Dolanan Anak.

Selain itu, Roemah Martha Tilaar bisa digunakan untuk acara-acara umum. Misalnya pesta pernikahan, acara keluarga, reuni, termasuk termpat foto pra pernikahan. Di sini juga shop yang menjual produk Martha Tilaar. Bisa juga facial.

Kita lanjut ya...

Setelah memarkir motor, saya bergegas masuk. Pintu gerbangnya sangat menarik, terbuat dari anyaman daun pandan yang merupakan kerajinan khas Kebumen. Sebenarnya saya ingin foto di gerbang ini. Tapinya sangat ramai. Apalagi tripod andalan saya, ternyata ketinggalan. Mati gayanya saya hahaha.



Melewati pintu gerbang, ada meja panitia tempat membeli tiket masuk. Sebenarnya, pas saya datang, Mbak penjaga tiketnya lagi tidak ada (ternyata beli gorengan hehehe), jadi isa saja, saya melenggang masuk tanpa beli tiket. Tapi sebagai pria tampan rupawan wajib lah beli hahaha. Jangan kaget saat tahu harga tiketnya. Berapa.. memang? Hanya 2 ribu. Dan ini sama dengan tiket Pesta  Kriya tahun lalu.



Tiket sudah dikantungi, saatnya saya menyusuri Pesta Kriya 2019 Roemah Martha Tilaar Gombong Kebumen. Saya pun berjalan ke sisi kiri Roemah Marta Tilaar. Tapi tidak jauh dari meja penjualan tiket, ada beberapa stand. Seperti stand buah, celengan, dan bunga.



Di sisi kiri Roemah Martha Tilaar ini merupakan ruang serba guna. Nah biasanya ruang ini digunakan untuk workshop dan acara lainnya. Khusus Pesta Kriya, diisi oleh beberapa stand. Seperti anyaman pandan dan anyaman bambu.

Kerajinan anyaman pandan menampilkan berbagai produk. Dari tas, topi, tempat tissue, gantungan kuncil, dompet, dan lainnya. Pokoknya komplit. Modelnya juga disesuaikan modern dan kekinian. Jadi tinggal pilih saja. Harga juga sangat ramah di kantong.



Untuk kerjainan bambu, inti lebih menyasar pada produk-produk rumah tangga. Seperti meja kursi, gantungan lampu, pigura, tudung saji, baki dan lainnya. Ini sangat pas sekali, bagi teman-teman yang ingin menata satu ruangan di rumahnya bernuansa tradisional. Pasti keren sekali.



Puas melihat aneka produk dari anyaman pandan dan bambu, saya pun keluar yang langsung menuju bagian belakang Roemah Martha Tilaar. Di teras belakang, tampak beberapa stand. Saya pun bergegas ke sana.

Pertama saya melihat produk aksesoris. Bagus-bagus. Dan yang kenarik perhatian saya ada produk gelang Jimitri yang merupakan salah satu kerajinan Kebumen juga. Lainnya yang menarik hati saya adalah blankon khas Kebumen dengan dominasi warna orange bergambar burung lawet. Saya pengin beli, tapi stok tinggal satu dan ukurannya kurang pas.



Saya lanjut bergeser ke sisi lain area teras belakang. Nah, ada produk unggulan Kebumen lainnya nih, yaitu gula semut. Kemasannya juga sudah sangat menarik dan kekinian.



Yang menarik perhatian saya juga adalah.. kemasan Oyek. Ini apa ya? Seumur-umur baru dengan selama saya domisi di Kebumen. Ternyata setelah saya tanya, Oyek adalah bahan dasar nasi yang terbuat dari ketela pohon singkong atau ubi kayu. Jadi nanti masaknya kayaknya menanak nasi. Setelah itu disantap dengan kelapa muda.



Jreeeeng.. saya langsung tersadar. Oh.. ini mah putu yang tetangga saya juga jual. Jadi memang dijual saat pagi hari, dan disantapnya dengan kelapa muda. Makin mantap juga dengan gorengan tempe tepung. Harganya juga murah. Putunya 1000 + gorengan tempe 1000 = 2000 sudah kenyang hahaha.

Selesai di teras belakang Roemah Martha Tilaar, saya pun bergegas ke area halaman. Khusus dihalaman belakang diisi stan makanan. Ada jamur cripsy. Lalu di sampingnya ada aneka makanan. Jadi kalau pengunjung belum sempat mengisi perut, bisa mampir dulu sambil bersantai.





Kelar menjelajah area belakang, saya pun bergerak ke sisi kanan Roemah Marta Tilaar. Di sini ada stand yang tidak kalah menarik yaitu kerajinan dari pilinan kertas koran. Berbagai hasil kerjainan ditampilkan. Seperti tas, vas, hiasan dan lainnya. Tampak juga 2 ibu sedang membuat. Jadi pengunjung bisa melihat dan belajar langsung cara membuatnya.



Selanjut saya berjalan menuju ke halaman depat. Eits... sebelum sampai halaman depan, ada stand Kelompok Pemuda Peduli Wisata “Wahana Tirta Lestari” Tanjung Seto, Sempor. Aneka kerajinan kayu dan bambu dan kayu ditampilkan. Tapi yang kenarik nih. Seni lukisan  wajah yang sepertinya terbuat dari pasir pantai. Keren sekali dan beda dari lainnya.






Area selanjutnya yang wajib dijelajah adalah bagian teras depan roemah Martha Tilaar. Nah, di sini Nyinom Rumah Teh. Wah.. baru tahu saya di sini ada rumah teh. Sebagai pencinta teh, wajib disambangin nih.   Menariknya lagi, berbagi kemasan teh ditampilkan, Rasanya oengin tuh, dicoba semua hahaha. Apalagi nih, kalau ditemani dengan sepiring pisang goreng. Wih.. mantap hahaha.





Bergeser ke sisi kirnya, ternyata ada stand kopi produk Kebumen. Wih.. kompakan ni yeee. Di mana ada Teh, di situ ada kopi hehehe. Bagusnya, karena ditampilkan juga bibit kopinya. Jadi pengunjung bisa.langsung lihat.



Kayaknya semua sudah dijelajah nih, maka saya bergegas ke area halaman depan Roemah Martha Tilaar, ingib santai sejenak, sebelum pulang. Tapi eits.. ternyata ada stan lagi di sisi kanan halaman. Kali ini ditampilkan aneka rempah-rempah.



Kemudian tidak jauh, ternyata ada workshop membuat kerajinan anyaman bambu. Tampak beberapa orang sedang asyik menganyam bambu. Saya pun sejenak ikutan untuk belajar. Ternyata susah.. hahaha.



Selesai sudah menjelalah Pesta Kriya Roemah Martha Tilaar Gombong Kebumen ini. Sebelum pulang, saya ingin menikmati dulu hiburan di panggung utama. Kebetulana da lomba dance anak-anak. Wih.. kebanyakan lagu pengiringnya adalah.. Entah apa.. yang merasukimu..



Keren sekali Pesta Kriya ini. Semoga Roemah Martha Tilaar terus mengadakan, agar UKM-UKM di Kebumen dengan berbagai kerajinan dan produk unggulan terus maju dan berkembang. Semakin dikenal luas, dan nantinya akan semakin meningkatkan perekonomian. Aaamin.
Sampai jumpa di Pesta Kriya 2020....

Bambang Irwanto

Berburu Jajanan Langka di Pasar Pereng Kali Kemit Grenggeng Karanganyar Kebumen.

$
0
0
Berburu Jajanan Langka di Pasar Pereng Kali Kemit Grenggeng Karanganyar Kebumen - Sejak saya tahu ada Pasar Pereng Kali Kemit grenggeng Karanganyar Kebumen, maka saya selalu menyempatkan ke sana. Pokoknya, saya sudah lingkari tanggal di kalender hari minggu yang pas jatuhnya minggu legi atau minggu manis. Selalu ada sensasi berbeda, setiap menyambangi pasar jajanan tradisional yang diadakan setiap 35 hari sekali ini.



Nah, di bulan Oktober ini, Pasar Pereng Kali jatuh pada hari minggu 13 Oktober 2019. Makanya, sejak sabtu malam, saya sudah kepoin akun instagram Pasar Pereng Kali, karena setiap diadakan, temanya pasti berbeda. Ternyata tema kali ini adalah nostalgia. Wih... siap-siap ikut bersenandung nih. Nantikanlah aku di Teluk Bayur... hahaha



Pukul setengah 7 pagi, saya sudah siap berangkat menuju lokasi. Kok pagi banget Mas Bambang yang tampan rupawan, lucu, imut, dan menggemaskan? Apa pasarnya sudah buka? Atau kerena jauh lokasinya?

Baca Juga : Serunya Mengunjungi Pasar Pereng Kali Kemit

Tidak kepagian kok. Soalnya Pasar Pereng Kali sudah buka sejak pukul 6 pagi, lalu tutup hanya sampai pukul 12 siang. Makanya harus cepat datangnya. Telat dikit jajanan incaran akan habis. Tinggal nangis deh, di bawah pohon bambu hahaha.

Lima belas menit kemudian,  saya sudah sampai di lokasi. Jaraknya dekat sih, dari rumah saya. Malah saya lewat jalur belakang, tanpa harus melewati jalan raya. Bebas pakai helm hahaha.

Setelah parkir motor dan bayar 3 ribu, saya pun langsung bergegas ke lokasi yany jaraknya 100 meter dari parkiran. Tuh kan... pengunjung sudah banyak. Soalnya bukan saya saja yang menunggu Pasar Pereng Kali ini, tapi banyak orang juga. Bahkan ada yang sengaja datang dari luar Kebumen. Yang masih wilayah kebumen, tapi agak jauh, biasanya datang rombongan. Pakai bus 3/4 atau mikrolet.



Tidak lama, saya sudah sampai di gerbang Pasar Pereng Kali. Sebelum masuk, tukar uang kepeng dulu, biar bisa jajan sana sini. 1 kepeng itu seharga 2 ribu rupiah ya, teman-teman. Jadi makanan yang dijual di sini, memang paling murah 2 ribu.


Sssttt.. kali ini misi saya berbeda. Kalau sebelum-sebelumnya saya ke Pasar Pereng Kali ini untuk meliput suasananya sekaligus foto-foto, kali ini saya berburu jajanan pasar yang jarang ditemui sehari-hari. Biar nuansa tulisan saya berbeda. Jadi, walau pas di jalan saya baru ngeh kalau tripod saya ketinggal, saya tidak terlalu masalah. Lupakan acara selfie-selfie tampan rupawan dulu hahaha.



Kelar menukar uang kepeng, saya pun mulai menjelajah mencari jajanan. Nah, rata-rata makanan yang ada sering saya jumpai sehari-hari. Seperti arem-arem, sate ayam, risol, nasi bakar dan lainnya. Makanya sesuai misi, saya pun menyusuri jajanan langka incaran saya.

Dan inilah jajanan langka yang saya temui di Pasar Pereng Kemit :


Clorot



Pertama mata saya menangkap sesuatu yang bentuknya unik. Panjang kayak corong dari lilitan daun janur. Isinya warna cokelat. Ternyata kue ini namanya Clorot. Terbuat dari tepung beras dan gula merah. Dan sepertinya pakai santan kelapa. Seperti jenang ketan, sih.

Cara mengolah sama kayak jenang. Setelah adonan masak, saat masih panas dimasukkan ke slongsongan dari daun kelapa tadi. Rasanya manis dan gurih. Aroma dari daun janur, membuat kue Clorot ini harum. Harganya 1 kepeng per biji.


Jenang Titis



Karena namanya Jenang Titis, jadi saya kira ini terbuat dari tepung beras juga, sama kayak Clorot. Ternyata.. Jenang Titis ini dari tepung ganyong. Nah, ganyong itu sejenis umbi-umbian yang diolah jadi tepung. Proses membuat tepungnya juga panjang.

Cara buatnya sama sih, kayak buat jenang. Nah, biar lebih mantap, diberi potongan kelapa muda. Setelah masak, baru ditaruh di daun. Rasanya agak kenyel-kenyel. Lalu ada sensasi kres-kres dari kelapa muda. Harganya 1 kepeng per biji.


Cenpora



Saya baru pertama kali lihat jajanan ini. Perpaduan warna merah putihnya sangat memikat. Saya pun langsung bertanya apa namanya. Ternyata Cenpora. Eh, pas Mbak penjualnya menyebutkan nama jananannya, ada Ibu-Ibu malah ngakak. Entap apa yang merasukimu, Bu? hahaha

Cenpora ini terbuat dari tepung ketan dan parutan kelapa muda, lalu ada taburan gula pasir juga. Biar menarik, diberi pewarna makanan. Pas saya coba, ini kayaknya masih ‘saudara jauh’ dari Wingko Babat hahaha. Rasanya manis gurih.


Cenil



Saya itu sudah lama tidak makan Cenil. Makanya pas lihat, langsung terpikat hahaha. Saya jadi ingat nyanyi saya pas kecil dulu. Makan Cenil bikin Cenal Cenul...karena rasanya kenyal kenyul  hahaha



Cenil ini kata penjualnya terbuat dari tepung aci  atau kanji. Jadi rasanya kenyel-kenyel. Ditambah taburan gula pasir dan parutan kelapa muda, Cenil ini makin nikmat saat disantap. Harganya sepincuk 1 kepeng  saja.


Lupis



Sekilas model lupis ini kayak buras di Makassar. Hanya bedanya, buras itu dari beras dan santan. Kalau Lupis ini dari beras ketan. Apalagi karena dibungkus daun pisang, itu aromanya harum sekali.



Rasanya yang gurih berpadu dengan manisnya gula jawa. Makin lengkap dengan sensasi kres..kres.. dari kelapa muda. Sepincuk hanya 1 kepeng


Lepet



Lepet ini mengingatkan saya pada makanan sama rasa hanya beda model pas saya masih tinggal di Makassar, yaitu leppe-leppe yang selalu disajikan pas lebaran. Disantap dengan abon ikan atau Bajabu. Hanya Leppe-leppe modelnya panjang. Sama dari ketan dan santan dan dibungkus daun kelapa.

Lepet yang digantung ini sangat memikat saya. Makanya langsung saya beli. Saya langsung membayangkan betapa nikmatnya disantap dengan abon ikan atau rendang hahaha. Lepet serenteng isi 6 biji, harganya 3 kepeng atau 6 ribu


Bubur Kombinasi



Begitu lihat deretan wadah berisi aneka, saya langsung mampir. Pas saya tanya namanya ke penjualnya, Mbak penjualnya bilang, "Namanya bubur kombinasi, soalnya banyak macam. Tapi saya juga menyebutnya bubur Jaipong."

Bubur Jaipong? Memang buatnya sambil nari Jaipong, Mbak?

Eh.. si Mbak malah ngakak.



Tapi benar, bubur kombinasi ini sangat lengkap. Setidaknya ada 8 macam. Mulai dari ketan hitam, bubur candil, bubur sumsum, sagu mutiara, bubur kacang ijo, bubur jagung, dan agar-agar. Ini masih ditambah santan kelapa dan gula merah.



Rasanya memang mantap. Apalagi dinikmati pakai es. Segar banget. Harganya 3 kepeng atau 6 ribu. Menikmati Bubur Kombinasi ini, tidak hanya segar, tapi juga menyehatkan. Pas deh, kalau disantap bulan puasa.


Es Kayu Merah



Nah, ini dia pamungkans dari penjelahan saya mencari jajanan langka di Pasar Pereng Kali Kemit,  yaitu Es Kayu Merah. Pas saya tanya, apa ini sama dengan kayu manis? Kata Bapak penjualnya, sama Mas. Hanya kalau kayu manis kan untuk bumbu. Tapi sebenarnya kayunya merah juga.

Saya pun penasaran ingin mencoba "racikan rahasia" dari Bapak ini. Soalnya katanya, minuman ini bisa menurunkan kolesterol. Jadi kalau kolesterolnya sudah tinggi, bisa dicampur kolang-kaling. Dan racikan ini tercipta dari pengalaman si Bapak yang dulunya punya kolesterol tinggi juga.



Pas saya coba, rasanya mirip-mirip mocha. Mungkin ada karena campuran gula merah. Dan memang makin mantap, pas ditambah dengan susu kental manis. Tapi kayaknya, makin mantap kalau ditemani pisang goreng hahaha.



O, iya. Minuman ini bisa dinikmati pakai es atau tidak ya. Jadis sesuai selera saja. Harga  es Kayu Merah ini 2 kepeng. Tapi kalau pakai susu jadi 3 kepeng. Mau bungkus dibawa pulang juga boleh hehehe.

Nah itu dia jajanan  langka di Pasar Pereng Kali.  Jadi kalau teman-teman pas ke Kebumen dan pas minggu legi, sempatkan mampir ke Pasar Pereng Kali Kemit Grenggeng Karanganyar kebumen. Selamat jalan-jalan, teman-teman.

Bambang Irwanto

Menyusuri Jejak Perjuangan di Monumen Perjuangan 45 Kemit Karangkanyar Kebumen

$
0
0
Menyusuri Jejak Pejuangan di Monumen Perjuangan 45 Kemit Karanganyar Kebumen - Namanya Momumen Perjuangan 45, tapi orang-orang lebih sering menyebutnya Monumen Tugu Kemit. Bahkan pas saya google, yang muncul memang Monumen Tugu Kemit. Letaknya memang di daerah Kemit.



Bila teman-teman melewati jalan Nasional III Kemit Karanganyar Kebumen, pasti akan melihat monumen Perjuangan 45 ini. Letaknya di sisi kanan jalan bila teman-teman dari Gombong ke Kebumen. Sebaliknya kalau teman-taman dari Kebumen menuju Gombong, maka berada di sisi kiri.

Saya sebenarnya sudah sangat sering melewati monumen ini. Bahkan pernah menjepret dari kejauhan. Hanya sengaja mampir  dan melihat detailnya belum sempat. Maklumlah.. banyak job syuting dan pemotretan hahaha gaya benar saya ini.

Makanya, setelah berburu jajanan langka di pasar Pereng Kali, saya sengaja menyempatkan ke Monumen perjuangan 45 ini. Apalagi memang jarak antara Pasar Pereng Kali dan monumen Perjuangan 45 sangat dekat. Hanya sekitar 300-400 meter. Naik motor.. seeeeeer.. 5 menit sampai hehehe.

Matahari hangat menyambut saya begitu sampai di depan monumen. Keadaan sekitar sepi, walau jalan raya tetap ramai kendaraan. Soalnya jalan Nasional III ini memang jalan lintas propinsi. Jadi mau ke Yogya, Purworejo, Magelang, Semarang, sampai Surabaya lewat sini. Sedangkan jalur menuju daerah barat seperti Purwokerto, Cilacap, Banyumas, dan lainnya.



Setelah memarkir motor, saya pun bergegas melihat-lihat sekitar monumen Tugu Kemit yang diresmikan pada tanggal 19 Desember 1974 oleh Bupati Kebumen Bapak Supeno Soerjodiprodjo. Monumen ini sendiri dirancang dan dibuat oleh Bapak Teguh Twan, seorang pelukis dan pemahat yang merupakan lulusan Akademi Seni Rupa Indonesia tahun  1960.

O, iya Monumen Tugu Kemit ini didirikan untuk memperingati pertempuran yang terjadi antara tentara pelajar indonesia melawan pasukan tentara Belanda yang berlangsung di tempat ini. Waktu itu, Belanda melanggar perjanjian Linggarjati dengan melewati batas wilayah indonesia yang dibatasi oleh kali Kemit. Makanya tidak jauh dari monumen, ada jembatan yang di bawahnya adalah kali kemit. Di sana juga ada tugu.



Monumen Tugu Kemit ini terdiri dari landasan. Penopangnya berbentuk segiempat memanjang yang kedua sisinya terdapat relief yang memggambarkan perjuangan. Setelah itu ada bentuk cawan yang di atasnya ada dua patung pejuang. Lalu di sekeliling monumen ada patok berbentuk bambu runcing yang terbuat dari semen lalu pakai rantai. Tampak juga di 4 sisi ada lampu sorot. Hanya saya tidak bisa memastikan apa.kalau malam berfungsi.



Di puncak monumen, ada dua patung pejuang. Satu patung sedang berdiri sambil memegang bambu runcing, sedangkan satupatung setengah terduduk. Jadi ini menggambarkan seorang pejuang yang melindungi temannya yang sedang terluka.



Saya pun melihat-lihat dulu dari sisi depan. Di depannya tampak  3 prasasti. Pertama, ada prasasti  yang bertuliskan “KURELAKAN JIWA RAGAKU UNTUK BANGSAKU , GUGUR SATU TUMBUH SERIBU”.
Sepertinya prasti ini dibuat untuk menandakan bahwa Monumen Perjuangan 45 ini pernah dipugar pada 6 Oktober 2006



Lalu Prasasti di bawahnya tentang Bapak Teguh Twan sebagai perancang dan pelaksana terciptanya Monumen Pejuangan 45 ini. Sedangkan di bawahnya, prasasti saat diresmikan tahun 1974



Lalu di kedua sisi penopang ada relief bernuansa hijau yang menggambarkan perjuangan melawan pasukan belanda dulu. Relief yang bercerita itu, sukses membuat mata saya jadi berembun. Saya membayangkan betapa beratnya perjuangan dulu. Sedangkan saya, sekarang enak tinggal menikmati.





Sayangnya, monumen ini harus segera dibenahi kembali. Terutama cat-nya harus segera diperbaharui, karena sudah memudar dan mengelupas. Lalu beberapa bagian pagar tembok ada yang retak.

Yang bikin sedih, beberapa tulisan tak pantas ada di bagian monumen. Makanya, saya sengaja tidak samarkan fotonya, biar tulisan tidak bermoral di Monumen Tugu Perjuangan 45 terlihat  jelas. Agar nanti bisa segera diperbaiki.



Setelah puas melihat Monumen Perjuangan 45, saya pun memutuskan untuk ke arah jembatan Kemit. Untuk lebih lengkap acara jalan-jalan kali ini, saya pun menyambangi kali kemit yang letaknya tidak jauh dari Monumen Perjuangan 45.



Benar, di salah satu sisi jembatan yang menghadap utara, ada tugu. Lalu di kedua sisinya ada bendera merah putih. Saya tercenung sejenak, membayangkan dulu pastinya di sini terjadi pertempuran yang merengut banyak nyawa.



Menyusuri jejak perjuangan dari Monumen sampai tugu Pejuangan 45 Kemit ini, membuat saya semakin tersadar. Seharusnya saya harus banyak-banyak bersyukur dengan nikmat kemerdekaan yang saya rasakan saat ini.

Bambang Irwanto

Sore Ini Indah Sekali Dengan Kabar kemenangan Lomba Blog USB SanDisk OTG

$
0
0
Sore Ini Indah Sekali Dengan Kabar kemenangan Lomba Blog USB SanDisk OTG - Seharian ini saya memang sibuk sekali sejak pagi. Ngapain aja tuh Mas Baim yang tampan rupawan, lucu, imut dan menggemaskan? Pasti sibuk syuting dan pemotretan ya?



Bukaaaaan..

Jadi jadwal saya adalah... sejak pagi itu, selepas salat subuh dan minum teh, saya sibuk pancing air. Maklum lah, air sumur mulai kering. Jadi mesinnya agak-agak manis manjah hahaha. Tapi tetao bersyukur sih, soalnya di mana-mana sudah sulit air. Jadi walau ngalirnya keciiil banget, harus disyukurin.

Kelar pancing air, pukul 8 saya duduk tampan rupawan depan laptop. Kebetulan ada job menulis dan wajib setor draf dulu. Seperti biasa, saya menulis saja sesuai dengan pengalaman saya. Jadi lumayan mengali dan sekali duduk. Sombomg amat.. hahaha.

Pukul 10, draf tulisan kelar. Saya pun langsung mengirim via email. Setelah makan nasi goreng, saya bergegas bersiap akan keluar rumah. Bukan mau pemotretan atau jalan-jalan, tapi berburu ayam potong di Mas Sugeng hahaha.

Jadi rencananya saya  mau buat tester naget, sempol ayam, tahu bakso dan kaki naga. Saya mau kirim ke adik saya di Depok. Kalau sampai Depok masih bagus, berarti adik saya bisa buka orderan di sana hehehe. Saya juga sudah beli mesin vakum makanan. Jadi nanti lebih awet. Kalau berhasil.. jangan lupa pesan ya.. hahaha



Hanya sayangnya, saya beli yang mini dan tidak ada selang sedot minyaknya. Jadi.. hanya bisa vakum makanan yang tidak berminyak. Duh.. kalau buka orderan sambal goreng ati, rendang, dan sambal goreng tempe, harus beli lagi hahaha.

Segera pun bergegas memaju motor saya meluncur Mas Sugeng langganan ayam potong saya. Setengah jam saya sudah sampai di sana. Jadi awalnya Mas sugeng ini jualanan ikan segar. Lalu sebulan lalu mulai jualan ayam potong. Jadi ayamnya dipotong dan dijual di sana. Pastinya, ayam yang dijual lebih lebih segar.


Ikanya juga segar-segar. Terus bisa minta dibersihkan, jadi di rumah tinggal dibumbui dan digoreng atau diolah lain. Timbangannya juga  hangat.. sehangat cintamu padanya.. eh.. hahaha. Dan tadi, saya sempat promo ke Mas Sugeng, kalau kios ayam dan ikannya sudah saya masukin google maps. Eh.. Mas Sugeng hanya ngakak  hahaha.



Setengah jam, saya sampai di kios Mas Sugeng. Untung masih ada. Saya juga beli ikan layang untuk orang rumah dan lele khusus krucil. Saya juga sempat mampir beli bumbu pelengkap. Pokoknya enak rasanya pas sudah di dapur, semua bahan komplit.


Pukul 11, saya sampai di rumah. Langsung saya olah-olih semua bahan. Yang heran kenapa saya bisa masak, soalnya 5 bersaudara, perempuan hanya 1. Jadi saya dan 3 saudra laki-laki lainnya wajib masuk dapur. Makanya semua saudara cowok say tidak kaku masuk dapur dan bisa masak hehehe.

Tiga jam di dapur, 4 macam makanan jadi. Saya pun bergegas duduk tampan rupawan lagi depan laplop. Saya memang mengejar posting tulisan untuk blogwalking di grup WA tiap senin dan kamis. Sempat degdegan juga, karena pas liat list, sudah 20 yang ikut. Padahal maksimal 25 blog.



Alhamdulillah, setengah jam kelar, karena sebelumnya saya memang sudah ada draf. Jadi tinggal masukin foto-foto dan edit tulisan sedikit. Pas ngelist, saya nomor urut 22 hehe.

Habis itu leyeh-leyeh, sambil nunggu waktunya mandi sore. Dan buka WA. Wow... ternyata... ada hal menyenangkan. Alhamdulillah saya menang lomba blog USB SanDisk OTG. Benarkah ini??? tanya saya hahaha




Jujur nih, saya masih belum percaya dan malah tulis komen, benar itu nama saya ya? Akhirnya percaya juga. Pernah sih, ikut lomba blog dan menang hiburan, dapat voucher pesawat 100 ribu. Tapi vouchernya tidak saya pakai hahaha.

Saya ikutan lomba blog USB SanDisk ini memang hanya targetnya jadi peserta saja. Soalnya saya juga masih belajar ngeblog. Untuk jadi pemenang, jauh dari angan-angan saya. Apalagi juara 2. Apalagi yang ikut keren-keren semua.

Yang mau baca bisa mampir sini... Berkat USB SanDisk OTG , Kini Tak Ada Lagi Istilah Foto Dibuang Sayang

 Tulisan yang saya ikutkan lomba berdasarkan pengalaman pribadi. Dan memang, USB San Disk OTG itu sangat membantu saya dalam back up data. Paling terasa saat saya jalan-jalan dan memory hape penuh. Maka USB SanDisk OTG jadi dewa penolong.



Hanya mungkin, karena saya postingnya di awal-awal lomba, jadi waktu tayang postingan saya lebih lama. Terus mungkin juga, banyak yang mampir untuk mencari referensi. Makanya tulisan ini lumayan view-nya. O, iya, rajin ikutan blogwalking, pastinya sangat membantu juga.


Terus saya ada cerita, nih. Waktu beli USB SanDisk OTG itu, saya agak dikacangin sama Mbak penjualnya. jadi pas saya tanya harganya dan pengin lihat barangnya, si Mbak itu pura-pura tanya temannya, sambil ngelopekin label harganya.

Jadi harganya 125 ribu. Tapi pas saya lirik USB yang masiha da labelnya, ternyata 120 ribu hahaha. Pikir saya, tidak apa-apa deh, nanti juga saya menang.. hahaha. Tapi beneran itu hanya candaan saja. Saya kan suka becanda, biar awet muda hahaha.



Alhamdulillah. Kemenangan ini akan jadi penyemangat ngeblog saya berbagi cerita dan ceria. Pastinya tidak boleh puas, apalagi jadi jumawa. Hanya yang pasti, kemenangan ini, membuat acara ngebakso saya jadi lancar jaya. Hahaha.. gaya benar saya ini.

Salam semangat menulis, teman-teman. Selamat Ngeblog.

Bambang Irwanto

Sebagai Penulis, Kepada Siapa Saya Harus Berterima kasih?

$
0
0

Sebagai Penulis, Kepada Siapa Saya Harus Berterima kasih? - 2019 ini, tidak terasa memasuki tahun ke 26 saya berada di dunia penulisan. Tapi kalau dihitung dari awal saya menulis secara otodidak, pastinya lebih 30 tahun. Ya proses saya dari suka membaca, lalu ingin belajar menulis, agar tulisan bisa dinikmati banyak orang.



Tepatnya mulai tahun 1993, artikel remaja saya dimuat di majalah remaja MODE Jakarta. Yang mengalami masa remaja sekitar tahun 1988 sampai tahun 1996, pasti tahu majalah ini. Dapat wesel 50 ribu, lalu tulisan dimuat di majalah, itu bikin saya kegirangan hahaha.

Alhamdulillah, sejak itu mulai terbuka pintu ke dunia penulisan, khususnya remaja. Akhir tahun 1993, saya ikut lomba cerpen remaja harian Fajar Makassar (duku Ujung Pandang). Tidak disangka, saya jadi pemenang harapan 1. Hadiahnya uang 50 ribu dan langganan koran Fajar selama sebulan. Pastinya bonus lain, ya dimuat hahaha.

Cerita mini atau cermin saya juga pernah dimuat di majalah Anita Cemerlang tahun 1995. Itu honornya 35 ribu lumayan besar. Masih dapat baju 3 lembar hahaha. Lalu makin girang pas cerpen saya dimuat juga di Anita Cemerlang tahun 1996. Honornya 85 ribu. Wow.. selain baju, saya juga beli celana jins hahaha

Sayangnya di saat saya semangat menembus media remaja, eh krisis moneter melanda. Banyak media tumbang, termasuk majalah Anita Cemerlang dan MODE. Tahun 1998, saya juga merantau ke Jakarta, dan akhirnya saya fokus cari kerja, sehingga vakum menulis.

Nah, khususnya cerita anak, cerita pertama saya yang dimuat adalah Soja di kumpulan dongeng Bobo. Naskah ini saya ikutkan lomba dongeng Bobo 2014. Walau tidak menang, dimuat bersama para pemenang. Honornya 150 ribu, dan itulah honor terbesar selama saya menulis hehehe.

Dongeng Soja inilah yang membuka jalan saya di dunia cerita anak. Mulai saat itulah cerita anak yang saya tulis bermunculan di majalah Bobo, kompas anak, girls, Soca, Mombi, nusantara bertutur. Selain itu percikan saya juga berhasil tembus majalah Gadis. Begitu juga dengan cerpen remaja saya berhasil lolos di majalah Hai dan majalah Story.

Alhmdulillah saya sempat juga beberapa tahun jadi menulis freelance di penerbit Ana Muslim Malaysia sejak 2012. Selain menerbitkan buku, Ana Muslim juga mempunya beberapa majalah anak.  Jadi selain menulis buku, saya juga mengisi rubrik ceritanya.

Dengan pencapaian menulis saya saat ini, walau masih seuprit, membuat saya terus banyak-banyak mengucapkan syukur. Tentu saja, saya wajib mengucapkan banyak-banyak terima kasih, kepada yang sudah banyak membantu saya.

Nah, sebagai penulis tampan rupawan, lucu, imut dan menggemaskan, dan terus bersemangat menulis sepanjang masa, pada siapakah saya harus berterima kasih?

Allah SWT
Saya percaya, apa yang saya lalui ini berkat karunia Allah SWT. Karena segala kehidupan saya sudah diatur oleh-NYA, termasuk rezeki menulis saya.

Tapi walau rezeki sudah diatur, tetap perlu usaha, ya. Jadi ibaratnya rezeki sudah disediakan di satu tempat, tinggal kita berusaha mencapai tempat itu, lalu mengambil rezeki yang sudah disediakan.

Dan menulis itu adalah proses. Butuh waktu yang tidak sebentar. Jadi pas terjun ke dunia menulis, wajib menikmati proses. Jangan pernah mau berpikiran menulis itu bisa instan. Menulis itu akan mudahm bila sudah menikmati prosesnya.

Editor
Saya pun tidak lupa berterima kasih pada para editor-editor yang sudah mengedit tulisan saya. Tidak hanya soal edit mengedit naskah. Dari editor-editor inilah saya banyak mendapat tawaran menulis cerita

Jujur saja di awal-awal menulis, tulisan saya juga amburadul. Nah, begitu dimuat di majalah, saya belajar, bagian mana tulisan saya yang diedit.

Dari tangan-tangan editor, saya belajar bagaimana menyajikan cerita menarik untuk pembaca. Karena editor ini yang menjembatani penulis dan pembacanya. Editor sudah tahu selera pembacanya.


Ilustrator
Cerita tanpa ilustrasi, bagaikan tumis oncom tanpa leunca-nya hahaha. Dengan adanya ilustasi pada cerita-cerita yang saya tulis, maka akan semakin menarik orang membacanya, terutama anak-anak.

Dan Alhamdulillah sudah banyak ilustrator yang mengilustrasi cerita-cerita saya. Teman-teman ilsutrator juga sangat membantu saya. Salah satunya Pak Iwan Darmawan yang mengajak saya untuk menulis di Ana Muslim. Jadi saya ucapkan banyak terima kasih pada Pak Iwan dan teman-teman ilustrator lainnya.

Penerbit
Yang tidak kalah penting kehadiran penerbit dalam perjalanan menulis saya. Cerita saya bisa dibaca banyak orang lewat majalah dan buku, karena dimuat atau diterbitkan penerbit. Dan... dari penerbit inilah penghasilan saya.
Makanya selain berterima kasih, saya juga terus berdoa, agar penerbit-penerbit buku yang ada di Indoenesia terus maju dan berkembang. Karena penerbit itu, ibarat pabriknya penulis. Sebagai penulis, saya hanya menyiapkan bahan mentahnya.

Teman penulis
Mempunyai banyak teman itu menyenangkan dan membawa bahagia. Apalagi kalau kita klik dan klok sama mereka. Dan saya bersyukur berteman dengan banyak orang-orang yang mendukung saya, baik di dunia nyata atau di dunia maya.

Dari teman-teman penulis, saya saling suport dan sharing pengalaman menulis. Bisa berbagi info seputar lomba-lomba menulis juga. Dan kalau bersinergi dengan teman yang semisi dan sevisi, maka semangat menulis akan bertambah juga.

Pembaca
Pembaca adalah bagian terpenting bagi penulis. sama kayak artis tanpa fans. Sudah capek-cepek nulis, kalau tidak ada pembaca kan bisa nangis bombai.

Dari pembaca inilah bisa terus mengalir semangat menulis. Bila pembaca suka dengan apa yang saya tulis, saya pun bahagia. Berarti apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi mereka.

Agen dan penjual Majalah
Mungkin  sekarang Agen dan lapak majalah koran sudah jarang, ya. Tapi dulu, bertebaran di mana-mana. Dan dari merekalah, majalah dan koran yang memuat cerita saya bisa sampai ke pembaca.

Bahakan saya sampai berteman baik dengan Mas Ricky, salah satu agen kran dan majalah. Jadi setiap ada cerita saya dimuat, Mas Ricky langsung SMS saya. Maka saya oun dengan semangat 45 menuju ke sana. Terima kasih, mas Ricky dan teman-teman lainnya.


Toko Buku
Toko buku yang pernah memajang dan menjual buku saya, saya ucapkan terima kasih. Berkat toko buku, buku-buku saya pun bisa sampai ke tangan pembaca. Semoga toko buku di Indonesia semakin banyak, agar virus membaca semakin meluas.

Oh, iya, sekali request. Kalau bisa ada toko buku besar di kebumen. Biar saya kalau mau beli buku, tidak perlu ke Purwokerto atau Yogya. Kadang mahalan ongkosnya daripada bukunya hahaha.


Media sosial
Bagi saya, kehadiran media sosial sangat membantu saya. Tidak hanya menambah teman, tapi juga promo buku.

Orang tahu cerita saya dimuat atau buku baru saya terbit, itu dari media sosial. Makanya jangan pernah bosan-bosan untuk promo buku di media sosial. Apalagi gratis ini hehehe. Manfaat media sosial untuk hal-hal yang baik.


Keluarga
Salah satu kekuatan menulis saya adalah dari keluarga. Tanpa dukungan keluarga, mungkin saya tidak bisa sampai di tahap ini.

Asal teman-teman tahu saja, kalau dulu Bapak saya itu paling tidak suka saya menulis. Katanya bikin rusak mesin tik lah, pemborosan kertas lah. Bahkan Bapak saya seenaknya bilang, “Buat apa capek-capek negetik cerita. Paling di sana juga dibuang di tong sampah.” Apa tidak bikin nyungsep tuh mental saya hahaha.

Bersyukur Ibu dan kakak perempuan saya terus mendorong saya. Kata Ibu saya, segalanya bisa diatur. Makanya pas Bapak saya masih di kantor, saya ngetik. Pas di rumah saya kalem hahaha. Sedangkan kakak perempuan saya lebih banyak sebagai tukang kritik cerita-cerita saya hehehe.

Nah, kepada merekalah saya harus berterima kasih. Semoga saya bisa terus semangat menulis, berbagi cerita dan ceria. Aamin. Kalau teman-teman berterima kasih pada siapa? Bagi ceritanya di kolom komen ya... Salam semangat menulis, teman-teman.

Bambang Irwanto

Viewing all 869 articles
Browse latest View live